Satpam daycare Wensen Schooll Depok ungkap kebiasaan Meita Irianty dan suaminya sebelum kasus penganiayaan anak jadi sorotan.
Diketahui Meita Irianty alias Tata adalah seorang influencer parenting yang aniaya dua balita di daycare Wansen School Indonesia miliknya.
Kini, Tata telah diringkus polisi dan ditetapkan tersangka.
Satpam bernama Ruhiyat mengaku terkejut dengan terjadinya kasus kekerasan di tempat ia bekerja.
Ruhiyat mengaku tidak mengetahui secara pasti soal kejadian kekerasan yang dilakukan pemilik daycare.
Sebab, ia tidak pernah masuk ke dalam area daycare.
Selama bekerja Ia hanya bertanggung jawab di area luar daycare.
"Saya di luar, di dalam kan ada guru-guru juga," kata Ruhiyat.
Lewat penuturannya, Ruhiyat mengaku sempat melihat suami Meita Irianty.
Saat itu sang suami hanya mengantar atau menjemput tersangka.
Ruhiyat tak mengenal secara langsung siapa suami Meita, lantaran sang suami juga terlihat sibuk bekerja.
"Suami ada kadang ngantar, dia kerja juga," terang Ruhiyat.
Terkait kasus kekerasan yang melibatkan pemilik daycare tempatnya bekerja, Ruhiyat tidak berkomentar banyak.
Ruhiyat menduga, Meita mungkin saja sedang mengalami masalah di keluarganya sehingga terjadi aksi penganiayaan.
"Kita enggak tahu, mungkin ada masalah apa sama keluarganya," ujar Ruhiyat
Daycare Wensen School Kini Disegel
Pasca kasus penganiayaan di daycare Wensen School mencuat, aktivitas di sekitar lokasi terlihat sepi.
Bahkan daycare tersebut diketahui sudah tutup beberapa hari.
Pascapenangkapan pemilik daycare, Meita Irianty, kini Wensen School yang menjadi lokasi penganiayaan itu disegel polisi.
Kaur Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi mengatakan penyegelan dilakukan untuk kepentikan penyidikan kasus penganiayaan yang saat ini tengah berjalan.
"Iya tadi sore pukul 17.00 WIB (dipasang garis polisi)," kata Made, Kamis (1/8/2024).
Guru Daycare Rela Resign saat Tahu Kelakuan Bos
Staf pengajar daycare Wensen School, Ririn (nama samaran) rela melepas pekerjaannya saat mengetahui kelakuan bos kerap aniaya balita.
Kelakuan Meita Irianty terungkap, ketika Ririn merasa curiga dengan MK (anak korban penganiayaan) yang selalu menangis.
Setelah diketahui penyebab menangis karena trauma akibat penganiayaan dari Meita, Ririn memberikan informasi ini kepada orangtua MK, Rizki Dwi Utari (28).
Bagi Ririn, mengungkapkan kebenaran merupakan hal yang paling utama.
Sementara kehilangan pekerja nomor sekian.
“Menurut saya, kehilangan pekerjaan itu urusan belakangan.
Yang penting, anak dulu. Mentalnya anak itu nomor satu, dibandingkan dengan pekerjaan saya,” kata Ririn.
Terlepas dari hal tersebut, rupanya Ririn sudah cukup jengah dengan perilaku Meita yang memperlakukan guru-guru di Wensen School Indonesia bak pembantu.
Meita rupanya kerap memperlakukan staf pengajar di daycare Wensen layaknya ART.
Para guru daycare tidak hanya diberi tugas mengajar dan mengasuh, tetapi juga dibebani tugas mencuci pakaian, gorden, menyikat kamar mandi, dan sebagainya.