Di tengah kegiatan kampanye pada Selasa (15/10/2024) siang, gawai politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) sekaligus Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung berdering.
Rupanya, ada panggilan masuk dari seorang staf Presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Isi pesan yang disampaikan kepada Pramono, meminta untuk segera datang ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pramono bergegas melaju dengan menumpangi mobil pribadinya menuju kediaman Prabowo.
Mengenakan kemeja batik berwarna coklat, Pramono tiba di kediaman Prabowo pada pukul 12.48 WIB.
Kehadiran Pramono yang berstatus sebagai Calon Gubernur Jakarta dari PDIP seketika menjadi sorotan di tengah para calon menteri kabinet yang diundang dalam pertemuan dengan Prabowo.
Setibanya di kediaman Prabowo, Pramono tak menggubris permintaan wartawan untuk melakukan wawancara terkait tujuan kedatangannya ke rumah Prabowo.
Pertemuan Pramono dengan Prabowo berakhir sekira pukul 13.43 WIB siang. Hal itu ditandai dengan Mobil Toyota Kijang Innova Zenix hitam bernomor polisi B 1670 WIZ itu langsung pergi meninggalkan Kertanegara.
Saat bergerak meninggalkan rumah Prabowo, semua kaca jendela mobil yang ditumpangi Pramono Anung tampak tertutup.
Dia menghindari pertanyaan wartawan terkait tujuan pertemuannya dengan Prabowo.
Dari luar kaca jendela mobil yang gelap akibat dilapisi kaca film itu, terlihat shilouette Pramono yang hanya memberikan gesture tangan namaste, saat diminta para wartawan untuk membuka kaca jendela mobil.
Sumber Tribunnews mengungkapkan, tidak ada pembicaraan perihal kabinet menteri dari kader PDIP saat Pramonong bertemu Prabowo di rumah Kertanegara itu.
Pertemuan itu justru lebih membahas soal rencana pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Selain itu, Promono juga meminta restu maju sebagai Cagub Jakarta kepada Prabowo.
Sumber Tribunnews juga menyampaikan, tak ada pesan khusus yang dibawa oleh Pramono dari Megawati untuk Prabowo. Sebab, permintaan pertemuan Pramono dengan Prabowo sengat mendadak.
“Tak ada pesan dari Megawati, karena pemanggilan (ke rumah Prabowo) mendadak,” kata sumber itu.
Sumber Tribunnews menambahkan, Prabowo dalam pertemuan itu meminta langsung untuk berbicara kepada Megawati soal menteri di kabinetnya.
“Pramono menyampikan kepada Prabowo, untuk membicarakan soal menteri dari PDIP, disampaikan langsung saja kepada Megawati ketika bertemu nanti,” ujarnya.
Sumber lain pun mengatakan, selepas bertemu Prabowo, Pramono langsung bergegas menemui Megawati di kediaman Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Selasa sore.
Pramono tampak seorang diri menemui Megawati di Teuku Umar, Menteng. Disana, Pramono menyampaikan isi pertemuannya dengan Prabowo kepada Megawati.
Dia mengaku tidak tahu persis apa yang disampaikan Pramono kepada Megawati. Sebab, pertemuan itu disebut hanya berlangsung empat mata.
Soal rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menjawab soal kemungkinan akan terjadi pada hari ulang tahun ke-73 Prabowo Subiant, Kamis, 17 Oktober 2024.
"InsyaAllah (pertemuan terjadi besok)," kata Puan di Jakarta, Rabu.
Saat kembali ditegaskan soal pertemuan itu terjadi bertepatan dengan hari ulang tahun Prabowo, Puan kembali menjawab pernyataan yang sama.
"InsyaAllah," tegas Puan.
Namun, sumber lain menyampaikan, pertemuan Megawati dengan Prabowo urung terlaksana pada Kamis (17/10/2024). Sebab, saat ini Megawati dalam posisi belum bisa mengambil sikap partainya di pemerintahan Prabowo.
Selain itu, Megawati juga dalam kondisi santai dan tak mempermasalahan soal gabung tidaknya PDIP di pemerintahan Prabowo.
“Ibu dalam posisi ‘santai’, enggak gabung pun enggak masalah,” terang sumber itu.
Sumber Tribunnews lainnya juga mengatakan, pertemuan Megawati dengan Prabowo kemungkinan bakal terjadi setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2024, mendatang.
Dia mengatakan, Megawati masih belum mau bertemu dengan Prabowo. Namun, hal itu belum bisa dipastikan alasannya.
Sebab, Megawati akan mengambil momentum yang tepat dalam setiap sikap dan keputusan partainya.
Adapun, informasi yang diterima Megawati masih ingin melihat konstelasi Pilkada Serentak 2024 hingga gelaran Kongres PDIP yang akan digelar April 2025, untuk menetukan keputusan bergabung atau tidak di pemerintahan Prabowo.
Termasuk, melihat sejauh mana keterlibatan alias cawe-cawe Joko Widodo (Jokowi) dalam pembentukan kabinet Prabowo-Gibran.
“Ibu masih belum mau ketemu,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Bapilu PDIP yang juga Wakil Ketua MPR RI Fraksi PDIP Bambang Wuryanto mengungkapkan adanya selisih pendapat di internal partainya terkait wacana PDIP bergabung ke pemerintah Prabowo.
Hal itu disampaikan Bambang saat ditanya mengenai peluang PDIP bergabung ke pemerintahan dan bakal menyodorkan nama calon menteri untuk kabinet.
“Begini, kalau saya bicara sama dikau, keputusan untuk itu aku belum dengar. Tetapi yang berkembang, itu kan, namanya pendapat kan berbeda-beda yang berkembang di antara kawan-kawan itu,” kata Bambang.
Menurut pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini, terdapat pihak-pihak di internal PDIP yang ingin segera masuk ke pemerintahan Prabowo.
Selain itu, ada kader-kader di PDIP yang ingin terlebih dahulu melihat perkembangan dan tidak mau tergesa-gesa mengambil keputusan untuk bergabung pemerintahan.
Bahkan, kata Pacul, ada kader-kader yang secara tegas tidak ingin PDIP berada di barisan pemerintahan, dengan mempertimbangkan kepentingan bangsa.
“Ada yang ingin segera masuk, ada yang ingin masuknya nanti saja, karena kita lihat perkembangannya dulu kayak apa. Kemudian ada yang mengatakan sudahlah enggak usah masuk. Jadi ada tiga klaster yang sedang berdinamika,” ungkap Pacul.
Puan dan Olly Temui Megawati
Di tengah kabar pertemuan Megawati dan Prabowo, Puan Maharani dan Olly Dondokambey menemui Megawati di kediamannya di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (16/10/2024) malam.
Puan terlihat keluar dari kediaman Megawati sekira pukul 19.06 WIB. Dari dalam mobilnya, Puan tak banyak berkomentar ketika dihujani pertanyaan wartawan soal rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo.
Dia lagi-lagi berkomentar “insyaAllah” dan tidak memastikan waktu pertemuan Megawati dengan Prabowo. Kali ini, Puan terlihat tidak begitu bersemangat ketika menanggapi pertanyaan wartawan.
Pemandangan itu berbeda ketika Puan ditanya wartawan soal rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo, sebelumnya. Saat itu, Puan tampak bersemangat dan melempar senyumnya.
Mobil hitam yang ditumpanginya pun pergi meninggalkan Teuku Umar, Menteng.
Selang satu jam atau sekira pukul 20.03 WIB, Bendahara Umum DPP PDIP Olly Dondokambey pun terlihat keluar dari kediaman Megawati.
Olly pun tak mau berkomentar ketika ditanya wartawan soal rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo.
Kendaraan yang ditumpanginya hanya melambat ketika dicegar wartawan, dan melaju meninggalkan kediaman Megawati.
Prabowo Menunggu Dua Tahun
Keinginan Prabowo untuk merangkul seluruh partai politik dalam pemerintahan akan dipimpinannya telah dilakukan selepas dirinya dipastikan menjadi presiden terpilih RI periode 2024-2024, termasuk kepada PDIP selaku partai politik pengusung capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024 sekaligus partai pemenang Pileg 2024.
Bahkan, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra sekaligus adik rabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, menyebut Prabowo sudah dua tahun menunggu untuk bertemu Megawati Soekarnoputri.
"Pak Prabowo sudah menunggu dua tahun, ya sudah 2 tahun lebih September 2022, saya tahu itu," kata Hashim di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (16/10/2024).
Hashim menjelaskan, saat ini pihaknya menunggu petunjuk dari Megawati terkait PDIP akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau tidak. Keputusan PDIP tersebut disebut Hashim berada di tangan Megawati seperti dikutip dari tribunnews
Daftar 108 Nama yang Sudah Dipanggil Prabowo
Berikut daftar nama calon menteri, calon wakil menteri, dan kepala badan yang sudah menghadap Prabowo pada Senin (14/10/2024) hingga Selasa (15/10/2024):
Daftar Calon Menteri
1. Sugiono (Gerindra)
2. Maruarar Sirait (Gerindra)
3. Fadli Zon (Gerindra)
4. Prasetyo Hadi (Gerindra)
5. Rachmat Pambudy (Gerindra)
6. Supratman Andi Agtas (Gerindra)
7. Bahlil Lahadalia (Golkar)
8. Wihaji (Golkar)
9. Nusron Wahid (Golkar)
10. Maman Abdurrahman (Golkar)
11. Dito Ariotedjo (Golkar)
12. Meutya Hafid (Golkar)
13. Agus Gumiwang Kartasasmita (Golkar)
14. Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat)
15. Teuku Riefky Harsya (Demokrat)
16. Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara (Demokrat)
17. Zulkifli Hasan (PAN)
18. Yandri Susanto (PAN)
19. Muhaimin Iskandar (PKB)
20. Abdul Kadir Karding (PKB)
21. Yusril Ihza Mahendra (Advokat)
22. Raja Juli Antoni (PSI)
23. Syaifullah Yusuf (Mensos/PBNU)
24. Abdul Mu'ti (Muhammadiyah)
25. Arifatul Choiri Fauzi (Muslimat NU)
26. Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal)
27. Widyanti Putri Wardhana (Komisaris PT Telada Prima Agro)
28. Dudy Purwagandhi (CEO Johnlin Air Transportation/Komisaris PLN)
29. Prof. Yasierly (ITB/Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Ergonomi Indonesia)
30. Prof. Satryo Soemantri Brojonegoro (ITB)
31. Ribka Haluk (Pj Gubernur Papua Tengah/Birokrat)
32. Sultan Bachtiar Najmudin (Ketua DPD/Eks Wagub/DPD/KNPI)
33. Budi Santoso (Sekjen Kemendag)
34. Hanif Faisol Nurofiq (Dirjen Kehutanan)
35. Letjen (Purn) Muhammad Herindra (Wamenhan)
36. Marsdya (Purn) Donny Ermawan Taufanto (Sekjen Kemenhan)
37. Jenderal (Purn) Tito Karnavian (Mendagri/Polri)
38. Komjen Agus Andrianto (Wakapolri)
39. Natalius Pigai (Eks Komisioner Komnas HAM)
40. Pratikno (Mensesneg)
41. Sakti Wahyu Trenggono (Menteri KKP)
42. Erick Thohir (Menteri BUMN)
43. Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan)
44. Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian/Golkar)
45. Amran Sulaiman (Menteri Pertanian)
46. Sri Mulyani (Menteri Keuangan)
47. Rosan Roeslani (Menteri Investasi)
48. Veronica Tan (Pengusaha/aktivis sosial)
49. Dody Hanggodo (Pengusaha)
Daftar calon wakil menteri dan kepala badan
1. Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta
2. Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi
3. Politikus PAN, Bima Arya Sugiarto
4. Politikus Golkar, Christina Aryani
5. Urusan Tetap Indoensia untuk PBB, Arrmanatha Christiawan Nasir
6. Eks Politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko
7. Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo
8. Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer
9. Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzah
10. Wamen Kominfo, Angga Raka Prabowo
11. Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia, Dony Oskaria
12. Wamen Investasi, Yuliot Tanjung
13. Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmadi Tawalla
14. Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti
15. Anggota Dewan Pembina PSI, Isyana Bagoes Oka
16. Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran/CEO Bomba Group, Todotua Pasaribu
17. Anggota Dewan Pembina PSI, Giring Ganesha
18. Wamen Kominfo, Nezar Patria:
19. Timses Prabowo-Gibran cum Staf Khusus (Stafsus) Presiden Jokowi, Juri Ardiantoro
20. Politikus Gerindra, Muhammad Syafi'
21. Wakil Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran di MK, Otto Hasibuan
22. Waketum Gerindra, Ferry Juliantono
23. Ketum Partai Prima, Agus Jabo Priyono
24. Dirjen Imigrasi Kemenkumham, Silmy Karim
25. Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat
26. Eks Stafsus Presiden Jokowi, Aminuddin Ma'ruf
27. Menkominfo, Budi Arie Setiadi
28. Akademisi, Guru Besar Ching Hua University, Stella Christi
29. Sekretaris Pribadi Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Ossy Dermawan
30. Komisaris PT Len Persero, Helfi Yuni Moraza
31. Mantan Kalemdiklat Polri Komjen (Purn) Purwadi Arianto
32. Wamenaker, Afriansyah Noor
33. Guru Besar Hukum Internasional, Atip Latipulhayat
34. Jubir Menhan Prabowo, Dahnil Azhar Simanjutak
35. Wakil Ketua Umum PKB, Faisol Riza
36. Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria
37. Asisten Khusus Menhan RI, Laksamana Madya TNI (Purn) Didit Herdiawan Ashaf,
38. Mantan Wakil Menkopolhukam, Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy
39. Eks KASD, Dudung Abdurachman
40. Staf Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Mugiyanto
41. Eks Sekjen Golkar cum Wakil Ketua DPR RI, Lodewijk Freidrich Paulus
42. Artis Raffi Ahmad
43. Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah
44. Ketua Umum Partai Garuda, Ahmad Rida Sabana:
45. Plt Ketum PPP, Muhamad Mardiono
46. Eks Kabaintelkam Polri, Suntana
47. Haikal Hassan atau Babe Haikal
48. Wamen Keuangan, Thomas Djiwandono
49. Wamen Keuangan, Suahaisil Nazara
50. Musisi Yovie Widianto
51. Politikus Golkar, Dyah Roro Esti Widya Putri
52. Ekonom senior Anggito Abimanyu
53. Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi
54. Politikus Gerindra, Gus Irfan Yusuf
55. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) periode 2020-2024 Prof Dr Fauzan
56. Ketua TKD Prabowo-Gibran, Sulaiman Umar
57. Staf Ahli Menhan, Bambang Eko Suhariyanto
58. Staf Khusus Presiden Jokowi, Diaz Hendropriyono
59. Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis PP Muhammadiyah Fajar Riza Ul Haq.