Upaya pencarian korban tertimbun dalam peristiwa longsor di tambang emas, Nagari Sungai Abu, Solok, Sumatera Barat terkendalam medan yang sulit. Hal itu membuat proses evakuasi terhadap korban yang sudah ditemukan juga menjadi sulit dilakukan.
“Kondisi terakhir upaya pencarian, pertolongan hingga evakuasi terkenala kondisi medan yang sulit dijangkau,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keterangan tertulis.
Muhari menyebutkan longsor terjadi setelah daerah tersebut diguyur hujan deras. Diduga tanah menjadi labil hingga memicu longsor dan membuat sejumlah warga dinyatakan hilang.
“Insiden tersebut terjadi setelah adanya hujan deras,” ujarnya.
Sementara itu data dari BPBD Provinsi Sumatra Barat memperkirakan sekitar 40 orang penambang tertimbun longsor tersebut. Sebanyak 15 orang dilaporkan meninggal dunia dan 11 orang berhasil dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Talang Babungo, sementara 4 korban tewas masih berada di lokasi. Selain itu, 25 orang lainnya masih dalam proses pencarian seperti dikutip dari rmol
Kronologi Tragedi Tambang Emas di Solok Runtuh
Kepala BPBD Kabupaten Solok, Irwan Efendi menjelaskan, tanah Longsor terjadi sore hari Kamis (26/9/2024), itu disebabkan karena curah hujan cukup tinggi.
“Lokasi tanah longsor berada pada lubang bekas galian tambang lama yang sudah ditinggalkan oleh penambang terdahulu,” katanya, Jumat (27/9/2024).
Korban terdiri masyarakat yang melakukan aktivitas pendulangan emas secara manual terjebak diduga sebanyak 25 orang.
Masyarakat di sekitar lokasi tanah longsor dan aparat pemerintahan nagari mulai melakukan evakuasi dan penyelamatan mulai Jumat 27 September 2024 pukul 03.00 WIB dengan peralatan seadanya. Sedangkan kondisi lapangan di hutan dan tidak sinyal selular di lokasi.
“Dari proses evakuasi dan penyelamatan secara manual telah ditemukan 15 korban meninggal, 4 korban meninggal telah dievakuasi dari lokasi, sementara 11 korban meninggal lainnya masih di lokasi. Di lokasi ada tiga luka berat,” terangnya.***