Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] VIRAL Ditempuh Hanya Dalam 3 Semester, Promosi Gelar Doktor Bahlil Jadi Sorotan Publik: Secepat Itu, Kok Bisa?

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia akan menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor pascasarjana Kajian Strategik dan Global di Universitas Indonesia (UI), Depok, Rabu (16/10/2024) hari ini.

Ketum Partai Golkar ini akan mempertanggungjawabkan disertasi yang berjudul 'Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia' pada siang ini, di Gedung Makara Art Center, UI Depok, pukul 14.00-16.00 WIB.

Namun, ada yang menarik dan menjadi sorotan terkait sidang promosi doktoral Bahlil Lahadalia.

Warganet menyoroti lama waktu eks Menteri Invesasi/Kepala BKPM tersebut menyelesaikan pendidikan S3 yang tergolong cepat yakni kurang dari 2 tahun.

Berdasarkan penelusuran di laman pddikti.kemdikbud.go.id, Bahlil tercatat menjadi mahasiswa S3 di Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia pada 13 Februari 2023.

Hal ini jadi perbincangan di jagat maya. Pengguna X (Twitter) Loid Forger mengeluarkan tulisan satire. Menyebut Bahlil adalah contoh baik untuk mahasiswa lainnya, karena cetak sejarah.

"Menyala Kakanda Bahlil! Masuk Februari 2023 lalu Oktober 2024 sudah sidang terbuka atau cuma 1.5 tahun sampai menyelesaikan S3. Kakanda Bahlil memang panutan, dia bisa jadi contoh buat adindanya karena bisa lulus paling cepat dalam sejarah Universitas Indonesia," tulisnya, dikutip Rabu (16/10/2024)

 Pengguna lainnya, akun @IbrahumNiar mengunggah utasan di kolom komentar.  

Unggahannya menunjukkan perbandingan waktu tempuh studi antara program magister dengan doktor. 

Tertera dalam unggahannya, waktu studi magister berkisar 1-2 tahun, sedangkan doktoral 3-5 tahun.

Di Instagram, pengamat hukum tata negara Feri Amsari juga ikut berkomentar. Dari unggahannya yang satire menyiratkan kecurigaan ada praktik jual beli gelar.

"Di republik nganu bin nganu binti nganu hal-hal seperti ini tidak dikenal sebagai konflik kepentingan," tulis dia seperti dikutip dari inilah

Dosen NTU Singapura 'Heran' Bahlil Selesaikan Doktor di UI Cuma 3 Semester: Disertasinya Seperti Kumpulan Berita Koran!

Bahlil Lahadalia menyelesaikan gelar doktor di Universitas Indonesia (UI) dalam waktu 20 bulan.

Waktu yang cukup singkat untuk meraih gelar doktor menimbulkan banyak pertanyaan terlebih lagi disertasinya seperti kumpulan koran.

“how low can you go @univ_indonesia??? oh i know….as low as permintaan pejabat buat nyelesaiin s3 dlm waktu 20 bulan. either he’s too brilliant or you are just to stupid to think he’s brilliant,” kata Dosen Nanyang Technological University (NTU) Singapura Prof Sulfikar Amir, di akun X (Twitter) @sociotalker, Rabu (16/10/2024).

Sulfikar heran UI bisa meloloskan desertasi Bahlil Lahadalia yang isinya seperti kumpulan koran.

“Disertasi apaan ini @univ_indonesia??? jangan2 cuma kumpulan berita koran dan laporan proyek?? are you seriously an institution of higher learning UI?” paparnya.

Kasus Bahlil, kata Sulfikar menyarankan UI menjadi lembaga kursus yang mudah memberikan sertifikat.

“I strongly suggest @univ_indonesia buat ganti status menjadi lembaga kursus…biar lbh pas buat jualan sertifikat. lupakan world class university, qs100, etc etc. yang penting melayani nafsu pejabat dan dapat cuan,” tegasnya.




Gambar

Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI, Amelita Lusia, membenarkan Bahlil akan menjalani sidang promosi doktor siang ini.

“Beliau mengambil program doktoral by research,” ujarnya saat dihubungi, Rabu, 16 Oktober 2024 dikutip dari Tempo.

Dengan program ini, Bahlil tak perlu berfokus mengikuti mata kuliah di dalam kelas.

Ia bisa memperoleh gelar doktor dengan mengerjakan sebuan penelitian independen.

Bahlil akan memperoleh gelar doktornya dengan disertasi tentang tata kelola hilirisasi nikel – bidang yang selama ini digelutinya baik sebagai Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal maupun Menteri ESDM.

Disertasi itu bertajuk “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Bekerkelanjutan di Indonesia”.

Bahlil beberapa kali menyampaikan isi disertasi yang ia kerjakan dalam berbagai kesempatan.

Dalam penelitian itu, ia menemukan masyarakat lokal di sekitar tambang belum mendapatkan manfaat dari hilirisasi.

“Memang penelitian saya, hilirisasi itu yang mendapat manfaat paling besar sekarang ini adalah investor dan pemerintah pusat,” kata Bahlil saat memberi kuliah di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved