Jakarta - Ketua Dewan Pakar PKS Irwan Prayitno menanggapi sejumlah anggota Dewan Pakar mengundurkan diri. Irwan menyampaikan terima kasih kepada para anggota yang telah berkiprah di PKS.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada para Dewan Pakar yang selama ini telah berkontribusi pemikiran untuk memajukan PKS," ujar Irwan dalam acara silaturahmi Presiden PKS dengan Dewan Pakar PKS di kantor DPP PKS, Jakarta, dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (27/8/2024).
Irwan menyampaikan, pihaknya menghormati keputusan sebanyak 19 anggota Dewan Pakar yang mengundurkan diri. Ia juga menyampaikan permintaan maaf apabila terdapat kebijakan dan keputusan politik yang tidak sejalan dengan pemikiran para anggota Dewan Pakar.
"Saya meminta maaf jika selama di PKS ada kebijakan dan keputusan politik yang tidak sesuai dengan pemikiran para Dewan Pakar," tambahnya.
Irwan juga memberikan apresiasi kepada para anggota yang telah mengundurkan diri dengan cara yang baik. Ia berharap hubungan yang baik di antara para anggota yang mengundurkan diri dengan PKS tetap terjaga.
"Apresiasi dan hormat kepada para Dewan Pakar yang sudah mengundurkan diri secara baik-baik. Sama ketika masuk sebagai Dewan Pakar secara baik, maka keluarnya juga dengan baik," tutupnya.
Dalam acara tersebut, Presiden PKS Ahmad Syaikhu secara langsung berdiskusi dan menjelaskan kondisi politik terkini kepada Dewan Pakar yang hadir. Para Dewan Pakar menyatakan siap untuk terus membangun bangsa bersama PKS.
Untuk diketahui, sampai saat ini anggota Dewan Pakar PKS yang sudah terdaftar sejumlah 221 orang yang berasal dari berbagai latar belakang, seperti purnawirawan TNI/Polri, akademisi, mantan birokrat, pengusaha, dan para profesional lain di bidangnya seperti dikutip dari detik
Berikut daftar nama Dewan Pakar PKS yang menyatakan mundur.
1. Soenarko
2. Asep Burhanudin
3. M. Amin Syahbudiono
4. Chaidir Serunting
5. Sigit Sukirno
6. Kaswakit
7. Endang Hariyanti
8. Ken Chaidian
9. Senindar Sudrajat
10. Yuti S. Halilin
11. Khaeruly
12. Prio Sadewo
13. Emmy Yuswatiningsih
14. Wahlujanto
15. Agus Wahyudi
16. Hasnan
17. Kusumastono
18. Irwan Nurhadi
19. Iman Sudrajat
20. Bastian Umar
21. Rusli H
22. Jaka
23. Nazir Syah
24. Sumarto
25. Fitri Hadi S
26. Enny Mendarto
27. Gadang P
28. Widagdo
29. Heru S. Kresno
30. Suzaenur
Sementara kebijakan PKS, selama ini hanya berbasis pada dalih ‘maslahat’. Sebab, konsistensi berada di KIM Plus dengan alasan tak cukup kursi untuk berjuang sendiri di Pilkada Jakarta misalnya, terbantahkan pasca putusan MK. Di Pilkada Jakarta, PDIP yang kursinya hanya 15 dibawah PKS saja bisa maju sendiri.
Sikap politik Dewan Pakar PKS ini, patut dijadikan teladan. Sikap ini menunjukan, loyalitas pada partai berangkat dari keamanan visi perjuangan. Manakala visi itu bergeser, loyalitas pun dicabut.
Sikap ini juga harus konsisten dimiliki oleh semua rakyat. Jangan hanya karena mengidolakan tokoh atau partai tertentu, tak lagi bisa menentukan sikap dan pilihan langkah perjuangan.
Tanpa tokoh dan partai, perjuangan harus tetap dilanjutkan. Sementara taklid buta pada tokoh dan partai, meski telah melenceng dari rel perjuangan, akan berakibat fatal yakni menjadi korban pengkhianatan.
Karena itu, umat harus memiliki parameter yang jelas dalam berjuang. Yakni, syariat Islam. Sepanjang tokoh dan partai memperjuangkan syariat Islam dan ada pada jalur kebenaran, maka umat memberikan dukungan dan pembelaan.***