Media sosial (medsos) kembali diramaikan dengan isu Nasab Habaib Baalawi disampaikan Guru Gembul. Hal ini pun menuai beragam pendapat.
Salah satunya, disoroti oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan Ahmad Fahrur Rozi menyampaikan agar masyarakat tidak mudah terbawa pada isu yang kembali ramai di Media Sosial (Medsos).
Berdasarkan pantauan, pada Senin (9/9/2024) pukul 08.00 WIB melihat medsos X.
Ada satu nama yaitu Guru Gembul kembali mencuat dengan pembahasannya soal Nasab Habaib Baalawi
Gus Fahrur mengigatkan banyak pesan atau konten di Medsos memicu perselisihan dan adu domba.
"Saya melihat banyak orang menyibukkan diri dengan share berbagai tulisan dan konten adu domba nasab yang jelas tidak ada manfaatnya, tidak menambah kebaikan hidupnya dan tidak menambah sumber rezekinya, kecuali bagi konten kreator jahat yang bekerja sebagai buzzerrp bayaran," pesan Gus Fahrur, Senin (9/9/2024).
Dalam video tersebut, Guru Gembul menyampaikan isu yang dikaitkan dengan Polemik Nasab Habaib Baalawi.
Mulai dari Tokoh Agama, Habib Rizieq Shihabdan Habib Bahar yang Ia singgung.
Dalam penjelasannya yang cepat itu, Guru Gembul menyindir kalau masyarakat dibuat takut dengan labelisasi 'keturunan Nabi atau Habaib Baalawi'.
"Pernyataan dari Habib Rizieq tapi kami nggak berani karena keturunan nabi. Jadi di sini tuh ada penghormatan yang sangat besar terhadap kaum muslimin terhadap nabinya dan junjungannya," kata Guru Gembul di Medsos X
"Kita nggak bahas Habib Rizieq itu benar atau salah tapi kita bahas, soal polemik waktu itu soal toleransi dan FPI. Tapi kita nggak ngebahas benar atau salah ya, tapi rasa takut kaum muslimin rasa resah rasa merasa terintimidasi," tambahnya.
"Rasa sakit itu belum terobati sampai, muncul sebuah video Pak Habib Bahar yang sangat kontroversial itu. Kakinya dicium oleh santri-santri ngantri Jalan bebek rasakan Betapa sakit hati dan marahnya kaum muslimin," ucap Guru Gembul.
Gus Fahrur pun menyampaikan kalau masyarakat sudah seharusnya bersyukur karena bertempat tinggal di Indonesia.
Juga mengajak masyarakat untuk lebih fokus pada kegiatan atau sesuatu yang bermanfaat. Dibandingkan mendebatkan Nasab Habaib Baalawi tak berujung.
"Kita bersyukur hidup di negara hukum, semua permasalahan sudah jelas aturan hukum dan penindakan nya, siapa saja yang melanggar hukum dapat diselesaikan secara beradab dalam koridor hukum, tidak perlu ada kekerasan sipil dan adu domba antar kelompok masyarakat," sambungnya.
"Negara kita mempunya aparat keamanan negara yang lengkap, sangat terlatih dan profesional, mari percayakan urusan keamanan nasional kepada yang berwenang dan sibukkan diri kita untuk bekerja sesuai profesi masing-masing, itu lebih jelas bermanfaat bagi kehidupan," jelas Gus Fahrur seperti dikutip dari tv one
Kerap Disebut Keturunan Rasulullah SAW, Guru Gembul Berani Bilang Habib Bahar bin Smith Ulama Gadungan: Mohon Maaf…
Habib Bahar bin Smith baru-baru ini menjadi sorotan lantaran begitu berapi-api saat menyampaikan ceramah. Pada kesempatan tersebut, Habib Bahar bin Smith menyentil pihak yang kerap mempermasalahkan garis keturunan Nabi Muhammad SAW dari nasab Ba'alawi.
“Emang susah sama begal-begal nasab, nantangin giliran didatangi keringet dingin,” kata Habib Bahar bin Smith, dikutip dari YouTube Sayyid Bahar bin Sumaith Official.
Diketahui beberapa waktu lalu Habib Bahar mencoba menemui Sayyid Qori di Tangerang, namun ia gagal bertemu dan malah mendapat sambutan dari warga.
Tak cuma itu, Habib Bahar juga turut menyentil ucapan Rhoma Irama yang mengatakan bahwa Habib adalah pendoktrin. “Rhoma Irama ngomong habaib itu pendoktrin, kalau habib mau dia maksiat, mau dia zinah, mau dia mabuk, tetap masuk surga,” ujar Habib Bahar bin Smith.
Dengan nada tinggi, Habib Bahar bin Smith ingin tahu siapa sosok yang dimaksud Rhoma Irama. “Jaga kau punya mulut Rhoma Irama, jangan kamu benci habaib, jangan terus kamu fitnah habaib,” tegasnya.
Habib Bahar bin Smith memang kerap berseteru dengan banyak orang yang meragukan nasab atau keturunannya. Bahkan Habib Bahar bin Smith pernah disentil oleh Guru Gembul sebagai ulama gadungan.
Pria bernama Jafar Rohadi ini berani mengomentari kemampuan Habib Bahar bin Smith saat membaca kitab kuning dengan teks arab gundul. Saat itu, Habib Bahar tengah menjadi bintang tamu di podcast Refly Harun.
Sang pendakwah mencoba menjelaskan tentang keutamaan salat Tarawih dari Kitab Durratun Nasihin. Guru Gembul menilai Habib Bahar gelagapan saat membaca kitab kuning.
Tak cuma itu, ia juga menyoroti cara membaca Habib Bahar. “Selain sangat belepotan, sangat gelagapan, ternyata membacanya juga dari kiri ke kanan sama seperti orang membaca huruf latin, ini kan bener-bener aneh,” kata Guru Gembul.
Meski pesan yang disampaikan Habib Bahar bin Smith benar, namun Guru Gembul merasa ragu atas kemampuan dakwah habib keturunan Rasulullah SAW tersebut.
Dengan kemampuan membaca kitab kuning semacam itu, Guru Gembul meragukan gelar ulama yang disandang Habib Bahar.
“Bagaimana ceritanya ada seorang pemimpin pondok pesantren dengan ribuan santrinya ternyata tidak bisa membaca arab gundul, saya mohon maaf,” ujarnya. Tak hanya itu, Guru Gembul juga menilai sikap Habib Bahar bin Smith bertentangan dengan sikap para ulama termasuk Rasulullah SAW.
Hal ini karena Habib Bahar dinilai kerap pamer kekayaan, hingga menunjukan hidup yang bermewah-mewahan. “Pak Habib Bahar itu sering flexing, sering menampilkan motornya keren banget, mobilnya sport yang keren banget, harta kekayaan,” ungkapnya. “Dia sering menampilkan diri dilayani oleh orang lain yang menunjukkan betapa dirinya itu sangat kaya.
Kemudian beliau juga kata-katanya kasar dan menurut syariat Islam itu bahkan terlarang,” sentilnya.
Oleh karena itu, Guru Gembul tidak sepenuhnya percaya bahwa Habib Bahar bin Smith adalah keturunan Rasulullah SAW dan layak disebut ulama.
“Jadi kriteria ulamanya itu yang semacam apa? Pada akhirnya kita bisa menduga-duga ternyata banyak sekali ulama-ulama gadungan di Indonesia atau ulama palsu yang meraup keuntungan yang sangat besar dengan berjualan agama,” pungkasnya.***