Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ma'ruf Amin Gembira Hasil Kerja Kabinet Jokowi: Kepercayaan Masyarakat Tinggi!

 Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengaku gembira dengan kerja-kerja Kabinet Indonesia Maju selama lima tahun belakangan.

Ia menilai para anggota kabinet bisa bekerja sama baik dengan presiden maupun wakil presiden selama lima tahun ini.

"Wah, saya kira sangat gembira lah, karena kerja sama kita bagus," kata Ma'ruf usai mengikuti sidang kabinet terakhir di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Jumat (13/9).

Ma'ruf berpesan kepada para menteri di Kabinet Indonesia Maju dapat membuat laporan terkait keberhasilan pemerintahan saat ini maupun hal yang masih tertunda. Sehingga dapat memberikan saran kepada pemerintahan yang baru.

Ma'ruf juga menilai pelbagai hasil kerja pemerintah selama lima tahun ke belakangan sudah maksimal. 

Tak lupa, ia mengatakan terus berupaya menjaga kepuasan masyarakat terhadap pemerintah.

"Kepercayaan masyarakat juga tetap tinggi, kepuasan masyarakat, bahwa ada kekurangan-kekurangan saya kira itu pasti ada. Tapi secara keseluruhan, Alhamdulillah berjalan dengan baik," kata dia.

Di sisi lain, Ma'ruf mengungkapkan presiden terpilih Prabowo Subianto sempat mengatakan bakal melanjutkan program-program saat ini ketika menjabat kelak. Sehingga, terjadi proses keberlanjutan dari sesuatu yang belum tercapai saat ini.

"Beliau juga mengatakan karena dia juga bagian dari pemerintahan yang sekarang dan beliau juga akan melanjutkan. Jadi ini betul-betul akan terjadi proses keberlanjutan hal-hal yang beliau mengikuti apa yang sekarang, apa yang belum tercapai. Sehingga transisinya itu berjalan dengan baik," kata dia.

Lagi-lagi Jokowi Minta Maaf Jika Ada yang Tak Berkenan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meminta maaf di hadapan publik jelang berakhirnya masa jabatan sebagai presiden RI 20 Oktober 2024 mendatang.

Kini Jokowi memohon maaf kepada para jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju (KIM) jika selama 10 tahun terakhir ini ada hal yang tak berkenan.

Momen ini diutarakan Jokowi dalam sidang kabinet terakhir di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, hari ini, Jumat (13/9).

"Terakhir saya ingin mohon maaf kepada bapak ibu semua dalam 10 tahun ini dirasa kurang berkenan dalam berinteraksi dan hal yang kurang berkenan, saya mohon maaf sebesar-besarnya," kata Jokowi.

Ini bukan kali pertama Jokowi meminta maaf. Pada sejumlah kesempatan Jokowi pun menyampaikan permohonan serupa.

Minta Maaf di IKN

Tak hanya hari ini saja, Jokowi juga sempat meminta maaf di depan pejabat TNI/Polri yang menghadiri pengarahan di Istana Negara, IKN, Kalimantan Timur pada Kamis (12/9) kemarin.

Ia meminta maaf terkait kinerja dalam satu dekade kepemimpinannya jelang purnatugas per 20 Oktober 2024.

"Saya mohon maaf jika dalam 10 tahun ini, selama memimpin, ada hal yang dirasa kurang berkenan. Ada hal-hal yang dirasa belum maksimal, baik dalam kebijakan maupun dalam kita berinteraksi," kata Jokowi.

Minta Maaf di Sumut

Jokowi juga sempat berpamitan kepada masyarakat Deli Serdang, Sumatera Utara usai meninjau pasar tradisional Delimas Lubuk Pakam, Selasa (10/9) lalu.

"Ya pamit saja, saya kan satu setengah bulan lagi sudah tidak menjabat sebagai Presiden," kata Jokowi dalam video yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi pun meminta maaf apabila dalam dua periode kepemimpinannya ada sejumlah kebijakan yang kurang berkenan bagi masyarakat.

"Pamit kepada masyarakat, mohon maaf kalau ada policy-policy yang kurang berkenan, saya kira," ujarnya.

Minta Maaf di Sidang MPR

Kemudian, Jokowi bahkan empat kali meminta maaf dalam pidato kenegaraan terakhirnya di Sidang Tahunan MPR yang digelar 16 Agustus 2024 lalu.

Jokowi memperlambat ucapannya saat menyampaikan permohonan maaf tersebut. Suaranya juga memberat dan bergetar saat mengucap permohonan maaf.

"Saya dan KH Ma'ruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai," ucap Jokowi di Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Jumat (16/8).

Jokowi sadar 10 tahun kepemimpinannya tidak sempurna. Dia mengakui tak bisa menyenangkan semua pihak dengan kerjanya.

Dia berkata sudah mengupayakan yang terbaik untuk Indonesia. Namun, ia sadar kerja-kerja itu belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat.

"Sekali lagi, kami mohon maaf. Kami mohon maaf," lanjut Jokowi.

Dia menambahkan, "Ini adalah yang terbaik, yang bisa kami upayakan bagi rakyat Indonesia, bagi bangsa dan negara Indonesia."

Minta Maaf di Istana Negara

Pada Kamis 1 Agustus 2024 lalu, Jokowi juga menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan yang ia lakukan selama menjabat sebagai presiden. Hal itu dia ungkap dalam acara zikir dan doa kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta.

Jokowi mengatakan dirinya hanyalah seorang manusia dan tak luput dari kesalahan.

"Dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkan lah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini," kata Jokowi saat itu.

Minta Maaf di Banten

Tak hanya Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga sempat meminta maaf sebelum berakhir masa jabatannya ketika menghadiri acara 'Sosialisasi, Pendampingan, dan Pendaftaran Sertifikasi Halal bagi 1.000 Usaha Mikro' saat kunjungan kerja ke Provinsi Banten, Selasa, 3 September 2024 lalu.

Ma'ruf turut pamitan dari jabatannya sebagai wakil presiden lantaran masa tugasnya akan berakhir menghitung hari pada 20 Oktober 2024 mendatang.

"Kesempatan ini juga saya gunakan untuk pamit ya sebagai wakil presiden. Karena ini tinggal menghitung hari saja. Insya Allah 20 Oktober nanti, ini sudah September, Oktober tanggal 20 tugas saya sebagai wapres sudah selesai," kata Ma'ruf yang disiarkan di kanal YouTube Wakil Presiden RI.

Ma'ruf mengatakan dirinya mewakili masyarakat Banten ditakdirkan menjadi wakil presiden 2019-2024. 

Ia pun mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga tugasnya dapat berjalan baik.

"Dan saya mohon maaf atas hal-hal yang belum dapat saya kerjakan dengan penuh," kata dia seperti dikutip dari CNN Indonesia

Jokowi Minta TNI-Polri Ikut Kawal Transisi Pemerintahan Prabowo: Jangan Ada Riak-riak

Presiden Joko Widodo meminta TNI dan Polri ikut mengawal proses transisi pemerintahan. Jokowi menginginkan peralihan kuasa kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto berlangsung mulus.

Kepala negara menyampaikan ini saat memberi pengarahan kepada pejabat TNI-Polri di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara atau IKN, Kalimantan Timur pada Kamis, 12 September 2024. Jokowi mengatakan bahwa Indonesia berada dalam fase penting pada akhir tahun ini, dengan pelantikan presiden baru dan pemilihan kepala daerah.

Jokowi mengatakan TNI dan Polri harus betul-betul menjaga stabilitas. Eks Gubernur Jakarta meminta transisi pemerintahan kepada Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024 dapat berjalan dengan lancar.

“Jangan ada riak riak yang berpotensi mengganggu,” kata Jokowi melalui siaran langsung Sekretariat Presiden. “Hal kecil segera diselesaikan jangan sampai membesar. Segera, secepatnya.”

Dalam keterangan yang sama, Presiden Jokowi mengatakan bahwa selama ini TNI dan Polri sudah mampu menjaga stabilitas dengan baik. Oleh karena itu, dia juga percaya dua institusi ini bisa menjaga keamanan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah serentak pada 27 November 2024. “Jaga netralitas. Jaga situasi agar tetap kondusif,” katanya.

Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, tidak membentuk secara khusus tim transisi dalam proses pergantian pemerintahan. Berbeda ketika transisi pemerintahan dari Susilo Bambang Yudhoyono ke Jokowi pada 2014 lalu. Setelah memenangkan pemilihan presiden 2014, Jokowi yang berpasangan Jusuf Kalla membentuk tim transisi.

Namun Jokowi mengakomodasi banyak kepentingan Prabowo dalam proses transisi pemerintahan kali ini. Misalnya Jokowi menunjuk sejumlah loyalis Prabowo seperti Thomas Djiwandono, Supratman Andi Agtas, dan Sudaryono untuk terlebih dahulu “magang” di kabinet pemerintah saat ini. Prabowo dan Gibran, putra Jokowi, juga sebenarnya mengusung tema keberlanjutan pemerintah.

Jokowi ke Nusantara pada hari ini dan beberapa hari ke depan. Kepala negara akan menggelar Sidang Kabinet di Istana IKN besok. Semua menteri dipastikan akan menghadiri rapat paripurna di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved