Tim dokter Palestina akan mengotopsi Aysenur Ezgi Eygi, pegiat HAM berkewarganegaraan Amerika Serikat dan Turki yang tewas di Tepi Barat dan dicurigai dibunuh oleh penembak jitu Israel, kata sumber tingkat tinggi di Kementerian Luar Negeri Turki kepada Sputnik.
"Menurut informasi yang diberikan Otoritas Palestina kepada konsulat jenderal kami di Yerusalem, Aysenur Ezgi Eygi mungkin sengaja dibunuh oleh penembak jitu," kata sumber tersebut.
"Otoritas Palestina mencatat bahwa jurnalis Shireen Abu Akleh dibunuh dengan cara serupa pada 2022. Oleh karena itu, para dokter Palestina juga akan melakukan otopsi. Mereka yakin jenis peluru itu peluru tajam, bukan peluru karet," katanya menambahkan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Sabtu, mengecam Israel atas pembunuhan 'keji' Aysenur Ezgi Eygi, seorang aktivis Turki-Amerika yang dibunuh oleh pasukan Israel pada Jumat (6/9) selama protes di Tepi Barat yang diduduki.
Berbicara di sebuah acara di Istanbul, Erdogan mengatakan bahwa sekarang Israel bermaksud melakukan genosida di Tepi Barat dan Gaza dan menduduki wilayah tersebut juga.
"Kemarin, mereka (Israel) dengan kejam membunuh anak muda kita, Aysenur Ezgi Eygi. Hingga saat ini, mereka telah membunuh lebih dari 40 ribu warga sipil tak berdosa, termasuk 17 ribu anak-anak," kata Erdogan.
"Mereka menyerang secara biadab dan menumpahkan darah tanpa pandang bulu, baik itu anak-anak, perempuan, pemuda, maupun orang tua," tambahnya.
Eygi ditembak mati oleh pasukan Israel pada Jumat (6/9) saat berpartisipasi dalam protes terhadap perluasan permukiman di kota Beita, dekat Nablus di Tepi Barat utara.
Sebelumnya pada Jumat (6/9), Kantor Berita Palestina WAFA melaporkan bahwa aktivis hak azasi manusia (HAM) Amerika keturunan Turki itu meninggal karena luka yang dideritanya dalam bentrokan dengan pasukan Israel selama demonstrasi di Tepi Barat.
Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi kepada Sputnik bahwa Eygi "meninggal secara tragis".
Informasi resmi mengenai kematian wanita tersebut masih belum diketahui, tetapi Kementerian Luar Negeri Turki menuduh militer Israel membunuh warganya.
Sementara itu, PBB telah menyerukan penyelidikan atas kematian aktivis tersebut.