Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] VIRAL Bendera RI Dikibarkan Bersama Bendera Israel Diiringi Lagu Indonesia Raya, Publik Murka!

 Sebuah video yang beredar di media sosial menyedot perhatian netizen karena mengundang kontroversi. 

Dalam video yang bisa disaksikan di X tersebut, tampak bendera merah putih dikibarkan bersanding bersama bendera Israel.

Dua bendera itu dikibarkan di sebuah kapal yang sedang berlayar. 

Para penumpang yang terdiri dari beberapa orang perempuan paruh baya dan lelaki berkacamata yang tampak berasal dari Indonesia bersikap hormat sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya kepada dua bendera tersebut. Ada juga beberapa laki-laki asing dalam video tersebut.

Di dalam video yang diunggah oleh akun @Opposite6890, dinarasikan jika kapal itu berlayar di Danau Galilea, Israel, pada 16 September 2024. 

Danau Galilea merupakan sebuah danau yang berada di daerah Israel. 

Danau ini mempunyai panjang sekitar 25,5 kilometer dan lebar 12 kilometer. Dengan luas total 166 meter persegi, danau ini menjadi danau air tawar terluas di Israel.

Sontak saja, video tersebut mendapat komentar miring netizen. 

“Contoh orang2 yang teriak2 paling Pancasilais tapi tidak paham UU,” ujar akun @pamswakarsa. Akun lain @Ukimarz menanggapi berbeda. 

“Ini kalo Bu Retno lihat, gak tau gimana tanggapannya.”

Seperti diketahui, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. 

Meski beberapa kali diterpa kabar akan membuka hubungan diplomatik dengan negara zionis tersebut, Kementerian Luar Negeri RI selalu menepisnya.

Terakhir, salah satu media Israel menulis Indonesia akan menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel agar bisa diterima sebagai anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). 

Pemberitaan tentang hal tersebut digulirkan Times of Israel dengan mengutip salah seorang pejabat anonim dari Israel pada Kamis (10/4/2024).

“Saya tegaskan bahwa hingga saat ini, tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel, terlebih di tengah situasi kekejaman Israel di Gaza saat ini," kata Juru Bicara Kemlu Lalu Muhamad Iqbal dalam keterangannya  beberapa waktu lalu.

Iqbal menyatakan bahwa Indonesia konsisten berada di garis terdepan membela hak-hak bangsa Palestina. 

Posisi Indonesia tidak berubah dan tetap kokoh mendukung kemerdekaan Palestina dalam kerangka solusi dua negara.

Kunjungan ke Israel di tengah genosida yang terjadi di jalur Gaza bukan kali ini terjadi. 

Sebelumnya, lima cendikiawan Nahdlatul Ulama membuat heboh komunitas NU karena mengunjungi Israel dan foto bersama Presiden Isaac Herzog. Lima warga NU tersebut pun dikenakan sanksi dan diminta mundur dari badan otonom NU. 

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf meminta maaf atas adanya pertemuan lima kader NU yang menemui Presiden Israel Isaac Herzog di tengah genosida Israel di jalur Gaza.

“Sepatutnya saya mohon maaf kepada mayarakat luas seluruhnya bahwa ada beberapa orang dari kalangan Nahdlatul Ulama yang tempo hari pergi ke israel melakukan engagement disana,”ujar kiai yang akrab disapa Gus Yahya tersebut saat konferensi pers di gedung PBNU, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Gus Yahya menegaskan, PBNU memahami jika ada keresahan di masyarakat karena kunjungan tersebut tidak patut mengingat konteks suasana saat ini. 

Dia pun menjelaskan, PBNU sudah mendapatkan konfirmasi dari lembaga-lembaga terkait NU yang menjadi tempat beberapa orang personel tersebut berorganisasi. 

"Lembaga-lembaga ini yang personelnya berangkat ke Israel sama sekali tidak tahu menahu, tidak ada mandat kelembagaan dan pembicaraan kelembagaan. Apa yang dilakukan adalah tanggung jawab mereka pribadi dan tidak terkait dengan lembaga,"ujar Gus Yahya.

Lebih jauh, Gus Yahya memperinci mereka yang berangkat berasal dari dosen UNUSIA (satu orang), Pagar Nusa (satu orang), PWNU DKI Jakarta (satu orang) dan Fatayat (satu orang) seperti dikutip dari republika

Usai Bertemu Presiden Israel, PWNU DKI Pecat Zainul Maarif dan 3 Pengurus Lain yang Terlibat RAHIM

Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Samsul Ma'arif mengaku pihaknya memecat Zainul Maarif dari pengurus Lembaga Bahtsaul Masail (LBM) NU DKI Jakarta.

Pemecatan itu dilakukan setelah Zainul Maarif melakukan pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Zainul Maarif merupakan salah satu dari lima tokoh muda NU yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Pertemuan itu menuai polemik di kalangan nahdliyin dan juga masyarakat Indonesia.

"Kami pengurus PWNU dari jajaran syuriah dan tandfidzyah melakukan rapat tadi, memutuskan bahwa beberapa orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam keberangkatan anak NU ke Israel itu diberhentikan dari kepengurusan Lembaga Bahtsaul Masail PWNU UDKI Jakarta," kata Samsul Ma'arif di kantor PWNU DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (18/7).

"Zainul Maarif yang ikut berangkat langsung ke Israel," sambungnya.

Selain Zainul Maarif, PWNU DKI Jakarta juga turut memberhentikan tiga pengurus lainnya dari LBM NU DKI Jakarta. Mereka yakni Mukti Ali, Roland Gunawan, dan Sapri Saleh. Sebab, ketiga orang itu diduga terlibat dalam organisasi Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (RAHIM) yang mempunyai komunikasi dengan Israel.

"Jadi empat orang ini diberhentikan dari kepengurusan LBM PWNU DKI Jakarta," ucap Samsul.

Ia menjelaskan, keputusan ini setelah PWNU DKI Jakarta melakukan rapat menindaklanjuti arahan dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, terkait tindaklanjut polemik pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Meski dipecat dari kepngurusan, mereka tetap mempunyai hak sebagai warga NU. Ia tidak mempermasalahkan, jika keempat orang itu tetap aktif dalam kegiatan NU.

"PWNU DKI tidak memberhentikan sebagai warga NU. Tetap mereka adalah warga NU, punya hak dan kewajiban, salah satunya punya hak untuk mengikuti kegiatan. Tetapi mereka sudah tidak lagi bagian daripada kepengurusan LBM PWNU DKI Jakarta," pungkas Samsul.

Sebelumnya beredar foto lima tokoh muda NU bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Namun, belum jelas kapan pertemuan ini digelar.

Kelima nahdliyin yang bertemu itu di antaranya Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun dan Izza Annafisah Dania. Mereka merupakan pengurus di badan otonom maupun pengurus wilayah NU di tingkat provinsi.

Pertemuan itu menuai kecaman publik dan berbuntut permintaan maaf Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved