Sebanyak 21 pesilat diringkus aparat Kepolisian Resor (Polres) Jombang, Jawa Timur, karena melakukan konvoi ke permukiman penduduk dan meresahkan warga, Sabtu (3/8/2024) malam.
Kasi Humas Polres Jombang Iptu Kasnasin mengungkapkan, puluhan pesilat yang masih berusia belia tersebut diringkus polisi di Desa Trawasan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.
Dia menjelaskan, rombongan anak muda yang melakukan konvoi dengan mengenakan atribut salah satu perguruan silat itu meresahkan warga karena masuk ke perkampungan.
Selain itu, rombongan pesilat tersebut juga membawa atribut yang berpotensi memicu terjadinya konflik antar-perguruan silat.
"Mereka melakukan konvoi sambil membentangkan gambar dan tulisan-tulisan rasis," kata Kasnasin, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (04/08/2024).
Dijelaskan Kasnasin, rombongan pesilat itu melakukan konvoi setelah sebelumnya, sempat berkumpul di sekitar Stadion Merdeka Jombang.
Baca juga: Update Kasus Kematian Remaja di Boyolali: 4 Orang Jadi Tersangka, Berasal dari Perguruan Silat
Membuat resah warga
Dari kawasan kota, puluhan remaja itu melakukan arak arakan ke arah Kecamatan Sumobito, lalu berbelok menuju Desa Trawasan.
Rombongan pesilat belia itu kemudian menggelar konvoi di Desa Trawasan, lalu berhenti di depan salah satu rumah penduduk.
Kasnasin mengungkapkan, ulah puluhan pesilat yang datang dengan arak-arakan menjelang tengah malam itu membuat warga sekitar resah.
Baca juga: 3 Kerabat di Magelang Diserang Rombongan Bocah Saat Nongkrong, 1 Tewas akibat Luka Tusuk
Kejadian itu kemudian dilaporkan aparat pemerintahan desa kepada polisi.
Tak berselang lama, belasan polisi datang ke lokasi.
Petugas dibantu warga setempat kemudian menangkap dan membawa pasa pesilat itu ke kantor polisi.
"Petugas mengamankan 21 pelaku dan 15 sepeda motor. Ada 16 laki-laki dan 5 perempuan," sebut Kasnasin.
Dia menambahkan, setelah para pesilat dibawa ke Mapolres Jombang, petugas melakukan pendataan dan menghubungi orang tua masing-masing.
Sumber Berita / Artikel Asli : kompas