Pengamat Politik Rocky Gerung mendorong agar pemilihan presiden hingga kepala daerah dilakukan uji etika dan intelektual. Bukan elektabilitas yang selama ini menjadi acuan.
Menurut dosen Universitas Indonesia itu, untuk menjadi pemimpin yang paling mendasar harus memiliki etika.
"Untuk menjadi calon presiden sampai calon kepala daerah pakai prinsip bukan elektabilitas tetapi etikabilitas, calon pejabat ini pernah bohong nggak, pernah nyolong nggak," kata Rocky Gerung dikutip, Rabu (4/9/2024).
Setelah diuji etikabilitas, lanjut Rocky Gerung yang diuji kemudian adalah intelektualitasnya. Hal ini menurutnya tidak kalah penting yang harus dimiliki calon pemimpin. Apalagi dalam menghadapi debat dengan pemimpin luar.
"Intelektualitas, karena dia mesti berdebat dengan pemimpin dunia, itu pentingnya latihan perdebatan," tegasnya.
Rocky menjelaskan, dasar perdebatan adalah konstruksi berpikir, dasar perdebatan adalah kemampuan mengolah pikiran bukan sekadar retorika tetapi harus pakai logika
"Apakah dia punya kemampuan mengolah konsep pengetahuan, sejarah," tambahnya.
Jika sudah lolos uji etikabilitas dan intelektualitas, baru calon pemimpin diuji dengan elektabilitasnya. Apalagi saat ini lembaga survei bisa disogok demi meningkatkan elektabilitas.
"Loloskan dia secara etikabilitas dan intelektualitas baru kita izinkan diuji elektabilitasnya, bukan elektabilitas diuji duluan, itu bisa sogok lembaga survei kok," pungkasnya.