Perbincangan ihwal sosok inisial T yang disebut-sebut sebagai dalang bisnis judi online di Indonesia tiba-tiba tak terdengar lagi sejak awal Agustus lalu. Padahal, sosok ini dikatakan bisa menjadi kunci membongkar maraknya bisnis haram itu di Tanah Air. Hingga kini penyelidikannya seolah mandek, tanpa kabar.
Judi online menjadi momok bagi masyarakat dan Pemerintah dalam kurun beberapa tahun terakhir. Nilai transaksinya fantastis. Dalam triwulan pertama 2024 saja sudah terhitung mencapai Rp 600 triliun, berdasarkan laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi kemudian membentuk satuan tugas alias Satgas. Kepolisian Republik Indonesia, yang juga merupakan bagian dari satgas ini, berhasil mengungkap bahwa menjamurnya bisnis judi online dikendalikan dari regional Mekong, negara-negara Indocina macam Kamboja, Vietnam, dan Myanmar, juga Tiongkok.
Cerita pemberantasan judi online kian seru setelah Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyebut ada sosok insial T di balik bisnis judi online yang dikendalikan dari Kamboja tersebut. Bahkan, Benny menyebut aktor di balik bisnis ini sebenarnya mudah ditangkap.
“Saya cukup menyebut inisialnya T saja, boleh ditanya kepada Pak Menko. Presiden (Jokowi) kaget, Pak Kapolri kaget, cukup heboh lah waktu itu. Orang ini selama Republik ini berdiri, tidak tersentuh hukum,” ujar Benny usai mengukuhkan 165 Kawan PMI se-Sumatera Utara, Selasa, 16 Juli 2024.
Sempat muncul dugaan sosok T mengarah pada Tommy Hermawan Lo, putra dari Jerry Hermawan Lo. Hal itu bermula dari mencuatnya video lama ihwal kesaksian pengacara LQ Indonesia Law Firm, Alvin Lim. Alvin mengklaim pernah bertemu Jerry dan bertanya secara langsung soal keterlibatannya dalam praktik judi online.
Alvin menyebut, saat itu Jerry mengatakan bahwa dia memiliki bisnis judi di Kamboja yang dikenal dengan nama Kampung Dewa. Jerry menyebut merekrut sejumlah warga Indonesia untuk membantu bisnis judi di Kamboja. Penelusuran Tempo, Tommy Hermawan Lo tercatat sebagai Direktur 2 Lionhart Group, perusahaan induk Kampung Dewa.
Spekulasi liar itu kemudian dibantah Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro. Pihaknya menegaskan inisial T bukan Tommy Hermawan Lo. Kesimpulan itu didapat dari penuturan Benny setelah dua kali pemeriksaan pada 29 Juli dan 5 Agustus 2024.
“Enggak benar (Tommy Hermawan Lo), karena memang yang bersangkutan (Kepala BP2MI), yang menyampaikan inisial T itu ternyata juga enggak ada,” ujar Djuhandani saat ditemui di Bareskrim Polri, pada Senin, 5 Agustus 2024.
Dalam pemeriksaan, kata Djuhandani, Benny meralat informasi ihwal dari mana dirinya mengetahui inisial T. Sebelumnya, Benny mengaku mendapatkan informasi itu dari pekerja migran yang bekerja di Kamboja. Benny mengoreksi bahaa informasi itu didapatnya dari Kepala UPT BP2MI Serang, Joko Purwanto. Adapun Joko sudah meninggal.
“Yang bersangkutan tidak bisa menjawab siapa itu Mister T. Kemudian yang bersangkutan hanya menyampaikan informasi, semoga itu bisa diungkap oleh Polri siapa Inisial T,” ujar Djuhandani.
Namun, sebulan lebih berselang sejak klarifikasi Bareskrim Polri, hingga kini tak lagi terdengar kabar tentang pengungkapan sosok inisial T, dalang maraknya bisnis judi Online di Indonesia ini. Walau informasi itu didapat Benny dari mendiang Joko, bukan berarti kebenarannya tidak dapat dibuktikan. Benny tentu tak asal bicara jika informasinya tak valid.
“Apalagi sebagai orang yang menangani tindak pidana perdagangan orang atau TPPO, Benny besar kemungkinan memahami betul soal ini,” tulis Majalah Tempo edisi Ahad, 11 Agustus 2024 seperti dikutip dari tempo
Benny Rhamdani, Cari Sensasi atau Mau Lindungi T?
Pernyataan Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, terkait sosok berinisial T sebagai pengendali judi online (judol) yang kebal hukum dinilai hanya membuat gaduh.
Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah menyayangkan sikap Benny Rhamdani yang lebih memilih mengungkap sosok T ke publik di tengah upaya proses hukum terhadap judi online gencar dilakukan aparat penegak hukum.
“Harusnya jika memang Benny memiliki bukti yang kuat bukan berkoar-koar di media atau area publik, tapi langsung datangi aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian untuk membuat laporan,” jelas Mardiansyah dalam keterangan kepada redaksi, Senin (29/7).
Dia meyakini, Polri akan menindaklanjuti jika Benny melapor. Termasuk menindak sosok yang disebut Benny punya power kuat di balik praktek judi online di tanah air.
“Apalagi soal judi online ini juga diatensi langsung oleh Presiden Jokowi, sehingga tentu menjadi perhatian khusus Polri untuk menindaklanjuti setiap kasus judi online,” tambahnya.
Mardiansyah pun menyayangkan setelah gaduh dengan mudahnya Benny mengklarifikasi. Benny menyebut T bukan bos tapi hanya pelaku yang memperkejakan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Terlihat betul hanya cari sensasi saja, setelah gaduh dengan entengnya tarik ucapan seolah tidak terjadi apa-apa padahal sudah membuat gusar masyarakat. Mau cepat dikenal publik boleh-boleh saja tapi caranya nggak gini juga ya," ujarnya
Lebih lanjut Semar, demikian ia akrab disapa, menilai pernyataan kepala BP2MI menyebut adanya seseorang yang tak pernah tersentuh oleh hukum merupakan sikap yang bisa merendahkan kredibilitas aparat penegak hukum yang selama ini sudah bekerja profesional.
“Kalau tidak gaduh kan justru semakin mudah untuk membekuknya, tapi jika ramai gini malah semakin mempersulit. Atau jangan-jangan selain ingin cepat terkenal, Benny juga ingin melindungi inisial T tersebut,” sambungnya.
Kendati demikian, Semar enggan menduga-duga terlalu dalam tujuan Benny melontarkan sosok inisial T, dan menyarankan Benny untuk fokus pada persoalan-persoalan pekerja migran di Indonesia, seperti tindak pidana perdagangan orang, dan pekerja migran ilegal.
“Ya dengan cara ini kan kita nggak tahu juga maksud yang sebenarnya atas statemen Benny. Saran saya, Benny fokus saja pada tugasnya sebagai Kepala BP2MI karena masih banyak sekali persoalan pekerja migran yang belum terselesaikan,” pungkas Semar.
Hari ini, Benny Rhamdani memenuhi panggilan dengan mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. Kedatangan Benny untuk memberikan keterangan terkait pernyataan sosok T pengendali judi online di Indonesia.***