Muhammad Said Didu memberikan pesan menohok kepada Prof Jimly Asshiddiqie yang meminta kepada masyarakat Indonesia, khususnya para netizen untuk melupakan kasus akun Kaskus Fufufafa yang terus menyedot perhatian besar selama dua pekan ini.
Karena akunnya di platform media sosial X diblokir oleh Jimly Asshiddiqie, mantan sekretaris Kementrian BUMN ini kemudian menyampaikan pesan kepada para netizen untuk meneruskan ke Jimly.
Said “Manusia Merdeka” Didu menulis ada dua hal yang ingin disampaikan kepada Jimly Asshiddiqie yang meminta melupakan hinaan akun fufufafa.
“1) puncak penjilatan seorang professor kepada orang yg bermoral sangat rendah. 2) bhw prof Jimly sdg membuang etika dan moral ke tong sampah demi sesuatu,” cuit Said Didu melalui akun @msaid_didu yang diunggahnya pada Ahad (15/9/2024), sebagaimana dipantau Riaunews.com.
Cuitan Said Didu tersebut telah dilihat lebih 33 ribu kali dan 250 lebih komentar dari warganet hanya dalam kurun waktu tiga jam.
“Aneh, seseorang yang telah melakukan perbuatan yg melanggar hukum, moral, adab, agama disarankan untuk dimaafkan. pak jimly apa lupa bhw salah satu syarat presiden/wapres adalah tidak pernah melakukan perbuatan tercela. ( UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, pasal 169 ayat j ),” komentar @SujangiJ.
“Mohon pak @JimlyAs sekuat apapun keinginan anda dgn kenyamanan previllage dan jabatan, jangan nafikkan klo anda dan kita semua akan kembali ke Liang Lahat. Itu klo cara berpikir anda masih normal,” balas pemilik akun @SitiRom05533469.
Diberitakan sebelumnya, gaduh media sosial gara-gara akun Kaskus Fufufafa yang diyakini sebagai sosok Gibran Rakabuming Raka, Putra Presiden Joko Widodo, membuat Prof Jimly Asshiddiqie pun ikut memberikan komentar.
Awalnya Anggota Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi ini menilai adanya kehebohan fufufafa adalah cermin dari tingkat peradaban demokrasi yang masih rendah.
Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini pun menilai cermin demokrasi bangsa ini sangat rendah dan kampungan.
Ia pun menuding serangan terhadap akun fufufafa didominasi negatif, black campaign, dan menyerang pribadi.
“FUFUFAFA, tdk lain cermin tngkat pradaban demokrasi masih rendah& kampungan, sngat didominasi negative & black campaign, nyerang pribadi. “Misalpun orangnya memang benar, kejadiannya wkt pilpres 10 th lalu. Sdh lah lupakan sj, aplg kalo cuma utk adu domba pres trpilih vs wakilnya,” tulis Jimly twetnya di akun X @JimlyAs, dikutip Sabtu (14/9/2024) seperti dikutip dari riaunews
Jimly Asshiddiqie Minta Publik Lupakan Kasus Fufufafa, Hilmi Firdausi Tegaskan yang Bersangkutan Harus Minta Maaf
Ustaz Hilmi Firdausi, tak sepakat jika akun Kaskus Fufufafa dilupakan begitu saja. Hal itu menanggapi pernyataan Pakar Hukum Tata Negara, Jimly Asshiddiqie.
Menurutnya, tiap orang memang punya masa lalu kelam. Namun dalam kasus Fufufafa, publik berharap permintaan maaf.
“Begini ya Prof… semua orang memang punya masa lalu, makanya ketika ada masa lalu kelam yang terkuak, masyarakat mengharapkan yang bersangkutan untuk minta maaf dan jangan denial,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Minggu (15/9/2024).
Ia mencontohkan narasi permintaan maaf.
“Saya minta maaf, dulu masih muda, kurang bijak & dewasa..sekarang saya sudah berubah & akan terus memperbaiki diri, mohon doa dan dukungannya,” tulis Hilmi.
Jika itu dilakukan, kata dia, maka tidak ada polemik seperti saat ini. Apalagi, menurutnya, masyarakat Indonesia pemaaf.
“Selesai dan tidak akan jadi polemik seperti saat ini. Masyarakat kita kan pemaaf & tidak pendendam. Iyaa kan?” ujarnya.
Adapun Jimly menyampaikan pernyataannya melalui media sosial. Ia menilai apa yang disampaikan akun itu cerminan tingkat peradaban demokrasi rendah dan kampungan.
“Fufufafa, tidak lain cermin tngkat pradaban demokrasi masih rendah& kampungan, sangat didominasi negative & black campaign, nyerang pribadi,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Minggu (15/9/2024).
Isu yang beredar, sosok di balik akun itu adalah wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming. Tak lain adalah anak Presiden Jokowi.
Menurut Jimly, sekalipun Gibran benar-benar terbukti di balik akun itu, tapi hal tersebut sudah lama. Yakni Pilpres 2014.
“Misalpun orangnya memang benar, kejadiannya waktu pilpres 10 tahun lalu,” ucapnya.
Menurutnya, persoalan tersebut dilipakan saja.
“Sudahlah lupakan saja, apalagi kalo cuma untuk adu domba presiden terpilih vs wakilnya,” ujarnya.
Gibran sendiri membantah ia di balik akun itu. Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi juga menampik.
“Sudah kami pelajari lah. Bukan lah, bukan (milik Gibran Rakabuming Raka,” ujar Budi saat ditemui di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Meski saat ini belum bisa mengidentifikasi siapa di balik akun itu, ia bilang pihaknya segera megungkap ke publik.
“Kita nggak tahu. Tunggu lagi. Tunggu saja, nanti ada waktunya,” ucapnya.
Akun Kaskus Fufufafa sendiri mencuat ke publik usai viral berbagai unggahannya yang mengkritik presiden terpilih Prabowo Subianto.***