Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Poin-Poin Pernyataan Anies Usai Sowan ke Markas PDIP DKI, Sinyal Gabung Makin Kuat?

 

Politikus Anies Baswedan kian menunjukkan kedekatan dengan PDIP setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) memberi angin segar kepada keduanya untuk berkontestasi di Pilkada 2024.

Eks calon presiden nomor urut satu itu teranyar berkunjung ke markas Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI Jakarta, Sabtu (24/8). Pertemuan Anies dengan PDIP menjadi yang kedua dalam sepekan terakhir.

Sebelumnya, Anies diam-diam sempat bertemu dengan Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah pada 20 Agustus lalu.

Nama Anies bahkan sudah disinggung dalam pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat mengumumkan gelombang kedua bakal calon kepala daerah PDIP, Kamis (22/8).

"Dia bener nih, kalau mau ama PDIP, kalau mau PDIP jangan kayak gitu dong ya. Ya tinggal mau nggak nurut ya?" kata Megawati dalam pidatonya.

Sementara, Basarah menyadari partainya memiliki kesamaan nasib dengan Anies karena sama-sama dikucilkan hingga dieliminasi dari panggung politik. Kesamaan itu, kata dia, membuat Anies dan PDIP memiliki tujuan yang sama ke depan.

"Yang pasti mas Anies dan PDI-Perjuangan dipertemukan oleh satu persamaan nasib, diperlakukan untuk dieliminasi dari panggung politik, dikucilkan dan lain sebagainya," kata Basarah di sela-sela Muktamar PKB ke-6 di Bali, Sabtu (24/8).

Terpisah, usai kunjungannya ke markas DPD PDIP DKI, Anies menyampaikan sejumlah poin.

Bukan hanya soal Pilkada, ia secara khusus juga memberi catatan terhadap isu yang memanas soal putusan MK dan manuver DPR.

Berikut deret pernyataan Anies yang menunjukkan kedekatan dengan PDIP:

Puji konsistensi PDIP

Anies memuji sikap PDIP yang menurut dia telah konsisten pada aturan main dan taat terhadap konstitusi.

Menurut Anies, sikap konsisten tersebut harus dihargai sebagai upaya untuk menjaga demokrasi dan negara.

"Saya apresiasi kepada PDIP yang konsisten dalam mengawal konstitusi kita. Konsistensi ini adalah sesuatu yang harus kita hormati. Jadi kita hargai, karena penjagaan konstitusi adalah menjaga negara," ucap Anies.

Dia sekaligus mengapresiasi masyarakat sipil, mahasiswa, dan para akademisi yang pada Kamis (22/8) lalu ikut turun ke jalan menolak manuver DPR yang hendak menganulir putusan MK soal ambang batas pencalonan kepala daerah.

Menurut Anies, mereka bergerak tanpa komando, kecuali atas hari nurani dan kecintaannya pada konstitusi dan negara.

Pujian juga ia sampaikan kepada pimpinan dewan yang masih mau mendengar suara masyarakat.

"Teman-teman civil society, mahasiswa yang bergerak, secara organik tanpa ada satu komando tapi dikomando oleh hati. Dikomando oleh Kecintaan pada negeri, memlih turun langsung, mencegah terjadinya penyimpangan," katanya.

Tunggu keputusan Megawati
Anies belum mau menjawab tegas soal peluang dirinya bakal diusung PDIP di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Menurut dia, kewenangan itu bukan ada pada dirinya maupun DPD PDIP DKI, melainkan ada di DPP dalam hal ini Ketua Umun Megawati Soekarnoputri.

"Pokoknya sekarang kita tunggu sampai semua keputusan dibuat dan tentukan langkah ke depannya apa," kata Anies.

Anies jawab Mega

Eks gubernur DKI periode 2017-2022 itu juga angkat suara soal sentilan Megawati kepada dirinya apakah akan tunduk pada aturan partai.

Mega dalam pidatonya di kantor DPP PDIP, Kamis (22/8) mempertanyakan komitmen Anies jika ingin maju di DKI.

Merespons hal itu, Anies bilang apa yang disampaikan Megawati sebagai bentuk ketaatan terhadap konstitusi. Menurut dia, hal itu harus menjadi rujukan semua orang.

"Jadi kita semua menyadari bahwa beliau merujuk kepada amanat konstitusi. Cita-cita bernegara, cita-cita untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu, yang beragam, tapi bersama, dan itu yang kita jadikan rujukan sama-sama," katanya seperti dikutip dari CNN Indonesia

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan partainya dipertemukan oleh nasib yang sama. Ia menilai kedua pihak sama-sama ingin "didepak" dari panggung politik nasional.

“Diperlakukan untuk dieliminasi dari panggung politik, dikucilkan, dan lain sebagainya, sehingga kami sama-sama punya persamaan kehendak. Kehendak menjadi antitesis dari upaya politik untuk membuat satu keseragaman politik dalam satu sistem oligarki politik,” kata Basarah usai menghadiri Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Bali Nusa Dua Convention Center, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (24/8/2024).

Pada kesempatan itu, dia juga mengatakan bahwa DPP PDIP akan melihat perkembangan usai Anies bertemu dengan Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jakarta pada Sabtu, sambil menunggu laporan hasil pertemuan tersebut. Walaupun demikian, ia mengatakan bahwa partainya membuka peluang untuk mengusung Anies di Pilkada Jakarta 2024.***

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved