Keinginan Anies Baswedan membuat Partai Politik (Parpol), ternyata masih menyita perhatian publik dan menuia komentar dari kalangan pengamat politik.
Satu di antaranya, Rocky Gerung, yang membocorkan tujuan keinginan Anies membuat Parpol atau Organisasi Masyarakat (Ormas).
Kata Rocky Gerung, Anies Baswedan mempunyai ambisi untuk kembali maju sebagai capres di Pilpres 2024, sehingga rencananya untuk membuat parpol atau bahkan ormas yaitu agar bisa menjadi kendaraannya.
“Jadi semua hal sebetulnya bisa ditakar dari sekarang bahwa Anies memang punya maksud punya ambisi untuk jadi presiden, ya dibuka aja kan, buat apa seolah-olah ini cuman ormas, enggak,” ujar Rocky Gerung, seperti yang dikutip dari YouTube Refly Harun, Senin (9/9/2024).
“Bilang aja bahwa saya Anies Baswedan ingin jadi presiden di 2029 saya minta dukungan kaum intelektual yang membantu saya di Pilpres yang kemarin itu merupakan modal software saya dan hardware-nya itu pasti akan datang sendiri ketika software-nya sudah selesai, kan ini cuman membangun instalasi itu,” sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan berencana akan membentuk partai politik (parpol) usai gagal maju di Pilkada dan kalah di Pilpres 2024.
Anies menilai ada banyak aspirasi perubahan yang harus diperjuangkan, sehingga bentuk partai politik ini merupakan wadah yang tepat.
"Jadi kita lihat ke depannya apakah lalu akan buat Partai Politik baru gini bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang semakin hari semakin terasa besar," jelas dia, dalam keterangan video, Jumat (30/8/2024).
"Itu menjadi sebuah kekuatan diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," sambung dia.
Anies Baswedan mengaku akan merealisasikan upaya membentuk partai baru ini dalam waktu dekat.
"Kita lihat sama-sama ke depan semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah kongkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini semakin hari makin membesar," tegasnya.
"Menginginkan Indonesia yang lebih setara, demokrasi yang lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan policy gagasan," tandas dia.
Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan kembali membuat geger publik selama hiruk-pikuk Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada serentak 2024.
Mulai dari hendak mencalonkan diri di Pilkada Jakarta dan kemudian dianulir hingga tak ada satu pun partai politik yang tertarik mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 tersebut.
Kemudian Anies kembali dibuat geger lantaran isu akan maju di Pilkada Jawa Barat 2024 atas dukungan PDIP, dan publik semakin heboh lantaran Anies dikabarkan menolak peluang tersebut.
Melalui Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid mengungkapkan fakta di balik penolakan Anies maju di Pilkada Jawa Barat.
Ternyata ada pertimbangan antusiasme ketika Anies mencalonkan diri di Jakarta dan juga di Jawa Barat.
“Ya, kan tadi, bahwa memang dilihat dari, hanya satu alasan yang bisa kita sampaikan adalah perbedaan antara di Jawa Barat dan di Jakarta,” jelas dia, di Jakarta, dikutip Jumat (30/8/2024).
“Kalau di Jakarta kan ada aspirasi, baik itu dari warga maupun dari partai politik. Nah sementara di Jawa Barat memang baru kali ini, ya kurang lebih baru hari ini. Nah sehingga pertimbangan itu lah yang menjadi salah satu pertimbangan,” sambung dia seperti dikutip dari tv one
Qodari: Partai yang Didirikan Anies Berpotensi Jadi yang Terbesar di Indonesia
Pengamat politik Muhammad Qodari menyampaikan pandangannya terkait potensi politik Anies Baswedan, yang saat ini masih memiliki popularitas yang kuat, terutama di Jakarta.
Menurut Qodari, jika Anies memutuskan untuk mendirikan partai politik, ada peluang besar baginya untuk membentuk partai yang menjadi kekuatan utama di Indonesia.
"Kalau mendirikan Partai Politik, katakanlah lima tahun dari sekarang mungkin popularitas beliau tidak seperti hari ini," ujar Qodari dikutip dalam unggahan akun X @ILCTalkShow (5/9/2024).
Dalam hasil survei terbaru, Anies berhasil meraih sekitar 25 persen suara di tingkat nasional.
"Hari ini saya lihat popularitasnya masih sangat kuat. Di Jakarta setidaknya ada pendukung ibu bapak. Kemudian di surveinya kemarin tinggi. Di nasional dapat suara 25 persen," sebutnya.
Qodari menilai, jika dukungan sebesar itu dapat ditransformasikan menjadi basis suara untuk partai politik yang ia dirikan.
"Sebutlah misalnya Partai Perubahan Indonesia, maka Partai itu yang berpotensi menjadi yang terbesar di Indonesia," ucapnya.
Tambahnya, Anies memiliki peluang besar jika berhasil mempertahankan perolehan suara 25 persen secara nasional hingga 2029.
"Partai ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia," tandasnya.
Sebelumnya, Aktivis Faizal Assegaf, mengungkapkan bahwa setelah Anies Baswedan tidak jadi diusung oleh PDI Perjuangan, sejumlah aktivis di Partai Negoro telah mengirimkan pesan kuat kepada Anies untuk bergabung atau bahkan membentuk partai baru.
Menurut Faizal, peluang bagi Anies untuk bergerak di jalur politik independen semakin terbuka.
"Jalan semakin terbuka," ujar Faizal dalam keterangannya di aplikasi X @fazialassegaf (30/8/2024).
Faizal juga mengungkapkan bahwa ada gagasan yang berkembang untuk menyatukan sejumlah partai kecil dan melebur menjadi satu partai besar yang dipimpin langsung oleh Anies Baswedan.
"Bahkan muncul gagasan untuk menyatukan sejumlah partai kecil, melebur menjadi satu partai dan dipimpin langsung oleh pak Anies," lanjutnya.
Partai ini nantinya akan diisi oleh berbagai tokoh kritis, elemen rakyat, dan aktivis pergerakan yang mendukung agenda perubahan.
"Serta diisi oleh bergai tokoh kritis, elemen rakyat dan aktivis pergerakan, dll," sebutnya.
Dikatakan Faizal, semua jalan masih tersedia bagi Anies jika ingin terus berkarir di dunia politik.
"Semua jalan tersedia bagi Anies dan lebih dari lima puluh juta rakyat yang setia berjuang di jalan perubahan. mendukung agenda perubahan," imbuhnya.
Bagi Faizal, ketika semua partai politik tersandera dan menjadi alat kepentingan kartel politik, inilah saatnya untuk bangkit dan bersatu melalui partai baru yang memiliki visi perubahan nyata.
"Saatnya bangkit dan bersatu melalui partai baru," tukasnya.
Faizal bilang, dirinya dan orang-orang di Partai Negoro siap memberi dukungan yang tulus untuk seorang Anies.
"Saya dan kawan-kawan di Partai Negoro dengan tulus, siap memberi dukungan dan berjuang dalam satu barisan gerakan perubahan," kuncinya.***