Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

UAS soal Pihak yang Menolak Habib: Pertama Menolak Habib, Lama-Lama Menolak Islam

  Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan pandangannya terhadap pihak-pihak yang menolak habib. UAS memberi peringatan kepada mereka yang menolak habib.

Pernyataan UAS itu setelah mendapat pertanyaan dari seseorang di dalam video akun youtube HAI GUYS dengan judul UAS Ingatkan Pembenci Habaib yang diupload sekitar dua pekan lalu. Di mana, sang penanya bertanya saat ini ada kecenderungan orang menolak habib, bagaimana pandangan UAS?

"Pertama menolak habib, lama-lama menolak Islam, ujung-ujungnya ke sana," ujar UAS.

UAS mengibaratkan, ibarat makan bubur panas, tidak dimakan dari tengahnya. Tetapi, dari pinggir-pinggirnya.  

"Kalau ada orang hilang kecintaan pada habaib, pada ulama, hilang mahabbah, maka lama-lama ketika Islam dihinakan dia cuek aja," ujar UAS.

UAS mengingatkan soal ada pihak-pihak yang menolak habib. Menurut dia, umat harus hati-hati ini mereka sedang menggerogoti.

"Maka kita tetap mencintai para habaib, zuriyat Rasulullah, mencintai kiai, ulama,tuan guru, itulah yang kita tanamkan kepada pada anak-anak kita," ujar UAS.

UAS juga mengingatkan, para pihak yang menanamkan kebencian terhadap para habaib.

"Sekaeang yang menanamkan kebencian pada habaib, para ulama, lihat 20-30 tahun yang akan datang gimana anaknya. Naudzubillah, bisa jadi atheis,'' ujar UAS seperti dikutip dari republika

Saling Serang UAS vs Kiai Imad Soal Nasab Habib, Sampai Keluar Tuduhan Miring

 Polemik nasab habib sebagai keturunan Rasulullah SAW masih terjadi di media sosial. 

Ada dua kubu yang silang pendapat mengenai keabsahan status habib sebagai zuriyat Baginda Nabi Muhammad SAW.

Kubu pertama adalah yang mendukung dan mengakui bahwa habib merupakan keturunan langsung Rasulullah SAW. Sedangkan kubu kedua, tidak mengaku habib sebagai keturunan Al Amin.  

Di barisan pendukung habib ada beberapa ustaz yang terkenal seperti Ustaz Abdul Somad atau UAS, lalu ada Buya Yahya dan lainnya. 

Sementara di shaf penolak habib ada Rhoma Irama, Guru Gembul dan tentunya Kiai Imaduddin Utsman Al-Bantani.

Perbedaan tajam dua kubu ini membuat polarisasi sikap umat Islam mengenai status habib di Indonesia. 

Apalagi terkini Ustaz Abdul Somad atau UAS menyerang para tokoh yang menolak nasab habib. Menurut UAS, orang yang menolak habib lama-lama akan menolak Islam. 

"Pertama menolak habib, nanti lama-lama menolak Islam. Ujung-ujungnya ya ke sana,” ujar UAS menjawab pertanyaan mengenai orang-orang yang menolak habib dikutip dari Youtube HAI GUYS.

Menurutnya, orang-orang yang saat ini menanamkan kebencian kepada para habib dan ulama maka 20 tahun kemudian, anak-anaknya bukan tidak mungkin menjadi ateis karena tidak ada lagi mahabbah, cinta kepada ulama, agama.

Pernyataan keras UAS ini ditanggapi oleh Kiai Imaduddin Utsman Al-Bantani. Kiai Imad adalah orang pertama yang mempersoalkan nasab habib lewat tesisnya hingga akhirnya berkembang menjadi polemik seperti sekarang ini.

Kata Kiai Imad, pernyataan UAS mengenai  tidak percaya pada habib berarti lama-lama tidak percaya pada Islam dalam teori silogisme, tidak pas. 

Menurutnya, habib tidak bisa disamakan dengan Islam karena habib tidak termasuk dalam Rukun Islam.

"Apakah habib ini termasuk rukun Islam sehingga orang tidak percaya pada habib berarti tidak percaya pada Islam? Rukun Islam hanya 5. Tidak ada frasa di dalam Rukun Islam habib. Apakah percaya habib percaya masuk rukun Iman? Juga tidak sehingga tidak bisa mengeluarkan keimanan seseorang kepada Allah dan Nabi Muhammad," ujar Kiai Imad dalam video yang beredar luas di Youtube.

Kiai Imad tidak mempermasalahkan jika UAS adalah seorang muhibbin atau pencinta habib. Namun ia meminta UAS tidak membodohi jamaahnya. 

"Ketika UAS percaya habib cucu nabi minimal dia punya dalilnya. Dalilnya mana UAS bahwa habib itu cucu nabi? Saya menantang UAS untuk memberikan dalil tentang habib cucu nabi. Selama ini tidak ada," kata Kiai Imad.

Ia lalu memohon kepada UAS ketika membela nasab para habaib minimal ada narasi-narasi ilmiah yang diungkapkan. 

Menurut Kiai Imad, UAS harus mencantumkan dalil sehingga tidak membuat syarakat bodoh hanya untuk bertaklid. Padahal kata dia, Allah melarang hamba-Nya untuk bertaklid.

"Alquran melarang kita mengikuti sesuatu tanpa dalil tapi UAS meminta jamaahnya agar mengikuti bahwa habib itu adalah cucu nabi tanpa ada dalil," ujarnya.

Kiai Imad lalu menyindir UAS sebagai ulama yang jago menghafal tanpa pernah memahami isi Alquran dan hadis Nabi SAW.

Menurutnya, UAS saat membahas mengenai solat selalu mencantumkan dalil tapi hanya berupa menghafal saja. UAS, kata dia, tidak pernah mengutip dari kitab ulama kemudian dibacakan kitabnya.

Seorang ulama ujar Kiai Imad, bukan hanya bisa menghafal hadis-hadis dan ayat Alquran tapi memahami Alquran dan hadis untuk menjadi sebuah way of life bagi umat Islam dalam menghadapi tantangan setiap masa.

"Yang bisa menafsirkan Alquran kemudian memberikan jawaban tantangan setiap masa adalah ulama yang memahami Alquran secara dalam bukan hanya tekstual hafalan.***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved