Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] Aneh! Bamus Betawi Tegaskan Tak Pernah Gelar Acara Undang Ridwan Kamil, Lalu Siapa?

 Badan Musyawarah Betawi (Bamus Betawi) menegaskan tidak pernah mengadakan kegiatan silaturahmi dengan cagub DKI Jakarta Ridwan Kamil di Jatinegara, Jakarta Timur, pada Jumat (8/9) malam.

Ketua Umum Bamus Betawi Riano P Ahmad menjelaskan sejak awal didirikan sampai saat ini pihaknya tidak pernah terlibat dalam politik praktis ataupun berafiliasi dengan partai politik tertentu.

Oleh sebab itu, ia menduga kegiatan yang berlangsung di Rawa Bunga, Jatinegara, tersebut dilakukan oleh pihak eksternal yang menggunakan nama Bamus Betawi.

"Sesuai AD-ART dan aturan yang ada bahwa tidak boleh Bamus Betawi melakukan politik praktis dan tidak boleh berafiliasi dengan partai politik," ujarnya, Senin (9/9). 

"Lalu yang jadi pertanyaan kok kemarin mengundang RK? Ada organisasi yang mungkin menggunakan nama Bamus Betawi. Kalau Bamus Betawi yang asli itu tidak boleh berpolitik praktis," jelasnya.

Riano menjelaskan sebagai pusat organisasi Kebetawian terdapat banyak organisasi masyarakat yang bernaung di bawah Bamus Betawi.

Berdasarkan aturan yang ada, kata dia, setiap organisasi masyarakat tersebut juga diperbolehkan apabila memiliki sikap politik tertentu. 

Hanya saja, Riano menegaskan dukungan atau sikap politik tersebut tidak boleh mengatasnamakan Bamus Betawi. Akan tetapi harus dengan menggunakan nama organisasi asli masing-masing.

"Personal masing-masing atau ormas-ormas yang ada bergabung di Bamus Betawi kami persilakan jika mau untuk mendukung kandidat tertentu. Tapi tidak boleh membawa nama Bamus Betawi," pungkasnya. 

Sebelumnya, sejumlah orang meluapkan ketidaksukaan pada acara Bamus Betawi yang dihadiri Ridwan Kamil lantaran dianggap tidak menghargai masyarakat asli Betawi yang tinggal di sekitar Bamus Betawi.

"Saya mendukung acara ini, tapi kenapa masyarakat sekitar tidak dihargai. Kami sudah lama tinggal di sini," kata salah satu pria yang meluapkan emosinya itu kepada panitia kegiatan tersebut.

Politisi Partai NasDem Ahmad Sahroni mengatakan bahwa adanya penolakan terhadap RK di Jakarta merupakan hal yang biasa.

Menurutnya upaya pemenangan untuk pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur itu ditujukan bukan hanya untuk beberapa kelompok saja, melainkan kepada masyarakat secara luas.

"Normal, like and dislike di Jakarta itu biasa," kata Sahroni usai mengikuti sidang doktor di Universitas Borobudur, Jakarta, Minggu.

Sahroni mengatakan pihaknya tidak bisa memaksakan jika ada kelompok yang menyuarakan penolakan. Namun hal yang perlu dilakukan, menurut dia, adalah memberikan rasa perhatian dari masyarakat untuk calon yang akan dimenangkan.

"Sekali lagi upaya pemenangan itu banyak langkah. Kalau menolak, enggak apa-apa," kata dia seperti dikutip dari CNN Indonesa

Kronologi Kericuhan Saat Ridwan Kamil Berkunjung ke Bamus Betawi

Bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil atau RK berkunjung ke kantor Badan Musyawarah Betawi atau Bamus Betawi di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat, 6 September 2024. Kunjungan RK untuk menghadiri Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi itu sempat diwarnai kericuhan. Apa penyebabnya?

Berikut kronologi kericuhan tersebut.

Melansir Tempo, kericuhan terjadi setelah RK masuk ke kantor Bamus Betawi pada Jumat malam, 6 September 2024. Tiba-tiba, di halaman parkir, puluhan orang yang mengaku dari Forum Betawi Rempug (FBR) berteriak.

Salah seorang meneriakkan jika Bamus Betawi tidak menyampaikan izin acara Gerbang Betawi. Seorang pengurus Bamus Betawi kemudian sempat menanyakan kepada orang yang membuat keributan tersebut.

“Kamu pro Ridwan Kamil atau Rano?” tanya anggota Bamus itu.

“Ridwan Kamil,” jawab pria yang mengaku anggota FBR.

“Tapi kok kamu begini?” tanya anggota Bamus tersebut kemudian.

Kericuhan semakin memanas. Sekelompok orang berbaju hitam bertuliskan FBR itu berteriak lantang kalau acara tersebut harus ada izin dari mereka.

Situasi mulai kondusif setelah acara Gerbang Betawi usai. Ketua FBR Rawa Bunga Jatinegara Latif mengatakan, protes dilancarkan karena Ketua Bamus Betawi tidak berkomunikasi dengan RT/RW, polisi, kelurahan dan organisasi kemasyarakatan atau ormas.

Latif juga membantah keributan terjadi ketika anggotanya dalam pengaruh alkohol.

“Panitianya dan Bamus-nya tidak komunikasi jadi kami bingung,” kata Latif.

Latif mengatakan, protes ini tidak ada kaitannya dengan kedatangan RK.

“Lingkungan dukung RK, miskomunikasi saja kita sudah berdamai,” ujarnya.

Sementara Ketua Bamus Betawi Muhammad Rifqi alias Eki Pitung mengatakan, kericuhan bukan karena tidak adanya koordinasi. Ia menyebut, FBR sebetulnya sudah dianggap sebagai keluarga Bamus Betawi karena memang ormas naungan Bamus.

Eki mengatakan, panitia juga sudah menyampaikan undangan kepada FBR.

“Akhirnya kami saling membuka persoalan. Ya terus kita langsung memaafkan,” kata Eki Pitung.***

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved