Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] Duh! Uskup Katolik dari Australia Salah Sebut Pasar Tanah Abang Sebagai Masjid Istiqlal

 Paus Fransiskus diketahui sudah berada di Jakarta, setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (3/9) kemarin. 

Keberadaan pemimpin umat Katolik dunia di Indonesia untuk menjalankan kunjungan apostolik dan dialog antaragama.

Salah satu agenda yang akan dijalani Paus asal Argentina ini adalah mengunjungi Masjid Istiqlal yang letaknya berdampingan dengan Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, untuk dialog dengan para pemuka agama lain.

Terkait hal ini, salah seorang imam Katolik dari Australia turut menyoroti kemegahan dan keindahan Masjid Istiqlal. 

Sayangnya, ungkapan kekaguman yang ia bagikan di media sosial X justru menuai sorotan publik Indonesia karena salah sasaran.

Imam tersebut ialah Peter A. Comensoli yang merupakan Uskup Agung Melbourne. Ia mengunggah foto yang ia sebuat sebagai Masjid Istiqlal, namun sebagian besar warganet memprotesnya karena foto bangunan tersebut adalah pasar Tanah Abang.

"Foto pertama di siang hari dari Jakarta (dan satu lagi dari kemarin malam di dalam mobil dengan pengawalan polisi). Saya rasa Masjid Istiqlal di salah satu foto, tempat pertemuan lintas agama dengan Paus Fransiskus akan berlangsung," tulis Uskup Agung Comensoli dalam unggahannya, Jumat, (3/9).

Unggahan tersebut menuai beragam tanggapan dari warganet. Mereka mengoreksi pernyataan Uskup Agung Comensoli yang salah sebut Pasar Tanah Abang sebagai Masjid Istiqlal.

"Bukan pak, itu pasar grosir. Itu memang terlihat seperti masjid," komentar salah seorang netizen.

"Romo ini Tanah Abang," sahut netizen lain.

"Itu bukan Masjid Istiqlal, Pak, tapi Masjid Al Arqom di Pasar Tanah Abang. Istiqlal dekat Katedral. Selamat datang di negara kami, Indonesia," komentar netizen lain.

Menanggapi hal itu, Uskup Agung Comensoli lantas mengunggah foto lain yang ia yakini benar-benar Masjid Istiqlal. 

Ia menyoroti adanya tenda terpasang di halaman masjid yang kemungkinan disiapkan untuk acara bersama Paus Fransiskus.

"Sekarang saya punya foto gedung yang tepat, meskipun terhalang oleh tenda untuk persiapan besok. Saya akan mencoba dan mendapatkan foto yang lebih baik jika saya bisa," tulisnya.

Untuk diketahui, Paus Fransiskus akan berada di Indonesia untuk beberapa hari ke depan. Pada hari ini, Rabu (4/9) agenda Paus ialah bertemu dengan Presiden Jokowi serta pejabat negara di Istana. Sedangkan di hari berikutnya, Paus akan berdialog dengan tokoh lintas agama di Masjid Istiqlal dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi Akbar di GBK.

Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia akan berakhir pada Jumat (6/9) dan melanjutkan kunjungan ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura seperti dikutip dari suara

Disisi Lain Kementerian Agama (Kemenag) mengeluarkan imbauan agar stasiun televisi berkenan untuk menyiarkan azan Magrib dalam bentuk running text ketika menayangkan secara langsung ibadah misa yang dipimpin Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/9).

Hal itu sesuai dengan surat yang disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag kepada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika tertanggal 1 September.

Dilansir dari Antara, surat itu juga mengimbau agar seluruh televisi nasional menyiarkan secara langsung dan tidak terputus ibadah misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus.

”Kementerian Agama menyarankan agar Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus pada tanggal 5 September pada pukul 17.00 sampai 19.00 WIB disiarkan secara langsung dengan tidak terputus pada seluruh televisi nasional,” demikian bunyi surat yang ditandatangani Dirjen Bimas Katolik Suparman dan Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin tersebut.

Kemenag juga mengingatkan bahwa azan Maghrib yang kemungkinan berlangsung di sela-sela ibadah misa akbar tersebut tetap disiarkan. Hanya saja, Kemenag mengimbau agar penyiaran azan Maghrib dilakukan dengan cara running text atau teks berjalan yang muncul di layar televisi.

”Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kiranya penyiaran azan Maghrib dapat dilakukan dengan running text,” demikian tertulis dalam surat tersebut.***

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved