Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didoakan sukses jika kelak membuat partai politik (parpol) baru di Indonesia.
Demkian disampaikan Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW) kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9).
"Memang adalah pilihan Pak Anies sendiri tidak mau masuk partai atau Pak Anies kemudian tidak ada partai yang mencalonkan dan beliau kemudian akan membuat partai, saya doakan beliau agar sukses dengan partai barunya," kata HNW.
HNW juga berharap kehadiran parpol yang digagas Anies nantinya akan memberikan kontribusi kepada negara.
"Partai yang beliau akan buat dan saya kira itu satu hal yang wajar dilakukan oleh siapapun yang mempunyai keinginan untuk lebih kuat lagi berkontribusi untuk Indonesia," ujarnya.
HNW mencontohkan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang menjadi salah satu pendiri Partai Demokrat.
Namun HNW mengingatkan bahwa tidak semua tokoh berhasil menduduki jabatan tertentu ketika memiliki parpol.
"Sekalipun memang tidak otomatis bikin partai otomatis akan bisa jadi presiden nggak juga. Kita tahu waktu itu Mas Budiman Sudjatmiko dulu membuat PRD ternyata juga kita tahu bagaimana hasilnya. Kita juga tahu Pak Hary Tanoe Perindo dan bagaimana hasilnya," kata HNW.
Sebelumnya, Anies Baswedan menyinggung usulan untuk bergabung atau mendirikan partai politik baru pasca gagal berkompetisi di Pilkada 2024.
Anies menyebut bahwa hampir semua parpol tersandera oleh kekuasaan.
"Ada yang usul supaya saya masuk partai atau bikin partai politik. Nah, begini, kalau masuk partai pertanyannya partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan?” ujar Anies dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya @AniesBaswedan dikutip Jumat malam (30/8) seperti dikutip dari rmol
Pengamat politik Agung Baskoro menyoroti adanya potensi penjegalan terhadap rencana Anies Baswedan membuat partai politik.
Dalam hal membuat partai politik, Agung merujuk sepak terjang tiga partai besar di Indonesia, yakni PDI Perjuangan, Golkar, dan Gerindra.
Intinya, menurut Agung, jika ingin menghadirkan partai politik, maka dibutuhkan ideologi, figur, dan logistik.
Ia menilai, Anies sudah memiliki dua dari tiga hal yang dibutuhkan tersebut, yakni ideologi dan figur.
"Tinggal soal logistik. Ia mengaktivasi political crowdfunding agar pendanaan partainya lebih organik sebagaimana ia menginisiasi gerakan turun tangan atau relawan nol rupiah," kata Agung, saat dihubungi Tribunnews.com, pada Senin (2/9/2024).
Agung kemudian mengatakan, ada tantangan bagi Anies untuk menghadapi upaya-upaya penjegalan dari pihak-pihak yang tidak suka dengan eksistensinya.
Hal ini tentu bukan sesuatu yang tidak mungkin terjadi, mengingat Anies memiliki basis dan sudah terbukti saat Pilpres 2024, di mana mantan Gubernur Jakarta itu punya suara.
"Sehingga arahan Anies mendirikan partai baru dianggap 'ancaman politik' bagi partai-partai lama maupun bagi presiden terpilih," jelasnya.***