Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] Lagi! Faizal Assegaf Bongkar 'Tabir' Sandiwara Jokowi-Megawati-PDIP, Komplotan Bersekutu?

  Lagi, setelah cuitannya di media sosial viral lantaran mengulas soal sandiwara Jokowi, Megawati dan PDIP yang bersenyawa, Faizal Assegaf kembali menyuarakan hal tersebut di acara ILC tvOne belum lama ini.

Dalam acara tersebut, Faizal Assegaf kembali mengungkap bahwa dirinya ingin mengkonfirmasi soal sandiwara Ibu Mega dengan Jokowi.

"Ini saya ngomong, sampai hari ini Jokowi masih kader partai PDIP sampai Ganjar Pranowo masih meminta agar Jokowi dipecat," kata Faizal Assegaf seperti dikutip YouTube tvOne acara ILC.

Jadi kata Faizal, darimana mereka bisa mengatakan ada perbedaan yang substansi antara Jokowi dan Ibu Megawati.

"Ibu Megawati adalah Jokowi dan juga sebaliknya yang diikat oleh nawa dosa hipokrasi politik, mereka ini saling menikmati dan berbagi kekuasaan dan hanya ribut saat penentuan Pilpres atau Pilkada, " kata Faizal.

"Tapi mereka tidak pernah ribut soal beban hutang negara, IKN yang diprotes, gejala kekacauan ekonomi dan sosial, bahkan menyangkut beban pendidikan yang dirasakan oleh rakyat," sambungnya.

Lebih lanjut Faizal mengatakan, keributan Ibu Megawati dam Jokowi hanya soal agenda Pilkada atau Pilpres, jadi ini harus diluruskan kepada seluruh rakyat.

"Jokowi saat ini tampak bobrok dan dianggap gagal karena dia adalah produk yang diperjuangkan sungguh sungguh oleh Megawati dan PDIP, jadi tidak ada ruang perpisahan antara Jokowi dengan Megawati," katanya.

Dan dalam konteks Pilkada Jakarta, lanjut Faizal, ketika Megawati menggendong Pramono Anung sebagai calon Gubernur yang dititipkan dan sebagai orang yang paling dipercaya Jokowi untuk masuk di Pilkada Jakarta maka publik menangkal bahwa perbedaan selama ini hanya pada narasi.

"Tapi pada senyawa kejahatan hitam di dalam gorong gorong, Megawati, PDIP dan Jokowi adalah satu kesatuan yang akan bergulir kedepan menjadi musuh bagi kelompok gerakan perubahan," ungkapnya.

"Itu tidak bisa dipungkiri, dan saya akan berdiri disana, sampaikan ini kepada Megawati, bahwa saya akan terus memperlihatkan wajah asli Jokowi,Mega dan PDIP adalah senyawa yang bermasalah dalam kimia dalam ruang demokrasi ini," tambahnya.

Jadi kata Faizal, bagi kawan kawan yang suka memutar balik dan mencuri ditikungan seolah oleh adanya perbedaan kekuasaan yang signifikan antara Jokowi dan Megawati sebenarnya itu tidak ada sama sekali.

"Hanya tiga partai yang sempat menggunakan ruang demokrasi, yakni PKS, Nasdem dan PKB dan sempat menyegarkan demokrasi ini karena mereka menunjukan adanya kemandirian," katanya.

"Tapi kalau PDIP ini satu paket perbudakan politik dengan sistem kepatuhan atas nama kebohongan sejak awal Jokowi diperjuangkan," sambungnya.

Pertanyaannya, kata Faizal, kalau semua elite PDIP mengatakan Jokowi gagal, bermasalah bakan perusak demokrasi, apakah Megawati berani mendorong fraksi PDIP menyatakan secara terbuka memberikan rekomendasi kepada komisi 3 untuk mendesak KPK, Kepolisian, Kejaksaan untuk segera memproses dugaan keterlibatan Jokowi, kaesang dan Gibran.

"Kalau itu tidak dimotori oleh PDIP, maka sebenarnya publik sudah bisa berkesimpulan bahwa ini bukan partai politik, tapi satu komplotan berjaket partai yang kemudian memeras seluruh sumber daya kekuasaan kadernya yakni Jokowi," katanya.

"Setelah itu mereka melakukan berbagai aneka kejahatan dan menjadi penjahat yang ingin cuci tangan dan itu fakta fakta yang menurut saya jadi cara untuk menghindari agar tidak terlihat bahwa ada komplotan yang saling bersekutu baik Jokowi maupun Megawati," tandasnya seperti dikutip dari viva

Anies Buka Opsi Bikin Partai usai Batal Maju Pilkada, Wadahi Semangat Perubahan

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka opsi untuk membentuk organisasi masyarakat (ormas) atau partai politik (parpol) usai batal maju di Pilkada 2024. Opsi itu demi mewadahi semangat perubahan yang digaungkan publik.

Anies mengaku menghadapi rintangan yang amat berat dalam perpolitikan di Indonesia.

"Bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang semakin hari makin terasa besar, dan itu menjadi sebuah kekuatan diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," kata Anies dalam video yang tayang di channel YouTube Anies Baswedan, Jumat (30/8/2024).

Dia mengajak publik untuk bersama menyaksikan apakah wacana itu benar-benar terwujud. Dia bertekad mewujudkan langkah konkret dalam waktu dekat demi mewadahi semangat masyarakat untuk demokrasi yang lebih sehat.

"Kita lihat sama-sama ke depan, semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin membesar, menginginkan Indonesia yang lebih setara, demokrasi yang lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan policy (kebijakan), gagasan," ungkapnya.

Anies pun mengomentari dorongan agar dirinya masuk parpol. Dia mempertanyakan kembali apakah ada partai yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan.

"Ada yang usul supaya saya masuk partai atau bikin partai politik, nah begini, kalau masuk partai pertanyaannya partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan?" kata Anies.

Anies mengatakan, jangankan masuk untuk bergabung, baru mencalonkan saja sudah terancam.

Oleh karena itu, Anies meminta agar masyarakat melihat langkahnya ke depan seperti apa.

"Jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam. Agak berisiko juga bagi yang mengusulkan, jadi ini adalah sebuah kenyataan nih. Jadi kita lihat saja ke depannya," ujarnya.***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved