Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

ANEH! Eks Penyelidik KPK Lihat 'Pola Peretasan' Bjorka Muncul Setiap Ada Isu Besar Politik

 Tak kurang dari 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan diketahui kena peretasan dan dijual di dark web seharga Rp 150 juta. Termasuk data perpajakan Jokowi dan 25 pejabat lainnya.

Pembobolan data alias peretasan NPWP tersebut diduga dilakukan oleh Bjorka. Aulie Postiera, eks penyelidik KPK, mengatakan sangat menarik bahwa Bjorka muncul di momen-momen politik yang krusial.

Aulia mengtakan, pada 2022, Bjorka tampil ketika pembahasan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi atau UU PDP sedang hangat. 

“Sekarang, insiden ini terjadi di tengah berbagai isu politik yang sedang memanas, termasuk dugaan gratifikasi jet pribadi oleh Kaesang, isu terkait akun kaskus Fufufafa yang disebut-sebut dan diduga milik Gibran serta masalah politik lainnya terkait keluarga presiden,” kata Aulia, Sabtu malam, 14 September 2024  

Pegiat keamanan siber Ciberity itu menyebutkan, selain itu, UU Pelindungan Data Pribadi akan resmi berlaku pada 18 Oktober 2024, yang menambah relevansi momentum ini.

Menurutnya, melihat pola kemunculannya, dapat diasumsikan bahwa Bjorka memiliki pemahaman yang baik tentang dinamika politik dan sosial di Indonesia. 

Keterkaitannya dengan momen-momen penting, seperti peralihan kekuasaan atau isu-isu politik besar, bisa menandakan motif untuk mengganggu stabilitas politik atau memberi tekanan pada pemerintah di masa-masa krusial.

“Namun, tanpa investigasi lebih lanjut, sulit memastikan siapa sebenarnya Bjorka dan motif di balik tindakannya,” kata dia.

Untuk memastikan kebenaran sumber data yang dijual oleh Bjorka, kata Aulia Postiera, audit teknis dan investigasi mendalam diperlukan. 

“Langkah ini penting untuk memahami bagaimana kebocoran ini terjadi, apakah ada keterlibatan pihak dalam negeri atau luar negeri, dan bagaimana caranya memperkuat keamanan siber di masa mendatang,” katanya.

Dari jumlah data NPWP yang jebol sekitar 6 juta tersebut, 25 data sampel teratas yang mencakup nama-nama pejabat publik juga telah dibagikan. 

Di antaranya adalah Presiden Jokowi, anak sulungnya sekaligus Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka, anak bungsunya Kaesang Pangarep, Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Selain NPWP, data lain yang ikut bocor termasuk nomor induk kependudukan (NIK), alamat, nomor ponsel, email, dan data lainnya.

“Data yang diklaim bocor dan dijual di forum darkweb termasuk NIK, NPWP, dan informasi pribadi lainnya sebanyak 6 juta data perpajakan, termasuk di dalamnya adalah data perpajakan milik Presiden Jokowi dan dua anaknya (Gibran dan Kaesang), serta beberapa orang menteri adalah data sensitif yang seharusnya dilindungi dengan ketat,” kata Aulia seperti dikutip dari tempo

Indonesia Negara ke-13 Paling Banyak Kebocoran, Inilah Pendekatan Pencurian Data dengan Ragam Modus

Coach Tom, seorang konsultan bisnis, membeberkan bagaimana pendekatan dalam aksi pencurian data yang dilakukan oleh para penipu.

Mirisnya, Indonesia menjadi negara diurutan ke 13 yang paling banyak mengalami kebocoran data, waduh ngerasa gak aman nih jadi warga negaranya.

Melalui channel YouTube pribadinya, ia mengungkap bahwa aksi ini dilakukan dengan menargetkan usia sasaran dan barulah menentukan metodenya.

"Penyalahgunaan data memang problem berkelanjutan yang sulit diselesaikan. Nah, makin teknologi makin maju, nanti beraneka macam ragam metode modus yang akan muncul," ujarnya.

"Katanya pencuri data modern menggunakan pendekatan berbeda untuk tiap targetnya," tambahnya.

Sebagai contoh, lanjut Coach Tom, "Kalau Anda usia 57 - 75, akan diserang via telepon pura-pura menawarkan asuransi atau produk kesehatan. Sementara kalau mengejar Gen Z, pencurian data akan bergimik teman lama atau penagihan hutang yang dilancarkan lewat permintaan akses sosmed atau chatbot.”

“Uniknya, hal ini sampai menjadi sebuah industri, namanya industri layanan perlindungan pencurian identitas,” jelasnya.

Tak tanggung-tanggung, proyeksinya tahun ini berkisar $14,9 miliar dan bakal tumbuh sampai $41,8 miliar tahun 2032 nanti. "Gila enggak! Nah tebak kenapa bisa segila itu? Ya akibat maraknya pencurian data," katanya.

Bahkan, jangkauannya sudah bukan lagi personal. Pada tahun 2020, ada strategi camp for data breach yang menyerang sebuah web hiburan dewasa.

Tragedi ini menjadi yang terparah dalam sejarah karena menyebabkan hampir 11 miliar catatan data identitas pribadi dari kartu kredit tersebar bebas di internet.

"Yahoo pernah membiarkan 3 miliar data akun bocor. Pada Januari 2023, 30% orang dewasa di seluruh dunia mengaku pernah kena phishing. Bahkan di Amerika, pencurian data terjadi setiap 22 detik sekali. Jadi setiap 22 detik, ada satu orang kena pencurian data," jelas Coach Tom.

Dari serangkaian fakta itu, pertanyaan besarnya adalah setelah data kita tercuri, untuk apa data tersebut akan digunakan? Pasti akan muncul banyak kemungkinan buruk.

Belum lagi, Indonesia adalah negara ke-13 paling banyak mengalami kebocoran data dengan 156 juta akun email masyarakat yang bocor.

Ini jelas menjadi santapan empuk untuk pemain pinjol dan pay later. Jika ditelisik, pada bulan Mei lalu, utang masyarakat ke pinjol naik 25% menyentuh 64,5 triliun, sementara pay later juga tak mau kalah dengan nilai pinjaman sebesar 6,81 triliun di periode yang sama.***

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved