Permintaan maaf yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara zikir dan doa kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Kamis malam (1/8), diapresiasi Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin.
Meski begitu, Ujang menegaska,n di saat bersamaan banyak persoalan di era Jokowi yang belum selesai. Sehingga walaupun sudah minta maaf, Jokowi tetap harus tanggung jawab.
"Permintaan maaf dari Jokowi itu untuk menenangkan rakyat agar tidak marah dan memandang positif ke Jokowi," kata Ujang kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Minggu (4/8).
Analis Politik Universitas Al Azhar Jakarta itu mengidentifikasi kesalahan besar yang telah dibuat oleh Jokowi selama masa kepemimpinannya.
"Kalau bicara soal hal yang minus dari Jokowi terutama soal dekadensi moral, bagaimana hari ini banyak kerusakan moral, gagalnya revolusi mental yang digagas Jokowi," jelas Ujang.
Permasalah berikutnya, lanjut Ujang, kelanjutan mega proyek pembangunan IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, belum ada kejelasan. Padahal utang untuk membangun IKN terus membengkak.
"Utang terus menggunung, ini beban bagi pemerintahan yang baru. Jokowi boleh disebut bapak infrastruktur, tapi di saat bersamaan rakyat masih banyak rakyat yang miskin," pungkas Ujang.
Sumber Berita / Artikel Asli : rmol