Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

INFUS: Setelah Pelantikan Oktober Sangat Mungkin Publik Lakukan Gerakan Pasang Satu Foto!


 Masyarakat Indonesia sudah memberikan hak suara pada Pemilu 2024 untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden periode tahun 2024-2029.

Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI pengganti Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin, Presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka pada Ahad, 20 Oktober 2024. Waktunya tidak lama lagi.

“Ini kan proses pencalonan Gibran masih dianggap sebagai hasil dari pelanggaran etik pamannya saat ketua MK. Juga sebagai bentuk politik tanpa rasa malu (post shame politics) presiden Jokowi yang memaksakan anaknya jadi Wapres, semata-mata untuk politik dinastinya. Nah, ditambah lagi kasus akun fufufafa yang menerpa Gibran.” kata Direktur Eksekutif INFUS Gde Siriana diterima, Senin (17/9/2024).

“Jika ini tidak clear, ini akan terbawa terus nantinya selama Gibran menjabat Wapres.  Orang akan persoalkan terus, akan diungkit-ungkit terus. Maka Gibran, akan jadi Wapres tanpa kehormatan di mata publik.” tambah kandidat ilmu politik ini.

Gde Siriana menilai, setelah dilantik Oktober nanti, sangat mungkin masyarakat akan memberikan sanksi sosial yang keras untuk Gibran.

Ia mencontohkan misalnya dengan gerakan pasang satu foto, hanya presiden Prabowo yang dipasang di kantor-kantor. 

Ini jadi cara perlawanan civil society ketika hukum positif dianggap tidak mempan lagi menegakkan konstitusi.

Diketahui, sebagaimana diberitakan  banyak media penetapan Calon wakil presiden melalui putusan MK menimbulkan pro – kontra hingga akhirnya diselenggarakan Proses Persidangan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum(PHPU) Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) di MK.

Kemudian Kaesang Pangarep dan istrinya, Erina Gudono, menjadi sorotan publik pasalnya, anak mantu Presiden Jokowi menggunakan jet pribadi saat melancong ke Amerika Serika pada pertengahan Agustus lalu. 

Kaesang dan Erina diketahui menggunakan jet pribadi milik perusahaan pengembang game daring Garena.

Publik menunggu tindakan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memanggil Kaesang dimintai klarifikasi yang dianggap adanya unsur gratifikasi. Hingga kini, KPK belum melakukan untuk klarifikasi Kaesang.

Tak hanya Kaesang, Bobby Nasution  kakak ipar Kaesang dan merupakan mantu Presiden Jokowi menjadi sorotan publik, juga perihal blok Medan, private jet milik pengusaha yang diduga terkait dengan 303.

Beberapa masalah yang terkait dengan anak dan mantu Presiden Jokowi, muncul  belakangan akun Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka calon wakil Presiden terpilih 2024 yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024.

Akun fufufafa menjadi sorotan publik pasalnya isi akun tersebut bernada rasis, kasar, kotor yang dialamatkan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto, mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), meski ungkapan akun fufufafa dilakukan beberapa tahun lalu yang terungkap sekarang disaat jelang pelantikan capres cawapres terpilih 2024 seperti dikutip dari jakartasatu

Psikolog Forensik: Bahaya Kita Punya Wapres seperti Itu

Akun Kaskus kontroversial Fufufafa masih terus menjadi perbincangan. Akun tersebut bahkan semakin meresahkan ketika dikaitkan dengan Gibran Rakabuming Raka.

Diketahui sebelumnya, tak sedikit publik yang menduga Fufufafa adalah wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Selain menghina Prabowo Subianto dan keluarga, Fufufafa juga dikenal cabul lantaran melecehkan para selebriti. Akun tersbeut terkait dengan situs dewasa dan terlarang.

Soal Fufufafa yang diduga keranjingan situs dewasa, Psikolog Forensik Reza Indragiri mengaku cukup khawatir jika Gibran memang Fufufafa.

Pasalnya Fufufafa yang diduga keranjingan situs bisa saja punya masalah di bagian otaknya. Hal ini yang bisa saja berpengaruh pada pengambilan kebijakan.

"Studinya mengerikan ini enggak mendramatisasi, ketika otak manusia kecanduan pornografi itu akan berpengaruh pada otak depannya, tapi otak depan fungsinya untuk fungsi eksekutif," ujar Reza seperti dikutip dari kanal YouTube Diskursus Net, Jumat (20/9/2024).


Fungsi eksekutif otak depan sendiri menurtu Reza memengaruhi orang berlogika, menyoroti persoalan, menciptakan penyelesaian, dan membuat keputusan.

"Sekarang bayangkan kalau wakil presiden kita volume otak depan sudah menyusut, sehingga kecakapan berpikir terganggu mengambil keputusan rentan jadi eror maka nasib kita bakal sengsara nggak sih," kata Reza.

"Jadi kehidupan kita ini berisiko di ujung tanduk kalau wapres kita semacam itu untung," imbuhnya.

Menurut Reza, meskipun masih ada presiden posisi wakil presiden bisa sama berpengaruhnya. Apalagi mengingat Prabowo Subianto yang sudah berumur.

"Tapi tanpa mengurangi hormat, Pak prabowo kan usianya lanjut, kita berharap sehat dan panjang umur, tapi dengan penuh empati lihat Pak Prabowo usia lanjut kalau pak presiden berhalangan wapres yang maju," ujar Reza.

"No option kita punya wapres seperti itu yang bisa berbahaya kalau ambil keputusan," tandasnya.***


Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved