Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] #TangkapMulyono Trending di Medsos

 

Mulyono yang merupakan nama kecil Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus menjadi sorotan publik di akhir masa jabatannya. Jokowi dinilai terlalu menghalalkan segala cara dalam menjaga eksistensi kekuasaannya.

Mulai dari rencana revisi UU Pilkada hingga mengobok-obok partai politik yang dianggap tidak sejalan dengan dia. Kemudian sikap glamor keluarga presiden yang seakan mengejek rakyat di tengah kesulitan hidupnya juga ramai dibicarakan publik.

Hal itu memicu demonstrasi besar-besaran di sejumlah daerah sejak Kamis (22/8) lalu. Bahkan sikap represif aparat keamanan dalam menangani demo juga menjadi sorotan netizen.

Terkait itu, tanda pagar (tagar) atau #TangkapMulyono kini memuncaki trending topik di media sosial X Indonesia. Netizen menyoroti berbagai aksi mahasiswa yang mengawal demokrasi, namun mendapat tindakan represif dari aparat keamanan.

Alhasil, banyak netizen yang menyerukan tangkap atau adili Jokowi alias Mulyono ketika sudah tak lagi menjabat presiden.

“Gemakan ke seluruh dunia #TangkapMulyono Segera!!” tulis akun @f-fathur sembari memposting gambar bertuliskan “#TangkapMulyono Sesuai Tap MPR No XI/MPR/1998”.

Tap MPR No XI/MPR/1998 berisi tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Keluarnya Ketetapan MPR ini ketika lembaga tersebut masih menyandang status sebagai lembaga tertinggi negara (pra Amandemen UUD 1945).

Latar belakang keluarnya Tap MPR ini adalah pengusutan KKN dari rezim Orde Baru yang dipimpin Soeharto.

Dalam pasal 4 Tap MPR itu, disebutkan “Upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme harus dilakukan secara tegas terhadap siapapun juga, baik pejabat negara, mantan pejabat negara, keluarga, dan kroninya maupun pihak swasta/konglomerat termasuk mantan Presiden Soeharto dengan tetap memperhatikan prinsip praduga tak bersalah dan hak-hak asasi manusia”.

Artinya jika merujuk pasal ini, siapapun warga negara termasuk presiden jika terbukti melakukan KKN maka bisa diadili.

Selanjutnya postingan netizen banyak disertai dengan aksi mahasiswa saat Jokowi melakukan kunjungan ke Yogyakarta pada Rabu (28/8).

“Mahasiswa UGM MENANTANG !!!!!! Semakin panas,” tulis akun @QianzyZ.

“Aksi Jogyakarta masih berlangsung hingga mlm ini 28.08.24,” tulis akun @neVeralonely.

Hingga berita ini diturunkan, sudah ada 11.300 netizen yang memposting #TangkapMulyono seperti dikutip dari rmol

Demo 'Jogja Memanggil' Sambut Kedatangan Jokowi: Tak Ada Ruang untuk Mulyono!

 Presiden Jokowi hari ini melakukan kunjungan kerja di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (28/8). Selama di sana, Jokowi membagikan bansos di Sleman, meresmikan pasar di Godean dan gedung baru RSUP Dr Sardjito di kompleks kampus UGM.

Bertepatan dengan kunjungan Jokowi tersebut, elemen masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Jogja Memanggil menggelar aksi simbolik di Titik Nol Kilometer.

Lokasi aksi ini tak jauh dari Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung.

"Kita berkumpul memperjuangkan demokrasi, bukan democrazy," ujar salah satu orator.

"Tidak ada space untuk Mulyono di sini!" teriaknya.

Mulyono adalah nama masa kecil Jokowi. Karena Mulyono sakit-sakitan, orang tuanya mengganti namanya menjadi Joko Widodo. Mulyono menjadi trending topic di medsos berhari-hari menyusul upaya pengebirian demokrasi oleh elite politik belakangan ini yang memicu gerakan aksi "Peringatan Darurat".

Orator menyampaikan Jogja Memanggil merupakan corong untuk menyampaikan aspirasi.

"Supaya kita menjadi rakyat yang menolak diam pada pembantaian demokrasi, pembantaian konstitusi!" katanya.

Orator lainnya dalam orasinya menyampaikan di rezim kali ini kekerasan justru semakin meningkat. Hal itu seperti data yang dirilis YLBHI.

"Kekerasan di rezim Mulyono, di rezim sipil justru semakin meningkat," kata orator lainnya.

Dalam aksi ini turut dibawa sejumlah spanduk dan poster di antaranya bertuliskan "Hancurkan dan Adili Rezim Jokowi," "Hancur Lebur 26 Tahun Reformasi," hingga "Lawan Dinasti Politik".

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved