Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus memulai perjalanan kenegaraannya di Indonesia dengan bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (4/9). Paus dijadwalkan akan tinggal di Indonesia hingga Jumat (6/9).
Sebagaimana tamu-tamu kenegaraan lainnya, saat berkunjung ke Istana Negara mereka diwajibkan untuk mengisi buku tamu. Ada pesan yang dituliskan oleh Paus dalam buku itu.
Dalam tulis itu, Paus merasa terkesan dengan keindahan Indonesia. Indonesia, lanjut Paus merupakan tempat pertemuan dan dialog antar budaya dan antar agama.
"Saya mendoakan agar masyarakat Indonesia semakin bertumbuh dalam iman, persaudaraan, dan kasih sayang. Tuhan memberkati Indonesia!," tulis Paus.
Tulisan tangan Paus ini sempat beredar di media sosial.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana membenarkan tulisan yang beredar itu merupakan tulisan Paus yang ditulis di buku tamu kepresidenan.
"[Ditulis Paus] Iya," kata Yusuf saat dikonfirmasi, Kamis (5/9) seperti dikutip dari kumparan
Kominfo Imbau Azan Magrib di TV Diganti Running Text Saat Misa Paus Fransiskus
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengeluarkan permohonan penyiaran Azan Magrib dan Misa bersama Paus Fransiskus Senin, 2 September 2024.
Surat yang ditandatangani Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Wayan Toni Supriyanto itu berisi tiga poin yang ditujukan untuk para direktur utama Lembaga Penyiaran dan Ketua Asosiasi dan Persatuan Lembaga Penyiaran.
Toni mengatakan, Misa yang akan dipimpin Paus Fransiskus di Stadion GBK, Jakarta pada 5 September 2024 pukul 17.00 sampai 19.00 WIB itu akan disiarkan langsung tanpa putus di seluruh tv nasional.
Selama berlangsungnya proses penyiaran, sekitar pukul 17.52 WIB, biasanya tv nasional akan menampilkan Azan Magrib bagi wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Maka, selama berlangsungnya Misa, Toni mengimbau agar tayangan Azan Magrib ditiadakan, dan diganti dengan running text.
“Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kiranya penyiaran Azan Magrib dapat dilakukan dengan running text,” kata Toni dalam keterangan resminya, diterima VIVA Selasa, 3 September 2024.
Surat tersebut disampaikan kepada 38 direktur utama Lembaga Penyiaran dan ketua Asosiasi dan Persatuan Lembaga Penyiaran, termasuk Menteri Komunikasi dan Informatika.***