Pesan Rocky Gerung untuk Panggung Politik Usai Debat dengan Silfester Matutina Ramai: Politik Wilayah Argumen Bukan Sentimen

 

Rocky Gerung buka suara usai heboh dan ramai soal ribut-ribut di atas panggung.

Adu argumen soal gagasan dna ide atau pendapat di sebuah panggung talkshow itu lumrah.

Hal yang mungkin terlihat aneh dan tak biasa ketika ada seseorang yang terpancing emosi saat beradu pendapat.

Kejadian yang mempertemukan Rocky Gerung dengan Silfester Matutina, Waketum TKN Prabowo-Gibran di atas panggung auto disorot.

Bukan debat kampanye, namun debat kritik pemerintahan Jokowi dan pemaparan argumen soal pandangan tentang politik yang ada di Indonesia.

Video viral cuplikan debat panas antara RG dan Silfester menuai banyak komentar masyarakat.

Silfester lebih dulu memberikan klarifikasi soal emosinya yang terpancing oleh kata-kata Rocky Gerung di atas panggung.

Namun, klarifikasi narasumber di talkshow 'Rakyat Bersuara' yang dipandu Aiman Witjaksono itu diduga mengancam RG.

Kali ini giliran Rocky yang berpendapat soal kejadian di atas panggung, 3 September 2024 yang disiarkan secara live.

Menurut dosen Universitas Indonesia itu, adu gagasan adalah hal yang wajar, seperti dirinya dengan Silfester Matutina.

Rocky Gerung ungkap kalau kejadian kemarin merupakan pelajaran untuk semua pihak.

Termasuk ada pesan pembelajaran untuk para mahasiswa yang jadi audiens di acara talkshow tersebut.

"Yang kemarin tu kita jadikan pelajaran," ujar Rocky Gerung, seperti dikutip SketsaNusantara.id dari YouTube Rocky Gerung Official, 6 September 2024.

RG ungkap pesan di balik memanasnya panggung debat argumen dengan Silfester dan narasumber lain untuk politik tanah air saat ini.

"Supaya ada petumbuhan ide pada politik kita, bahwa politik harus diasuh dengan ketajaman pikiran," ungkapnya

Menurut Rocky, panggung politik inti sarinya adalah gagasan, ide, dan argumen yang dimiliki setiap orang.

"Kita kembalikan politik ke dalam wilayah argumen bukan wilayah sentimen," pesan Rocky Gerung.

Jika mengambil jalur politik, harusnya tidak ada adu fisik atau kemarahan yang berarti.

"Apalagi sentimen yang menghasilkan peluang untuk ngamuk di atas panggung," katanya.

Menurut RG, politik bukan sebuah kemarahan, apalagi hal itu dimanifestasikan dengan gerakan fisik.

Kadang-kadang hal tersebut justru terlihat lucu dalam sebuah debat ada adu jotos hingga kemarahan seperti kejadian sebelumnya seperti dikutip dari sketsa

Silfester dan Rocky Debat Panas

Sebelumnya, Silfester Matutina buka suara terkait debat panas hingga saling menghampiri dan memaki dengan Rocky Gerung dalam suatu acara di salah satu stasiun TV. Silfester menjelaskan perdebatan panas tersebut.

Dalam video yang ramai beredar di media sosial, tampak Rocky Gerung dan Silfester Matutina saling bersahutan. Dalam perdebatan itu, Rocky Gerung juga sempat mencecar balik berbagai jawaban Silfester.

Kemudian, debat memanas ketika Rocky Gerung dan Silfester berdiri dan saling mendekat. Pembawa acara pada stasiun TV itu lantas melerai dengan jeda iklan. Namun perdebatan terus berlanjut hingga Silfester terdengar sempat memaki Rocky Gerung.

"Mengenai dinamika yang terjadi Selasa, 3 September 2024, antara saya Silfester Matutina dan Saudara Rocky Gerung, itu adalah bentuk shock therapy saya kepada Saudara Rocky Gerung yang selama ini selalu memfitnah, merendahkan, dan memaki semua orang di republik ini, termasuk para senior, para akademisi, para pakar, dan juga Presiden Jokowi yang dikatakan tolol dan bangsat," kata Silfester dalam video yang dibagikan kepada wartawan, Kamis (5/9).***