Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Gigin Praginanto Sebut PDIP Kuda Troya, Pura-pura Serang Istana, tapi Dikendalikan Mulyono di Pilgub


Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto mengkritik langkah PDI Perjuangan (PDIP) setelah partai tersebut batal mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Jakarta dan Jawa Barat.

Menurut Gigin, tindakan PDIP tampak seperti sebuah strategi yang dijalankan atas arahan dari Istana. "Berpura-pura menyerang istana tapi yang menentukan siapa Cagub istana juga," ujar Gigin dalam keterangannya di aplikasi X @giginpraginanto (29/8/2024).

Gigin menggambarkan situasi ini sebagai tindakan yang mengingatkan pada "Kuda Troya," di mana PDIP tampak seperti melawan Istana, tetapi sebenarnya menjalankan perintah dari Istana itu sendiri.

"Ini seperti mereka yang mengaku dibohongi istana lalu menyerang istana padahal mereka menjalankan tugas istana untuk melakukan penyamaran," cetusnya.

Gigin Praginanto mengakhiri komentarnya dengan mengibaratkan PDIP sebagai "Kuda Troya," yang terlihat seperti lawan, namun sebenarnya bekerja di bawah kendali pihak yang mereka serang secara publik. "Kuda Troya," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono, mengungkapkan alasan di balik gagalnya Anies Baswedan diusung sebagai calon Gubernur Jawa Barat oleh partainya.

Menurut Ono, meskipun Anies sempat menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan oleh PDIP, keputusan tersebut akhirnya batal karena adanya intervensi dari pihak-pihak tertentu.

Ono Surono menjelaskan bahwa komunikasi dengan Anies Baswedan telah dilakukan sejak beberapa hari sebelumnya, dan semakin mengerucut pada sore hari sebelum keputusan final diambil.

Namun, ia mengakui bahwa ada tantangan besar yang membuat rencana pengusungan Anies gagal terlaksana. "Kenapa gagal? Kita menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDI Perjuangan," ujar Ono dikutip pada Jumat (30/8/2024).

Meskipun, kata Ono, sebelumnya ia meyakini bahwa sosok Anies Baswedan merupakan sosok pemimpin yang tepat dan bisa menyelesaikan permasalahan di Jabar.

"Tapi kekuatan-kekuatan yang sangat besar itu yang pada akhirnya, Pak Anies tidak jadi diusung PDI Perjuangan," sebutnya.

Saat ditanya mengenai kekuatan-kekuatan besar maupun tangan-tangan yang tidak menyetujui Anies maju, ia menyebut nama Mulyono. "Ya, Mulyono dan geng," tandasnya.

Ono tidak menjelaskan lebih jauh terkait sosok Mulyono, hanya saja ia menitipkan pesan agar tidak lagi melakukan cawe-cawe pada Pilkada 2024 ini.

"Biarkan rakyat punya pilihan sesuai dengan hati nuraninya sehingga terpilih pemimpin yang terbaik untuk Indonesia, untuk provinsi, dan untuk kabupaten/kota di seluruh Indonesia,” Ono menuturkan.

Alasan bahwa Anies dijegal untuk maju menjadi Calon Gubernur (Cagub), Ono menggambarkan situasi yang dihadapi Anies.

"Sudah bisa kita lihat Pak Anies dijegal di DKI, dan ini juga terjadi di Jawa Barat, teman-teman bisa menafsirkan sendiri bentuknya seperti apa, tapi itu fakta yang kita alami bersama,” tandasnya seperti dikutip dari fajar

Klaim Senasib, Hasto Sebut Ada Upaya agar PDIP dan Anies Sama-sama ‘Lenyap’

 Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim bahwa partainya dan Anies Baswedan sebagai sesama korban dari politik kekuasaan.

Penilaian tersebut merujuk fakta dari aspirasi publik yang selama ini menghendaki agar Anies bersama-sama dengan PDIP.

PDIP, lanjut Hasto, sebenarnya mendengarkan aspirasi masyarakat yang luas untuk mengusung Anies untuk maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Sayangnya, hal itu gagal terwujud.

Meski demikian, lanjutnya, PDIP tetap mendengarkan penyampaian dari publik yang menghendaki agar Anies maju pada Pilgub Jawa Barat (Jabar) 2024. Sayangnya, pada akhirnya jalan untuk kontestasi di Tanah Pasundan itu juga tidak terealisasi.

"Pak Anies Baswedan memang mendapatkan dukungan karena sama-sama dengan PDI Perjuangan dipersepsikan sebagai korban dari krisis konstitusional ini," kata Hasto dilansir dari Republika, Jumat (30/6/2024).***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved