Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sebut Jokowi Sosok Raja Jawa, Rocky Gerung: bagi Bahlil Itu Kurang Cukup Jilatisasinya

 

Pengamat Politik, Rocky Gerung menyebut sosok Raja Jawa yang dibicarakan Bahlil dalam pidatonya, adalah Presiden Jokowi.

Menurut Rocky, alasan Bahlil menjuluki Jokowi sebagai Raja adalah bentuk penjilat menteri ESDM Indonesia itu.

"Nah tentu kalau Jokowi tidak dinyatakan sebagai raja, tentu bagi Bahlil itu kurang cukup jilatisasinya kan,"kata Rocky dikutip, Jumat (23/8/2024).

Hal itu mempertegas bahwa Bahlil merupakan petugas dari Jokowi yang dikirim untuk menguasai Partai Golkar.

"Jadi memang Bahlil bukan sebagai pribadi, tetapi Ketua Umum Golkar memperlihatkan dengan baik bahwa dia adalah petugas dari Joko Widodo," ungkapnya.

"Jadi sebagai Ketua Golkar akhirnya, Bahlil merendahkan sendiri kapasitas dia tuh karena dia dari awal didesain untuk memimpin Golkar berdasarkan perintah sang Raja Jawa kan," tegas Dosen UI tersebut.

Rocky menambahkan, julukan Raja Jawa akan dikenang oleh masyarakat Indonesia yang menempel pada Jokowi.

"Jadi kebengisan Raja Jawa sebagai bentuk sensasi baru yang diingat oleh rakyat Indonesia. Inilah yang saya sebut di awal kecelakaan sejarah yang membahagiakan rakyat," bebernya.

Rocky menyebut jika Jokowi akan diingat dengan Raja Jawa yang bengis selama 10 tahun kepemimpinannya.

"Jadi tidak perlu lagi ditutup-tutupi, bahwa semua analisis politik akan menganggap bahwa selama periode 10 tahun ini Jokowi bukan presiden, tetapi sebagai raja," ungkapnya.

"Raja yang baik bukan, tetapi raja yang bengis karena digambarkan oleh Bahlil sendiri bahwa raja itu bisa keluar tiba-tiba dengan seringainya," pungkasnya seperti dikutip dari fajar


Idrus Marham Membela: Itu Guyon Politik

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia sempat menyinggung sosok "Raja Jawa" ketika menyampaikan visi misinya sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar, dalam Musyawarah Nasional (Munas) IX, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2024).

Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Idrus Marham mengatakan, pernyataan yang disampaikan Bahlil itu hanyalah sebuah guyonan politik belaka dan bukan sikap politik.

Menurut Idrus, publik harus bisa membedakan antara sikap dan guyonan politik.

"Harus dibedakan sebuah pernyataan politik dengan guyonan politik. Jadi guyonan politik bukan pernyataan politik, pernyataan politik itu adalah sikap. Kalau guyonan politik kan kamu bicara masalah ini, apalagi Pak Jokowi dianggap Raja Jawa," kata Idrus, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Idrus menilai, pernyataan Bahlil itu sedang menyinggung mengenai program kerja Partai Golkar ke depan agar tidak dianggap main-main oleh para kader partai berlambang pohon beringin itu.

Adapun hal tersebut, kata Idrus, memang dicurahkan Bahlil melalui guyonan.***

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved