Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Santri 13 Tahun Meninggal Akibat Bullying, Aneh! Pelaku Hanya Direhabilitasi

Santri 13 Tahun Meninggal Akibat Bullying, Aneh! Pelaku Hanya Direhabilitasi  - FAJAR

Viral di X, santri Pesantren Tahfidz Az-Zayadiyy, Sanggrahan, Sukoharjo Abdul Karim Putra Wibowo (13), meninggal dunia setelah menjalani korban bullying dan perundungan oleh kakak kelasnya.

Dilihat dari unggahan akun @shaniaabdat, hingga saat ini pelaku bullying dan perundungan itu tidak diberikan hukuman pidana.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, kemarin siswa SMP (13) di pondok jadi korban bullying dipukulin kakak kelasnya sampai meninggal, tapi pelakunya gak kena hukum pidana," ujar Shania dikutip pada Rabu (18/9/2024).

Dibeberkan akun tersebut, pelaku yang juga masih dibawah umur hanya diberikan rehabilitasi.

"Pelakunya cuma direhab karna masih dibawah umur (15th), padahal korbannya sampai meninggal," cetusnya.

Shania membeberkan, korban merupakan anak kerabat orangtuanya. Selama ini dikenal sebagai anak baik, saleh, sopan, nurut sama orangtua, dan selalu menjadi kebanggaan.

"Sakit hati banget, marah banget, anak sebaik itu ditendang dadanya sampe meninggal. Menurut kesaksian temennya, kejadiannya itu Karim (korban) lagi main ke kamar sebelah, tiba tiba pelaku masuk ke kamar itu terus malakin minta rokok," ucapnya.

Karena korban tidak memiliki rokok, kata Shania, ia ditendang oleh pelaku hingga tidak berdaya.

"Waktu Karim dipukulin, temen-temannya yang lain langsung nyari pengurus pondoknya, tapi gak ada orang dewasa sama sekali di sana," tukasnya.

Saat insiden itu berlangsung, tidak ada yang bisa menghentikan pelaku. Hingga pada akhirnya korban tak berdaya lagi.

"Di pondok ga ada orang dewasa dan ini anak-anak ga ada hp, mereka ga bisa minta tolong ke siapa-siapa, jadi nungguin ada orang dewasa. jam 1 siang baru pengurus pondoknya dateng (kabarnya habis pergi karna ada acara)," Shania menuturkan.

Tambahnya, saat korban dilarikan ke Klinik untuk mendapatkan perawatan, ia sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

"Emang sih kemarin lagi libur, tapi kok bisa gaada orang dewasa sama sekali yang jagain anak-anak ini. pondoknya teledor banget, ini anak 2 jam lo nungguin pertolongan, ya Allah," imbuhnya.

Blak-blakan, Shania yang hanya merupakan kerabat jauh mengaku tidak terima atas perlakuan yang diberikan kepada korban.

"Aku yang sekedar kenalannya aja gak terima, sakit hati, marah banget, gimana orang tuanya, nitipin anak di sekolah, tapi yang dititipin gaada tanggung jawabnya kayak gitu," cetusnya.

Diungkapkan Shania, berdasarkan cerita dari teman-temannya, pelaku di pondok memang dikenal problematik.

"Karim ini udah dua kali dianiaya sama pelaku. tapi pelaku kayak gak dapet hukuman apa apa gini," jelasnya.

"Pondoknya juga lebih problematik! kesaksian orang-orang udah sering ada kasus kekerasan gini tapi ditutup-tutupi! ada yang kasus sampai patah tulang karna bullying tapi beritanya bisa diredam," sambung dia.

Ia pun menyayangkan sikap sekolah yang terkesan melakukan pembiaran demi menjaga nama baiknya di mata publik.

"Buat orang tua yang anaknya nakal dan suka buat masalah, tolong banget ya dihadapi dan dididik sendiri, jangan dibuang ke pondok atau asrama! orang tuanya aja gak diturutin, apalagi gurunya. belum tentu tobat malah jadi gangguan buat anak anak yang niat mau belajar beneran," kuncinya.

Sumber Berita / Artikel Asli : fajar

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved