Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kutip Dalil, Tifatul Ungkap Alasan PKS Akhirnya tak Balik ke Anies, dan Tetap RK-Suswono

Kutip Dalil, Tifatul Ungkap Alasan PKS Akhirnya tak Balik ke Anies, dan Tetap RK-Suswono

Politikus PKS Tifatul Sembiring menampik bahwa PKS telah meninggalkan Anies Baswedan. Dalam pandangannya, kata Tifatul, Anies merupakan sosok yang cerdas dan enak diajak berdikusi.

"Pak Anies, dalam pandangan saya open minded, cerdas, enak diajak diskusi. Beberapa kali dialog dengan beliau, terasa nyambung," ujar Tifatul lewat kicauannya, Kamis (5/9/2024).

Tifatul memandang bahwa di syuro-syuro PKS, ia termasuk pendukung keras Anies Baswedan untuk dicalonkan.

"Saya ikut terlibat menggalang beberapa propinsi, mengkoordinasikan kader2 dan pengurus. Keluar biaya pribadi cukup besar. Dan ikut membersamai beliau ketika kampanye di Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara," ujarnya.

Oleh karena itu, ia tidak sepakat jika ada suatu podcast yang menyebut bahwa PKS telah meninggalkan Anies.

"PKS tidak meninggalkan Anies, dan husnu zhonn saya pak Anies juga tidak meninggalkan PKS. Meskipun pak Anies, memang bukan kader atau pengurus PKS," ujarnya.

Ia pun mengungkapkan alasan mengapa PKS pada akhirnya tidak memilih Anies di Pilgub Jakarta, meski pada putusan terbaru MK mengizinkan partai itu untuk mencalonkan sendiri. PKS, kata ia, tak ingin memutus perjanjian yang telah disepakati dengan RK.

"Hasil syuro yang berlandaskan juga kepada dalil2 Al-Quran dan sunnah, ternyata kita tidak boleh memutuskan perjanjian yang sudah disepakati, kecuali pihak seberang melakukan pengkhianatan thd kesepakatan. Sehingga PKS tetap mengusung RK-Suswono untuk Pilkada DKI 2024 ini," kata Tifatul.

Berikut pandangan lengkap Tifatul terhadap Anies;

1.Sampai saat ini saya masih husnuzhon dan positive thinking terhadap pak Anies. Tidak terpengaruh oleh para buzzer dan provokator2 ini.

2.Pak Anies, dalam pandangan saya open minded, cerdas, enak diajak diskusi. Beberapa kali dialog dengan beliau, terasa nyambung.

3.Di syuro2 PKS, menjelang pemilu kemarin, saya termasuk pendukung keras ke pak Anies untuk dicalonkan.

4.Saya ikut terlibat menggalang beberapa propinsi, mengkoordinasikan kader2 dan pengurus. Keluar biaya pribadi cukup besar. Dan ikut membersamai beliau ketika kampanye di Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara.

5.Saya tidak sependapat dengan frasa suatu podcast “Jika PKS meninggalkan Anies, maka bla bla bla…”.

6.Sebenarnya, tidak ada yang meninggalkan dan tidak ada yang ditinggalkan. PKS tidak meninggalkan Anies, dan husnu zhonn saya pak Anies juga tidak meninggalkan PKS. Meskipun pak Anies, memang bukan kader atau pengurus PKS.

7.Memang di satu pilkada DKJ Jakarta 2024 ini, PKS tidak mencalonkan Anies. Tapi ini bukan soal tinggal meninggalkan. Ini hanya soal SATU pilkada saja. Ada 400 pilkada yg diurus PKS.

8.Pada tahun 2017, PKS mengusung pak Anies, sebagai cagub DKI. Bahkan dari formasi calon sebelumnya cagub Sandiaga Uno dan cawagub Dr. Mardani Ali Sera (kader PKS), Mardani kami minta mundur untuk menyandingkan Anies Baswedan dengan Sanidaga Uno. Alhamdulillah menang.

9.Sebagai catatan, dalam pilgub DKJ 2024 yang awal pertama kali pula mengumumkan cagub Anies Baswedan adalah PKS, yang disandingkan dengan Dr. Mohammad Sohibul Iman (PKS). ((Ini terjadi sebelum turunnya keputusan MK no. 60, masih dengan syarat 20%.)) Namun tidak tercapai kesepakatan.

10.Tidak sepakat, dalam ranah politik itu hal yg biasa saja. Bukan berarti telah terjadi kiamat kubro. Lalu kita cerai talak tiga dst2. Sepakat kita lanjut, kalau tidak ya monggo, cari jalan lain.

11.Nah, tentu PKS juga mencari alternatif, nggak mungkin diam dan jomblo sendirian begitu. Disinilah ketemu dengan Ridwan Kamil. Perundingan2, sepakat mengusung Ridwan Kamil Cagub dari Golkar dan Dr. Suswono sebagai cawagub dari PKS. Ridwan Kamil, bagi PKS bukan orang baru. Pada tahun 2013 lalu, PKS pernah mengusung Ridwan Kamil- Mang Oded (alm) di pilkada kota Bandung, dan menang.

12.Nah, setelah perundingan2 dan kesepakatan2 matang serta di tanda tangani, tiba2 turunlah keputusan MK no. 60 thn 2024. Syarat mengusung cakada turun jadi 7,5%.

13.Pertanyaannya, akankah PKS memutuskan kesepakatan dengan RK dan kembali mencalonkan Anies? Ini menjadi diskusi dan pembahasan yang panjang di PKS. Satu sisi kita sudah ada kesepakatan dg RK, pada sisi lain ada peluang untuk maju 7,5% dg Anies, bahkan PKS pun bisa maju sendiri.

14.Hasil syuro yang berlandaskan juga kepada dalil2 Al-Quran dan sunnah, ternyata kita tidak boleh memutuskan perjanjian yang sudah disepakati, kecuali pihak seberang melakukan pengkhianatan thd kesepakatan. Sehingga PKS tetap mengusung RK-Suswono untuk Pilkada DKI 2024 ini.

15.Namun perjalanan dan perjuangan ini sebenarnya belum berakhir. Saya berharap dan optimis, kalau kita belum bisa bekerjasama dg pak Anies dalam pilkada DKJ kali ini, mungkin ada peluang di pilkada2 lain, atau bahkan di level yang lebih tinggi.

16.Jadi maaf, dalam pertimbangan PKS, tidak ada itu istilah jegal menjegal. Dan sebagaimana disampaikan oleh wkl Ketua Majelis Syuro Dr. Hidayat Nurwahid, PKS itu merdeka, tidak tersandera oleh siapapun. Pertimbangan Pilkada ini hanya bersifat taktis, bukan ideologis.

17.Sekian, semoga bisa dimaklumi. Wallahu A’lam bis showwab. Saya mohon maaf, jika ada yang kurang berkenan….🙏 seperti dikutip dari republika

Tifatul Sembiring ke Refly Harun: Demi Viewers Podcast Anda Pelintir Pernyataan Saya

Ketua Dewan Penasihat DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring merasa geram dengan Refly Harun. Hal itu lantaran pernyataannya dalam acara siniar yang digawangi Refly ternyata dipelintir.

Tifatul pun akhirnya memberikan klarifikasi. "Hak jawab saya atas podcast Dr Refly Harun: Masya Allah, sekelas Doktor Refly Harun pun ikut-ikutan membolak-balik pernyataan saya," kata Tifatul di Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Mantan presiden PKS tersebut menjelaskan, dalam salah satu sesi, ia merepons pertanyaan dari warganet yang dibacakan pembaca acara. Tifatul menjelaskan, Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Rasyid Baswedan mendapatkan kenaikan kursi di Senayan.

Namun, dibandingkan PKS, Partai Nasdem dan PKB yang paling memperoleh efek ekor jas dalam pengusungan Anies. Pasalnya, PKS hanya mendapat kenaikan tiga kursi. Sedangkan Nasdem dan PKB masing-masing bertambah 10 kursi di DPR RI.

"Padahal saya menjawab, pernyataan akun Budiono, bahwa 'yang dapat coattail effect Anies di pilpres, bukan PKS tapi Nasdem dan PKB'. Masing-masing mereka naik 10 kursi. Walau demikian, yang pertama, awal sekali mengusung Anies di Pilgub DKI, adalah PKS. Sayang, gayung tak bersambut," kata Tifatul.

Dalam pernyataannya, Tifatul tidak pernah menjelekkan Anies. Nyatanya, ketika siniar itu tayang, ia seolah menyerang Anies. Dia pun kecewa dengan cara main Refly.

"Tidak ada kalimat yang melecehkan Anies di situ, lalu Anda ubah menjadi 'TOKOH_TOKOH PKS: ANIES ANDA ITU TIDAK BERJASA BUAT PKS' Sangat provokatif sekali yaa..

Sekarang, Tifatul berterus terang sangat menyayangkan ulah Refly. Dia pun tidak lagi hormat dengan pakar hukum tata negara tersebut.

"Wah…wah… dari semula anda yg saya anggap negarawan, Pak Refly, sekarang, mungkin demi viewers podcast, Anda pelintir pernyataan saya. Sorry, hilang respek saya Pak…Hasbunallah wani’mal wakiil, ni’mal mawla wani’man nashiir…," kata Tifatul.

Yang membuat Tifatul juga geram, ada sejumlah media yang mengutip pernyataan salah di siniar Refly menjadi berita. Dia pun membagikan tangkapan layar sejumlah media, yang seolah berasal dari pernyataannya terkait Anies.

Tifatul merasa perlu meluruskan pernyataan itu karena ada sebagian pihak yang salah paham dengannya. "Ada yang salah paham lagi nih, dikira saya yang buat. Jadi yang bikin flyer ini adalah Pak Refly Harun, di kanal Youtubenya," kata Tifatul mengomentari flyer berjudul Anies tidak berjasa buat PKS.

Padahal, Tifatul sekali menegaskan, dalam pengusungan Anies pada Pilpres 2024, Partai Nasdem dan PKB yang mendapatkan efek ekor jas. PKS adalah pihak yang paling sedikit mendapat tambahan kursi.

"Jawaban saya terhadap mas Budiono, bahwa yang dapat coattail effect dari pencalonan Anies di Pilpres 2024, bukan PKS melainkan Nasdem dan PKB. Dipelintir Refly Harun menjadi: Anies Anda itu tidak berjasa buat PKS," kata Tifatul yang geram dengan ulah Refly.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved