Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menyampaikan kelakar saat menghadiri agenda diskusi bertajuk 'korupsi dan konflik kepentingan' yang digagas oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) di salah satu hotel di Jakarta Selatan, Selasa (24/9).
Nawawi memulai pemaparan dengan menyinggung dugaan gratifikasi pesawat terbang. Ia tidak menyebut secara gamblang tokoh yang diduga menerima gratifikasi tersebut.
"Mengawali paparan ini dengan .. bukan pantun, tapi pesan tak bijak," tutur Nawawi.
"Kalau biasanya pantun itu setiap bait diikuti kata cakep, ini jangan diikuti kata cakep. Ini sudah cakep semua ngapain kita ulang kata cakep itu. Tapi diganti kata CoI itu artinya Conflict of Interest. Jadi, selalu ingatkan kita CoI, itu sangat hati-hati mengelolanya," tutur Nawawi.
Berikut 'pesan tidak bijak' yang disampaikan Nawawi:
"Sang anak jualan pisang
CoI
Si Bapak pengusaha terasi
CoI
Jangan naik pesawat terbang
CoI
Kalau tiketnya dari gratifikasi."
"Burung pipit burung merpati
CoI
Bersiul riang di atas dahan
CoI
Jangan mimpi nebeng jet pribadi
Kalo cuma jualan pisang."
Ditemui usai acara, Nawawi mengizinkan pernyataan tersebut untuk dikutip.
Saat ini, lembaga antirasuah tengah menelaah laporan masyarakat mengenai dugaan gratifikasi pesawat jet pribadi yang diterima oleh Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi.
Proses telaah tersebut telah selesai dan segera diumumkan dalam waktu dekat seperti dikutip dari CNN Indonesia
Kaesang Ngaku Nebeng Jet Pribadi Teman, Jokowi Lagi-Lagi Sebut Semua Warga Sama di Mata Hukum, Sinyal Apa?
Presiden Joko Widodo alias Jokowi angkat bicara perihal kedatangan putra bungsunya, Kaesang Pangarep ke KPK pada Selasa (17/9/2024) kemarin guna mengklarifikasi soal penggunaan pesawat jet pribadi alias private jet.
Dalam klarifikasinya, Kaesang mengaku menumpang alias nebeng pesawat jet milik rekannya berinisial Y.
Perihal klarifikasi Kaesang di KPK, Jokowi hanya menanggapi secara singkat.
Terkait skandal jet pribadi yang kini menyeret putra bungsunya itu, Jokowi mengutip soal equality before the law alias semua manusia setara di mata hukum.
"Saya kan sudah menyampaikan semua warga negara sama di mata hukum. Ya itu saja," singkat Jokowi di Jakarta, Rabu (18/9/2024).
Diketahui, ucapan soal kedudukan yang sama di mata hukum juga sempat diucapkan Jokowi usai Kaesang dilaporkan ke KPK atas dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi.
Ngaku Nebeng Pesawat Teman
Kemarin, Kaesang mendadak mendatangi KPK guna mengklarifikasi soal penggunaan pesawat jet pribadi yang belakangan sempat menjadi sorotan publik.
Putra bungsu Presiden Jokowi itu mengakiu kedatangannya ke KPK merupakan inisiatif pribadi, bukan karena panggilan ataupun undangan dari komisi antirasuah.
Selain itu, Kaesang juga membeberkan jika perjalanannya ke Amerika Serikat dengan Erina Gudono hanya menumpang jet pribadi milik rekannya.
"Tadi saya juga di dalam mengklarifikasi mengenai perjalanan saya di tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat, yang numpang atau bahasa beken-nya nebenglah, nebeng pesawatnya teman saya," ujarnya.
Tak Ada Teman Kaesang di Daftar Penumpang Pesawat
Klarifikasi Kaesang soal penggunaan jet pribadi juga diungkap oleh KPK.
Direktur Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan sebelumnya menyebut Kaesang hanya nebeng temannya yang berinisial Y saat menggunakan jet pribadi ke AS.
“Inisial Y kalau nggak salah depannya, tapi kita nggak tahu nih, bener nggak nama lengkapnya ini, WNI apa WNA atau apa. Jadi dia bilang pesawat punya siapa, nanti kita konfirmasi lagi,” kata Pahala kepada wartawan, Selasa.
Namun, dalam klarifikasi yang disampaikan Kaesang kepada KPK, hanya ada empat orang yang disebutkan naik jet pribadi tersebut.
Mereka ialah Kaesang, istrinya yaitu Erina Gudono, kakak Erina yaitu Nadya Gudono, dan seorang staf.
“Jadi Kaesang, istrinya, kakak istrinya, dan stafnya. Jadi berempat,” ujar Pahala.
Meski mengaku cuma nebeng, Kaesang tidak menyampaikan nama temannya berinisial Y sekaligus pemilik jet pribadi sebagai salah satu orang yang ikut berpergian dengannya ketika itu.***