Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengaku bakal membebaskan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens secara suka rela.
Sebelumnya Sebby Sambom selaku juru bicara TPNPB mengaku sudah berusaha berkomunikasi dengan Egianus Kogoya untuk membicarakan hal ini.
Egianus Kogoya merupakan pimpinan OPM yang bertanggung jawab dalam menyandera Philip selama di Nduga.
Sebby menjanjikan akan membebaskan Philip di bulan September 2024 ini.
Namun masih belum diketahui kapan persisnya karena mereka mengaku ada gangguan-gangguan yang menghalangi akhir-akhir ini.
"Meskipun ada beberapa kendala, kami berharap dapat membebaskan pilot kapan saja dalam bulan ini," jelas Sebby Sambom.
Bahkan OPM mengaku tidak akan berkoordinasi dengan TNI Polri dan langsung mengembalika Philip ke keluarganya.
Namun Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 Kombes Pol Dr Bayu Suseno menjelaskan jika omongan dari Egianus dan Sebby jangan sepatutnya langsung dipercayai.
Selama setahun kapten Philip disandera, sudah beberapa kali Egianus Kogoya mengaku akan membebaskan pilot tersebut.
Namun nyatanya hal tersebut tak pernah terjadi hingga detik ini.
“Mereka kan suka bikin propaganda. Sudah lama kelompok itu mengatakan akan membebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens, namun sampai saat ini masih disandera,” tegas Bayu Suseno.
Sebelumnya memang Egianus sempat meminta tebusan senilai Rp5 miliar, pasokan senjata, bahan makanan, bahan medis, serta kemerdekaan Papua.
Di tahun 2023, Polda Papua bersama pemerintah sudah berusaha bernegosiasi untuk menemukan titik tengah di dalam penyanderaan ini.
Bahkan pemerintah sudah pernah mempersiapkan uang Rp5 miliar sebagai tebusan.
Namun nyatanya uang tersebut malah ditolak mentah-mentah oleh Egianus Kogoya padahal dia sendiri yang meminta.
Polda Papua sendiri mengaku hanya bisa memenuhi tuntutan uang Egianus.
Sementara untuk masalah kemerdekaan dan senjata tak akan pernah dipenuhi.
Kini di tahun 2024, Egianus Kogoya rugi sendiri karena akal-akalannya dalam melakukan penyanderaan.
Dilaporkan Egianus sampai harus berpindah-pindah markas di pedalaman Papua agar jejaknya bersama Philip tidak terdeteksi.
Kini Satgas Damai Cartenz berusaha untuk terus melakukan pendekatan soft approach dalam misi pembebasan sandera.***