BLUNDER! Suswono Dikecam Usai Kaitkan Nabi Muhammad dalam Saran Janda Kaya Nikahi Pemuda Pengangguran"

 

Suswono Dikecam Publik Setelah Singgung Nabi Muhammad dalam Saran Janda Kaya Menikahi Pemuda Pengangguran

Calon Wakil Gubernur Jakarta, Suswono, menuai kecaman setelah dalam sebuah video viral ia menyarankan para janda kaya untuk menikahi pemuda pengangguran, sambil menyinggung kisah Nabi Muhammad dan Khadijah. Dalam cuplikan video yang beredar di media sosial, Suswono, yang merupakan pasangan dari Ridwan Kamil dalam Pilkada DKI Jakarta, menyatakan bahwa janda-janda kaya sebaiknya mempertimbangkan menikahi pemuda yang belum bekerja.

"Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur, setuju nggak?" ujarnya dalam video yang diunggah akun X @BosPurwa pada 27 Oktober. Suswono kemudian merujuk pada kisah Nabi Muhammad yang menikah dengan Khadijah, seorang perempuan kaya, sebagai contoh hubungan tersebut.

"Tau Khadijah nggak? Dia kan konglomerat, nikahin siapa? Nabi waktu itu belum jadi nabi, masih 25 tahun muda kan, itu contoh," lanjutnya.

Namun, pernyataan tersebut menuai reaksi keras dari publik yang menilai Suswono telah memberikan pandangan yang tidak akurat dan cenderung merendahkan sosok Nabi Muhammad. Beberapa warganet mengingatkan bahwa Nabi Muhammad bukanlah pemuda pengangguran saat menikahi Khadijah, melainkan seorang pebisnis muda yang jujur dan berprestasi.

“Jadi pengangguran mana yang bisa ngasih mahar seperti Nabi Muhammad, 20 ekor unta atau emas setara Rp 525 juta? Nabi saat itu adalah seorang pedagang sukses,” tulis akun @BosPurwa.

“PKS ini ide nya gak jauh dari hal-hal begini, kasihan RK,” tambah akun @DS_yantie, merujuk pada dukungan politik Suswono dari Partai Keadilan Sejahtera.

Akun lainnya, @RidNgemil, menyayangkan penyamaan nabi dengan pemuda pengangguran. “Ngawur banget si Suswono. Nyamain nabi ama pengangguran. Astaghfirullah,” tulisnya.

Beberapa pihak bahkan mempertanyakan apakah pernyataan ini bisa dianggap sebagai penghinaan terhadap Nabi Muhammad. Situasi ini menimbulkan perdebatan dan berpotensi menjadi isu sensitif di tengah masyarakat.***

Baca Juga