Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Klaim Senasib, Hasto Sebut Ada Upaya agar PDIP dan Anies Sama-sama ‘Lenyap’

 Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim bahwa partainya dan Anies Baswedan sebagai sesama korban dari politik kekuasaan.

Penilaian tersebut merujuk fakta dari aspirasi publik yang selama ini menghendaki agar Anies bersama-sama dengan PDIP.

PDIP, lanjut Hasto, sebenarnya mendengarkan aspirasi masyarakat yang luas untuk mengusung Anies untuk maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Sayangnya, hal itu gagal terwujud.

Meski demikian, lanjutnya, PDIP tetap mendengarkan penyampaian dari publik yang menghendaki agar Anies maju pada Pilgub Jawa Barat (Jabar) 2024. Sayangnya, pada akhirnya jalan untuk kontestasi di Tanah Pasundan itu juga tidak terealisasi.

"Pak Anies Baswedan memang mendapatkan dukungan karena sama-sama dengan PDI Perjuangan dipersepsikan sebagai korban dari krisis konstitusional ini," kata Hasto dilansir dari Republika, Jumat (30/6/2024).

Krisis konstitusional yang dimaksudnya itu merupakan upaya sejak awal yang menskenariokan agar PDIP dan Anies sama-sama 'lenyap' dari kontestasi Pilkada Serentak 2024. Namun, berkat Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60, kebuntuan itu pecah hingga akhirnya PDIP bisa mengusung kandidat sendiri.

"Krisis konstitusional ini kan terjadi akibat pengepungan kepada PDI Perjuangan, dan kemudian muncul di Jakarta berbagai upaya untuk mengkondisikan agar ada calon (cagub) tunggal, atau dengan cagub-cagub boneka. Dan ketika PDI Perjuangan, juga Pak Anies Baswedan dicoba untuk dihambat dengan berbagai cara, sehingga muncul dukungan-dukungan dari publik (agar Anies bersama dengan PDIP)," ujar Hasto.

Karena kesamaan nasib politik tersebut, kata Hasto, akhirnya memang terjadi komunikasi antara PDIP dan Anies agar bisa bersama-sama maju Pilgub Jakarta atau Jabar.

"Kami terus melakukan komunikasi yang sangat positif dengan Pak Anies Baswedan. Dan ada saling kesepahaman, dan ini menjadi modal bagi kerja sama ke depan," ujar Hasto.

Anies memang sempat dispekulasikan untuk diusung PDIP menjadi calon gubernur (cagub) DKI Jakarta. Partai banteng tersebut sempat bakal memasangkannya dengan Rano Karno yang merupakan kader internal. Tetapi, PDIP pada akhirnya mengusung pasangan Pramono Anung-Rano Karno untuk Pilgub Jakarta.

Pada Kamis (29/8/2024), PDIP siap mengusung Anies untuk maju Pilgub Jabar. Tetapi, pada akhirnya Anies menolak tawaran itu. Alhasil, pasangan Jeje Wiradinata-Ronald Sunandar yang didaftarkan sebagai cagub-cawagub untuk Pilgub Jabar seperti dikutip dari fajar


Petinggi PDIP Blak-blakan Tuduh Mulyono dan Geng Jadi Biang Kerok Anies Tak Bisa Ikut Pilkada

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat, Ono Surono blak-blakan soal biang kerok yang menjadi penyebab Anies Baswedan gagal maju di Pilkada Jakarta maupun Pilkada Jabar.

Sebelumnya seperti diketahui bahwa Anies batal ikut Pilkada Jakarta usai sejumlah partai pendukungnya seperti PKS, Nasdem, hingga PKB memutuskan untuk gabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono.

Setelah gagal berlayar di Pilkada Jakarta, Anies disebut akan maju di Pilkada Jabar pasca santer dikabarkan mendapat dukungan dari PDIP. Namun, impian itu kembali kandas usai partai berlogo banteng tersebut resmi mendaftarkan Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja.

Jalan terjal yang harus dilalui Anies hingga akhirnya kini dinyatakan resmi tak ikut dalam Pilkada 2024 tentu saja menuai sorotan. Menariknya, Ono Surono yang merupakan kader PDIP sempat menyinggung soal adanya upaya penjegalan.

Ia menyebut, banyak upaya besar yang dilakukan sejumlah pihak sehingga Anies terus gagal mendapatkan tiket dalam Pilkada.

"Kenapa gagal? Kami menghadapi tantangan yang besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung PDIP," sebut Ono saat konferensi pers di kantor KPU Jawa Barat, Jumat (30/8) dini hari.

Secara blak-blakan, Ono menuding Mulyono dan geng adalah dalang di balik upaya penjegalan tersebut.

"Kekuatan yang sangat besar itu yang pada akhirnya membuat Pak Anies tidak jadi diusung. Mulyono dan geng," kata Ono.***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved