Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Anas Urbaningrum Kode Anies Gabung Partai Baru Usai Terjerembap

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional (PKN), Anas Urbaningrum, memberikan pandangan terkait strategi yang bisa diambil oleh Anies Baswedan usai gagal berkali-kali dalam perhelatan politik.

Anas menyarankan beberapa metode alternatif yang bisa ditempuh untuk Anies agar tetap dapat berkontribusi dalam politik dan penegakan demokrasi Indonesia.

"Metode yang mana?," Anas memulai ceritanya dikutip dari keterangannya di X @anasurbaninggrum dikutip pada Sabtu (31/8/2024).

Pertama, tokoh yang gagal dalam kontestasi dapat langsung membangun partai politik baru.

"Bisa langsung bangun partai," sarannya.

Metode kedua yaitu dengan mendirikan organisasi masyarakat (ormas) sebelum kemudian dijadikan sebagai landasan untuk membentuk partai politik.

"Bisa muter dikit, ormas dulu, kemudian dijadikan partai," Anas menuturkan.

Lebih lanjut dikatakan mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu, ini bisa menjadi strategi efektif untuk membangun basis dukungan yang kuat di tingkat masyarakat.

Metode ketiga yang disarankan oleh Anas adalah bergabung dengan partai baru yang siap dibangun menjadi lebih baik dan besar.

"Bisa masuk partai baru yang siap dibangun menjadi baik dan besar," terangnya.

Anas Urbaningrum menekankan, bahwa apapun metode yang dipilih, semuanya adalah langkah yang baik dan positif.

"Pilih cara manapun, jelas itu baik," imbuhnya.

Ia menilai, kontribusi dalam membangun institusi demokrasi adalah bentuk amal shalih yang penting bagi kemajuan bangsa dan negara.

"Kontribusi membangun institusi demokrasi adalah amal shalih bagi kemajuan negeri," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono, mengungkapkan alasan di balik gagalnya Anies Baswedan diusung sebagai calon Gubernur Jawa Barat oleh partainya.

Menurut Ono, meskipun Anies sempat menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan oleh PDIP, keputusan tersebut akhirnya batal karena adanya intervensi dari pihak-pihak tertentu.

Ono Surono menjelaskan bahwa komunikasi dengan Anies Baswedan telah dilakukan sejak beberapa hari sebelumnya dan semakin mengerucut pada sore hari sebelum keputusan final diambil.

Namun, ia mengakui bahwa ada tantangan besar yang membuat rencana pengusungan Anies gagal terlaksana.

"Kenapa gagal? Kita menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDI Perjuangan," ujar Ono dikutip pada Jumat (30/8/2024).

Meskipun, kata Ono, sebelumnya ia meyakini bahwa sosok Anies Baswedan merupakan sosok pemimpin yang tepat dan bisa menyelesaikan permasalahan di Jabar.

"Tapi kekuatan-kekuatan yang sangat besar itu yang pada akhirnya, Pak Anies tidak jadi di usung PDI Perjuangan," sebutnya.

Saat ditanya mengenai kekuatan-kekuatan besar maupun tangan-tangan yang tidak menyetujui Anies maju, ia menyebut nama Mulyono.

"Ya, Mulyono dan geng," tandasnya.

Ono tidak menjelaskan lebih jauh terkait sosok Mulyono, hanya saja ia menitipkan pesan agar tidak lagi melakukan cawe-cawe pada Pilkada 2024 ini.

"Biarkan rakyat punya pilihan sesuai dengan hati nuraninya sehingga terpilih pemimpin yang terbaik untuk Indonesia, untuk provinsi, dan untuk kabupaten/kota di seluruh Indonesia,” Ono menuturkan.

Alasan bahwa Anies dijegal untuk maju menjadi Calon Gubernur (Cagub), Ono menggambarkan situasi yang dihadapi Anies.

"Sudah bisa kita lihat Pak Anies dijegal di DKI, dan ini juga terjadi di Jawa Barat, teman-teman bisa menafsirkan sendiri bentuknya seperti apa, tapi itu fakta yang kita alami bersama,” tandasnya.

Sementara itu Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily mempertanyakan tudingan keterlibatan Jokowi di Pilgub Jabar. Menurutnya, rencana pengusungan Anies oleh PDIP di Jabar merupakan sepenuhnya putusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Saya kok berpikiran Kang Ono ini terlalu jauh ya. Mana mungkin Pak Jokowi ikut campur soal Pilkada Jawa Barat. Apa hubungannya? Apa kepentingan Presiden Jokowi cawe-cawe dengan Pilkada Jawa Barat? Bagaimana caranya pak Jokowi bisa intervensi terhadap kebijakan PDIP yang semua kebijakannya ada di tangan Ibu Mega," kata Ace seperti dikutip dari fajar

  Anies Baswedan sudah final tak ikut berlaga dalam konstestasi Pilkada 2024. 

Anies pun berbicara soal peluang untuk membentuk organisasi masyarakat (ormas) atau partai politik (parpol).

Hal ini disampaikan Anies dalam video 'Catatan Anies Pasca Pilpres dan Pilkada 2024' yang tayang di Channel Youtube Anies Baswedan, Jumat (30/8/2024). 

Anies mengatakan bahwa membangun ormas atau parpol itu bisa saja menjadi langkah yang ia tempuh.

"Apakah lalu akan buat partai baru? Gini, bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar dan itu menjadi kekuatan, diperlukan untuk menjadi gerakan maka membangun ormas atau membangun partai baru, mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," kata Anies dalam video tersebut.

Anies berharap langkah-langkah ini bisa ia wujudkan segera. Semata-mata agar gerakan ini bisa terwadahi.

"Kita lihat sama-sama ke depan. Semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini yang makin hari makin membesar," tuturnya.

Anies mengatakan bahwa gerakan ini untuk membuat Indonesia yang lebih setara. Selain itu, gerakan ini menginginkan kualitas demokrasi yang lebih sehat.

"Menginginkan Indonesia yang lebih setara, demokrasi yang lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan policy gagasan," tegas Anies.

Ungkap Alasan Tak Mau Masuk Partai Politik, Anies Baswedan: Parpol Mana yang Tak Tersandera Kekuasaan?  

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya mengungkapkan alasannya tidak mau masuk menjadi kader partai politik.

Padahal, tawaran untuk masuk parpol diketahui telah beberapa kali disampaikan oleh sejumlah partai politik jelang pendaftaran Pilkada Jakarta 2024. Salah satunya adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

Anies beralasan, dia tak mau masuk partai politik karena saat ini tak ada partai yang tidak tersandera oleh kekuasaan. 

"Kalau masuk partai, pertanyannya, partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan?" ucapnya dalam keterangan resmi, Jumat (30/8).

Bagi dirinya yang dikenal sebagai antitesa pemerintahan, Anies mengatakan bahwa untuk masuk partai politik tak semudah membalikkan telapak tangan. 

"Jangankan dimasuki, mencalonkan (Anies) saja terancam. Agak berisiko juga bagi yang mengusulkan. Jadi ini adalah sebuah kenyataan,"

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved