Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

'Luhut Marah-Marah, Prabowo Marah Besar, Gibran Idem'

 Dahlan Iskan tampaknya masih penasaran dengan situasi dan dinamika politik belakangan ini, khususnya tentang Golkar dan UU Pilkada.

Dalam tulisannya berjudul Sutradara Agung, kolumnis berusia 73 tahun itu bak sedang melacak siapa tokoh di belakang layar yang membidani lahirnya kegaduhan politik menjelang Pilkada 2024 ini.

"Mencari siapa sutradara politik di balik akal-akalan belakangan ini sama sulitnya dengan mencari siapa Raja Jawa seperti yang dimaksud oleh Bahlil Lahadalia, ketua umum baru DPP Partai Golkar," tutur Dahlan.

Menurut Dahlan, dahulu, setiap ada keanehan politik selalu orang menuding Luhut Binsar Pandjaitan atau LBP sutradaranya. LBP sendiri sering bingung: "saya”?

Dahlan pun sibuk mencari siapa sutradara di balik layar sandiwara seputar Golkar dan UU Pilkada.

"Sampai muncul humor politik terbaik tahun ini: sebesar-besar pohon beringin akan tumbang di tangan tukang kayu," tutur Dahlan dalam tulisannya.

Dalam penelusurannya, Dahlan justru menemukan siapa orang pertama yang menciptakan humor politik tersebut, yakni Muhammad Qodari, pemilik lembaga survei.

"Saya pun bertanya kepadanya (Qodari): siapa sutradara agung akal-akalan politik belakangan ini? Dia tidak segera menjawab," tutur Dahlan.

Dahlan lalu menelusuri kepada orang-orang dekat LBP.

"Mereka bilang, justru LBP marah-marah dengan manuver-manuver itu," tutur Dahlan.

Dahlan si mantan Menteri BUMN itu pun lalu menghubungi orang-orang dekat presiden terpilih, Prabowo Subianto.

"Sama, bahkan marah besar," tuturnya.

Dahlan belum berhenti. 

"Lalu saya monitor kepada orang-orang dekat Mas Gibran. Idem, justru marah dengan keadaan."

Menurut Dahlan, Presiden Jokowi sendiri ternyata merasa dirinyalah yang dihebohkan di medsos dengan sebutan tukang kayu itu.

"Jokowi seperti tidak marah. Tidak tersinggung. Itu kalau dilihat dari sudut ekspresi wajahnya. Tentu saya bukan orang yang ahli membaca ekspresi wajah. Terutama wajah orang Jawa –apalagi Solo," tutur Dahlan.

Akhirnya Dahlan menyerah.

"Saya tidak berhasil menemukan siapa sebenarnya sutradara drama akal-akalan itu. Bahlil ternyata lebih jago menjadi juru tafsir mimik wajah Jawa," tuturnya. 

Sumber Berita / Artikel Asli : JPNN

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved