[BREAKING NEWS] RAME VIDIOBehind the Scene Jokowi Sendirian Hujan-Hujan ke Sawah Dirujak Netizen: Negara Serba Settingan ya Gini

 Sebuah video "behind the scene" atau di balik layar saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) blusukan ke tengah sawah sendirian hanya memakai payung beredar di media sosial (medsos) X.

Video itu merekam momen saat Jokowi tengah melangkah di pematang sawah mengenakan baju putih dan payung saat hujan lebat.

Sementara itu, di sisi lain masyarakat menontonnya dan di depan kamera yang mereka tampak petugas keamanan berjaga.

Tepuk tangan dan sorak-sorai masyarakat menyambut Jokowi yang terlihat melambaikan tangannya.

Beberapa detik kemudian tampak orang-orang berhamburan ikut menghampiri Jokowi yang tampak sedang mengamati sesuatu. Di saat bersamaan, tampak paspampres yang berlarian ke sawah sesuai protokol keamanan.

Potongan video itu diunggah oleh akun @ZulkifiliLubis69 pada 2 September 2024. 

"Yang Katanya Raja Jawa. Masih saja belum sadar kalau yang di butuhkan dari seorang pemimpin atau Raja itu adalah kebijakan yang mensejahterakan rakyatnya. Bukan belusukan seolah olah peguasa alam semesta..," tulis akun tersebut di caption.

Saat artikel ini ditulis, video tersebut telah ditonton sebanyak lebih dari 2 juta views.

Momen Jokowi blusukan ke tengah sawah itu juga menuai banyak komentar pedas dari netizen.

"Negara serba settingan ya gini," komentar akun @yuureiXXXX.

"Pantesan dijajah ratusan tahun..Orang-orang ini terus di suguhi sinetron seperti ini..," tulis akun @HeryTiXXX.

"Tanda2 impor beras sudah dekat," tulis akun @hend9XXXX.

Berdasarkan penelusuran SketsaNusantara.id, video tersebut ternyata dibuat pada tahun 2021, saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dilansir dari Presidenri.go.id, kunjungan itu dilakukan pada Selasa, 23 Februari 2021 dengan peninjauan terhadap pembangunan lumbung pangan baru yang berada di Kabupaten Sumba Tengah.

Kawasan lumbung pangan tersebut mencakup lahan seluas 5.000 hektare yang 3.000 hektare di antaranya diperuntukkan bagi penanaman padi, sementara 2.000 hektare sisanya diperuntukkan untuk komoditas jagung.***

Sumber Berita / Artikel Asli : sketsa