Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Gerombolan Preman Bubarkan Paksa Diskusi Diaspora, Said Didu Curiga Sosok Ini di Baliknya

Gerombolan Preman Serbu Diskusi Diaspora, Said Didu Curiga Sosok Ini di Baliknya

 Acara diskusi Diaspora yang dihadiri sejumlah tokoh nasional tiba-tiba diserang oleh sekelompok preman atau orang tak dikenal (OTK). Hal ini menyita perhatian banyak pihak.

Adapun aksi brutal sekelompok OTK berbaju hitam mengenakan masker itu berlangsung di salah satu hotel di kawasan Jakarta Selatan pada Sabtu, 28 September 2024. 

Pengamat politik Said Didu curiga, dalam keterangan akun media sosial X pribadinya menyebut sejumlah OTK itu menyerbu dengan cara yang cukup anarkis. 

"Gaya premanisme bubarkan diskusi Diaspora. Diskusi Diaspora yang menghadirkan banyak tokoh nasional di salah satu hotel di Jakarta Selatan dibubarkan oleh massa dengan cara premanisme. Mereka masuk ruangan merusak semua alat peraga dan "mengusir" peserta. Negara ini darurat demokrasi," bunyi keterangan dalam akun @msaid_didu. 

Lebih lanjut Said Didu dalam video konfrensi persnya mengecam keras tindakan brutal ini.

"Hari ini saya pikir pantas kita berduka. Sepanjang hidup saya baru da kali melihat preman menyerbu orang yang mau bicara. Pertama di Barcelona karena protes tambang batu bara, sekarang di negaraku sedang terjadi," katanya. 

Mantan staf khusus Menteri ESDM ini mendesak agar aparat segera bertindak tegas atas kejadian tersebut.

"Kami seluruh warga negara Indonesia mengecam pada penguasa. Warga negaramu sudah terancam di negerinya. Negara sudah tidak hadir melindungi rakyatnya," ujar dia.

Said Didu lantas menduga mereka sengaja dikirim oleh pihak tertentu.

"Saya menduga, bahwa yang mengirim ke sini adalah pihak-pihak yang tidak ingin ada perubahan di negeri ini. Yang ingin gaya kepimpinan Jokowi lanjut, yang ingin oligarki berlanjut, sehingga orang membicarakan hak rakayat ini dihentikan," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, jagat dunia maya digegerkan dengan aksi bar bar sejumlah orang tak dikenal (OTK), yang menyerang sebuah acara diskusi kebangsaan di salah satu hotel pada Sabtu, 28 September 2024.

Gerombolan OTK yang datang mengenakan masker itu tiba-tiba ngamuk, merusak sejumlah alat di ruang diskusi. 

"Bubar, bubar," teriak mereka sambil menghancurkan meja, dan layar diskusi.

Peristiwa ini membuat sejumlah tamu yang hadir panik berlarian. Tak hanya itu, sekelompok OTK juga sempat menyerang beberapa pengunjung.

Tampak dalam video yang beredar, aksi brutal tersebut membuat petugas kewalahan. 

Sejumlah polisi yang berada di lokasi kejadian tak bisa berbuat banyak. 

"Ada apaan ini?" teriak korban bertanya.

Video brutal sekelompok OTK itu viral setelah diunggah ke akun media sosial X. 

"Kemarin aksi di Taman Menteng dihadang. Hari ini diskusi Forum Tanah Air diserbu massa tak dikenal. Ada apa sih ini?" tulis keterangan @Mdy_Asmara1701

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak terkait atas kejadian mengerikan itu seperti dikutip dari viva

 Refly Harun: Mereka Lakukan Didepan Polisi yang Tidak Bertindak Apapun

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun yang juga menjadi salahsatu pembicara pada acara tersebut. Refly menilai aksi yang dilakukan para preman tersebut terjadi dihadapan para polisi dan terkesan membiarkan tanpa ada tindakan pencegahan.

Aksi premanisme tersebut dinial Refly sebagai bagian dari tindakan kriminal. "Itu bukan delik aduan, dan mereka melakukan itu di depan polisi," turut Refly dalam jumpa persnya yang dikutip Poskota dari channel YouTube Refly Harun, Sabtu 28 September 2024.

Pihaknya pun menyesalkan tidak adanya tindakan pencegahan aksi premanisme oleh aparat kepolisian tersebut. "Jadi kalo polisi tidak bertindak, aneh bin ajaib," sesalnya.

Refly pun akan mengajak sejumlah pihak untuk mendatangi pihak kepolisian guna mempertanyakan masalah ini.

"Menurut saya, kita perlu ramai-ramai datang ke kantor polisi untuk menyampaikan hal ini," tegas Refly.

Hal sama pun diungkapkan Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menyesalkan tindakan aparat kepolisian yang membiarkan aksi premanisme.

Din Syamsuddin menilai hal ini tidak hanya memalukan, tetapi menganggu dan merusak kehidupan dan kebangsaan. Dalam kesempatan itu, dia pun menyoroti tanggung jawab kepolisian.

"Polisi, mohon maaf saya ingin katakan terus terang tidak berfungsi sebagai pelindung dan pengayom rakyat, sebagaimana yang menjadi slogan. Ternyata diam saja. Saya sungguh protes keras polisi yang berdiam diri bahkan membiarkan aksi-aksi anarkisme," tegasnya.

Refly dan undangan lain yang ada di diskusi tersebut juga berencana untuk melaporkan aksi perusakan ini, bila polisi tak bertindak.

Aksi premanisme yang dilakukan orang tidak dikenal (OTK) pada acara Diskusi 'Silaturahmi Kebangsaan Diaspora bersama tokoh dan Aktivis Nasional' yang digelar di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu 28 September 2024 dikecam Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

Para OTK yang berperawakan tegap dengan berkulit hitam khas dari ras Indonesia Timur itu tiba-tiba saja masuk merangsek kemudian berbuat arogan dengan membubarkan diskusi yang tengah berlangsung.

Berdasarkan tayangan video yang beredar luas di dunia maya, belasan preman yang menggunakan masker dan rata-rata dari Indonesia Timur itu masuk dan merangsek hingga berteriak-teriak agar membubarkan acara.

Sejumlah alat-alat pendukung mulai dari spanduk, infokus, dan lainnya tampak dihancurkan mereka. Padahal tengah berlangsung diskusi yang dihadiri tokoh nasional diantaranya Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Prof Said Didu, Refly Harun, dan beberapa tokoh lainnya.

 Said Didu: Negara Darurat Demokrasi 

Sekelompok preman atau orang tak dikenal (OTK) membubarkan paksa diskusi 'Silaturahmi Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional' yang digelar di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024).

Kelompok yang mengenakan masker itu melakukan aksi anarkis dengan mencabut spanduk acara di ruangan sambil berteriak-teriak.

Terkait hal itu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, yang juga hadir langsung mengecam keras tindakan anarkis tersebut.

"Gaya premanisme bubarkan Diskusi Diaspora. Diskusi Diaspora yang menghadirkan banyak tokoh nasional di salah satu hotel di Jakarta Selatan dibubarkan oleh massa dengan cara premanisme," ujar Said Didu melalui akun @msaid_didu di X.

"Mereka masuk ruangan merusak semua alat peraga dan 'mengusir' peserta. Negara ini darurat demokrasi," tambah Said Didu, dikutip Sabtu (28/9/2024).

Diketahui, acara itu juga dihadiri mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin. Din mengecam keras aksi anarkisme tersebut.

"Apa yang terjadi tadi adalah kejahatan demokrasi. Kita membiarkan mereka berorasi sebagai manifestasi demokrasi, tapi ketika mereka masuk dan merusak, ini adalah anarkisme," kata Din Syamsuddin dalam jumpa persnya yang dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (28/9/2024).

Selain Din Syamsuddin, juga hadir dalam jumpa pers Refly Harun, Said Didu, Sunarko, dan lain sebagainya.

Din Syamsuddin menyebutkan, kejadian tersebut tidak hanya memalukan, tetapi mengganggu dan merusak kehidupan dan kebangsaan. Dalam kesempatan itu, dia menyoroti tanggung jawab kepolisian.

Warganet di media sosial pun geram dengan peristiwa itu. mereka menilai ada orang tertentu yang menyuruh kelompok preman tersebut membubarkan kegiatan.

Bahkan, ada informasi, peristiwa serupa juga terjadi saat aksi Global Climate Strike di Taman Menteng.

"Astaghfirullah… Kemarin tgl 27 Sept acara Aksi Global Climate Strike di Taman Menteng dibikin rusuh oleh segerombolan preman entah dari mana, atas perintah siapa, yang jelas mereka provokatif sekali & mengintinidasi peserta aksi," tulis pegiat media sosial, Maria A. Alkaff, melalui akun @MariaAlcaff di X.

"Hari ini, kembali preman2 mengacak2 forum diskusi. Team yang akan jadi pembicara & peserta forum diskusi hadir, acara sudah dibubarkan oleh gerombolan preman gak jelas… Udah mulai pake preman2 segala ya?," sambungnya.

Informasi yang dihimpun, sebelum pembubaran terjadi, sekelompok massa melakukan aksi demonstrasi di depan hotel itu. Namun, tiba-tiba masuk ke dalam ruang acara. Mereka terlihat membubarkan peserta diskusi.
Massa tersebut juga terlihat mencabut spanduk acara yang berada di depan. Sayangnya, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait peristiwa itu.***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved