Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Prof Henri Subiakto: Buzzer Bayaran Gagalkan Gerakan Rakyat di Era Jokowi

Pengamat politik sekaligus Guru Besar Universitas Airlangga, Prof Henri Subiakto, mengungkapkan adanya upaya sistematis oleh buzzer yang dibayar untuk menggagalkan gerakan rakyat yang berusaha mengoreksi pemerintahan Presiden Jokowi.

Hal ini, menurut Prof Henri, semakin jelas terlihat dalam beberapa waktu terakhir.

"Makin nyata selama ini ada upaya para buzzer yang dibayar," ujar Prof Henri dalam keterangannya di aplikasi X @henrysubiakto (29/8/2024).

Prof Henri menjelaskan bahwa dalam setiap era, selalu ada pihak-pihak yang dibayar untuk membenarkan tindakan penguasa.

"Di setiap jaman selalu ada orang-orang yang dibayar melakukan apa saja untuk menjadi pembenar tindakan penguasa," sebutnya.

Mereka bertugas mempengaruhi opini publik agar selaras dengan agenda politik pemerintah.

"Mereka bertugas mempengaruhi opini agar mengikuti agenda politik penguasa," cetusnya.

Fenomena ini selaras dengan konsep Ideological State Apparatus (ISA) yang diperkenalkan oleh filsuf Prancis, Louis Althusser.

"Ini yang oleh Filsuf Perancis Louis Althusser disebut Ideological State Apparatus atau ISA," Prof Henri menuturkan.

Prof Henri juga membandingkan situasi saat ini dengan era Orde Baru, di mana pemerintah menggunakan dukungan intelektual, ulama, aktivis, seniman, dan wartawan sebagai ISA untuk membenarkan tindakan otoritarianisme dan represi negara terhadap rakyatnya.

"Ternyata Konsep ISA oleh Rezim Jokowi sekarang dipakai lagi," tukasnya.

Prof Henri menuturkan, suara rakyat kini dilawan dengan suara buzzer yang dipelihara dan dibayar negara, menjadikan kondisi demokrasi di Indonesia semakin memprihatinkan.

"Pemerintah dan partai pendukung rezim ini menggunakan artis, aktivis, ustad, yang punya kemampuan sebagai influencer dijadikan buzzer untuk menyuarakan kepentingan politik Dinasti, di berbagai platform media sosial," bebernya.

Hal ini, menurutnya, perlu mendapat perhatian serius dari masyarakat.

"Suara rakyat dilawan dengan suara buzzer Ideological State Appatus yang dipelihara dan dibayar negara," imbuhnya.

"Ini fakta yang diungkap dalam Podcast Deddy Corbuzier. Siapa saja mereka mungkin ada di sekeliling kita?," kuncinya.

Sumber Berita / Artikel Asli : fajar

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved