Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Respons Santai Rocky Gerung Usai Dilaporkan ke Polisi Gara-Gara Sebut Gibran Didatangi Menteri-Menteri Jokowi: Saya akan...

 

Beginilah respons santai Rocky Gerung usai dilaporkan ke polisi gara-gara menyebut Wakil Presiden RI Terpilih Gibran Rakabuming Raka didatangi menteri-menteri Jokowi hingga diberi amplop oleh mereka. “Saya enggak menduga berlanjut, masalah pengadilan lagi.

Jadi kalau saya dilaporkan atas dasar pemberitaan itu juga absurd karena oke saya menerangkan itu tapi masalahnya buat apa dilaporkan sesuatu yang justru akan menimbulkan kehebohan baru itu?,” kata Rocky Gerung dilansir dari kanal YouTube Rocky Gerung Official berjudul Kelakuan Gak Berubah! Kalah Debat, Relawan Gibran Laporkan Rocky ke Polisi yang tayang pada Minggu (8/9/2024).

“Kalau pakai prinsip UU ITE pasti dilaporkan karena timbul kehebohan. Orang akan menghubungkan lagi dinasti Jokowi itu doyannya lapor-melapor.

Padahal insinuasi sudah berlangsung dari awal bahwa Jokowi atau keluarga Jokowi itu potensial untuk, mungkin setelah dia lengser, dugaan-dugaan money laundry, korupsi, keistimewaan, jual beli pengaruh,” sambungnya.

Namun, Rocky Gerung menyebut kala itu Gibran memang datang ke tempatnya dan Gibran mengatakan jika dia didatangi menteri-menteri.

“Tapi saya terangkan lagi memang Gibran datang ke tempat saya lalu bicara. Pada saat itu Gibran masih saya anggap oke anak ini masih mungkin untuk dibenerin cara berpikirnya tentang politik atau kekuasaan,” terang dia. “Pada waktu itu Gibran datang ke saya.

Setelah jadi wali kota semua menteri hampir satu kabinet mondar-mandir pergi ke Solo. Saya tanya tuh, ‘Berarti setiap weekend ada menteri datang ke tempatmu?’. Dia bilang iya saya terima saja karena mungkin ada yang mau bantu soal percepatan pembangunan di Solo.

Ya bagus-bagus aja. Lalu saya tanya pasti ninggalin amplop atau sesuatu ya? Tapi dia enggak mau jawab. Dia ketawa aja,” lanjutnya.

Rocky Gerung mengatakan saat itu dia mengingatkan ke Gibran agar lebih hati-hati.

Terkait laporan yang dilayangkan oleh Ketua Umum DPP Forum Komunikasi Santri Indonesia (FOKSI) Muhammad Natsir Sahib terkait perkataannya tentang Gibran, Rocky Gerung menilai yang seharusnya melapor itu Gibran, bukan relawannya. “Kan yang mesti melapor Gibran.

Kalau itu penghinaan panggil Gibran nanti saya terangkan bahwa pada waktu itu gue justru membela lu karena lu datang ke rumah gue. Kalau saya dipanggil polisi ya saya terangin,” kata Rocky Gerung. “Kalau saya baca yang melaporkan saya itu aktivis di komunitas santri.

Itu juga kalau enggak salah yang melaporkan Bivitri dan kawan-kawan soal Dirty Vote.

Kita lihat bagaimana lingkaran Gibran itu memang bermukim orang-orang yang ditugaskan.

Sangat mungkin ditugaskan. Begitu saya dipanggil polisi saya akan terangkan masalahnya,” tegas dia. Menurut dia, kasus seperti ini tidak perlu dilaporkan melainkan diklarifikasi saja.

“Kasus-kasus ini ya diminta aja klarifikasi. Ngapain mesti dilaporin. Tapi kalau sudah terjadi laporan silakan polisi panggil saya. Saya akan terangkan dengan cara seksama,” ujar dia seperti dikutip dari tv one

Dilaporkan usai Tuding Gibran Terima Duit dari Menteri, Rocky Gerung: Absurd!

Pengamat politik, Rocky Gerung, menilai pelaporan terhadap dirinya setelah menyebut Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menerima duit dari menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah absurd.

Awalnya, Rocky mengaku tidak menduga dirinya akan dilaporkan ke polisi buntut pernyataannya tersebut.

Namun, dia menilai pelaporan terhadap dirinya tersebut adalah absurd atau tidak masuk akal karena justru akan menimbulkan kegaduhan baru.

"Saya nggak duga akan berlanjut menjadi masalah pengadilan lagi. Jadi kalau saya dilaporkan atas pemberitaan itu, maka agak absurd."

"Tetapi, masalahnya adalah buat apa dilaporkan, sesuatu yang bakal menimbulkan kehebohan baru itu," katanya dalam kanal YouTube miliknya, dikutip pada Senin (9/9/2024).

Selanjutnya, Rocky Gerung menceritakan awal mula kejadian pertemuannya dengan Gibran sehingga muncul tudingan dari dirinya, mantan Wali Kota Solo tersebut menerima uang dari sejumlah menteri.

Dia mengatakan sempat bertanya ke Gibran terkait pemberitaan sejumlah menteri mendatanginya saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Lalu, Rocky bertanya ke Gibran apakah ada menteri yang memberinya uang saat bertemu dengannya.

Kemudian, kata Rocky, Gibran hanya menjawab pertanyaannya itu dengan tertawa.

"Setelah menjadi Wali Kota (Solo), semua menteri itu hampir satu kabinet mondar-mandir pergi ke Solo."

"Lalu saya tanya tuh 'berarti setiap weekend ada aja menteri datang ke tempatmu Gibran tuh?'. Dia bilang Ya, saya terima saja, karena mungkin ada yang mau membantu percepatan pembangunan di Solo ya?'."

"Lalu saya tanya tuh 'Pasti ninggalin sesuatu tuh yang kini disebut gratifikasi?' Kemudian dia tidak mau jawab dan hanya ketawa saja," jelas Rocky.

Setelah bertanya, Rocky memperingatkan ke Gibran jika menerima sesuatu dari pejabat lain seperti menteri, maka akan dianggap sebagai korupsi.

Dia menegaskan, deretan pertanyaan dan nasihatnya kepada Gibran saat bertemu demi melindungi kakak Kaesang Pangarep itu dari jerat korupsi.

"Buat saya itu sebuah kecurigaan. Ngapain Gibran itu dikunjungi oleh para menteri. Padahal banyak wali kota juga yang harus dikunjungi para menteri, tetapi kenapa ke Gibran?"

"Ya keterangan yang pasti di kepala saya karena dia anak Presiden," jelas Rocky.

Lebih lanjut, terkait pelaporan terhadap dirinya, Rocky menilai hal tersebut tidak perlu dilakukan.

Dia mengatakan jika pernyataannya ada yang dinilai salah atau tidak sesuai, maka Gibran cukup melakukan klarifikasi, alih-alih dilaporkan ke polisi.

"Namun, karena sudah dilaporkan, ya sudah tidak apa-apa. Silakan Pak Polisi, panggil saya dan akan saya jelaskan secara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya," ujarnya.***

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved