Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Vina Cirebon Diyakini Korban Pembunuhan,Wanita yang Mandikan Jenazahnya Buka Suara

Kasus pembunuhan Vina Cirebon masih terus berlanjut meski Pegi Setiawan, pria yang sempat dijadikan tersangka, kini telah menghirup udara bebas.

Terkini, Vina diyakini meninggal dunia bukan karena korban kecelakaan melainkan sebagai korban pembunuhan.

Pengakuan tersebut disampaikan oleh wanita yang memandikan jenazah Vina sebelum dilakukan pemakaman.

Wanita yang memakai kerudung hijau tosca itu, menceritakan pengakuannya kepada Dedi Mulyadi seperti yang terlihat di Instagram pribadinya, Sabtu (20/7/2024).

Awalnya Dedi Mulyadi yang akrab disapa Kang Dedi, menanyakan kepada wanita itu apakah Vina meninggal akibat kecelakaan atau dibunuh.

"Jadi ibu yakin Vina dibunuh?" tanya Dedi.

"Bukan kecelakaan. Saya yang mandiin, saya yang tahu kalau pembunuhan," cerita wanita itu dengan yakin.

Mendapati jawaban tersebut, Dedi kembali melemparkan pertanyaan serupa untuk meyakinkan jawabannya.

Namun lagi-lagi wanita itu meyakini bahwa Vina meninggal dunia akibat menjadi korban pembunuhan.

"Ibu percaya Vina dibunuh apa kecelakaan?" tanya Dedi.

"Dibunuh! Tapi enggak pake dipisau," cerita wanita itu.

Wanita itu menceritakan Vina bukan meninggal akibat luka tusukan lantaran tubuhnya saat dimandikan tidak ditemukan adanya bekas luka.

"Kayaknya dipukul, luka atau gimana, luka dalam, tangannya patah," ungkap wanita itu.

Saksi Aep dan Dede Dilaporkan

Usai Pegi Setiawan bebas, saksi pembunuhan Vina Cirebon Aep dan Dede dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri pada Rabu (10/7/2024).

Aep dan Dede dilaporkan oleh kuasa hukum tujuh terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky. Pelaporan ini didampingi keluarga terpidana dan mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.

Dimuat Tribunnews.com, Dedi mengatakan, pelaporan ini bertujuan untuk menguji kembali kesaksian Aep dan Dede. Sebab, menurutnya, para terpidana harus menjalani hukuman juga karena kesaksian Aep maupun Dede.

"Mereka masuk penjara itu salah satunya ada kesaksian dari Aep dan Dede."

"Kami, teman-teman kuasa hukum dan keluarga terpidana datang untuk kembali menguji kesaksian Aep dan Dede itu, apakah benar atau palsu," kata Dedi Mulyadi.

Dedi meyakini upaya yang dilakukan ini bisa menjadi jalan untuk membebaskan para terpidana.

Terlebih, satu tersangka sebelumnya, yakni Pegi Setiawan sudah dinyatakan bebas melalui permohonan praperadilan.

Menurut Dedi, kebebasan Pegi setiawan menjadi jalan masuk bagi pihaknya untuk mengumpulkan bukti-bukti.

"Itu bagian cara kami untuk membebaskan terpidana yang saat ini masih mendekam di penjara setelah Pegi bebas melalui praperadilan," ujarnya.

Sebagai informasi Aep yang karena kesaksiannya menyebabkan delapan orang masuk penjara dalam kasus Vina Cirebon dan Eki.

Kemudian, setelah hampir delapan tahun berlalu, polisi menangkap Pegi Setiawan (27) yang sebelumnya ditetapkan sebagai DPO.

Pegi ditangkap tanggal 21 Mei 2024 lalu di Bandung dan dijadikan tersangka.

Aep mengaku melihat Vina Cirebon dan Eki dikejar sejumlah anak muda, tak jauh dari SMP 11 Kalitanjung, Cirebon, Sabtu (27/8/2016) malam.

Waktu itu sekitar pukul 22.30 WIB, suasana relatif sudah sepi.

Warga Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon banyak berada di rumah.

Namun, Aep (30) masih menghabiskan malamnya di sebuah tempat cuci steam mobil.

Warga Desa Karangasih, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi ini, pada tahun 2016 bekerja di tempat tersebut.

Dia melihat detik-detik Vina dan Eki berboncengan motor melintas di depan warung tempat sejumlah remaja nongkrong.

Eki menggunakan jaket berlambang XTC, sebuah geng motor dari Bandung. Saat itulah, kata Aep, sejumlah remaja melempar Vina dan Eki menggunakan batu.

Lalu, terjadilah kejar-kejaran antara remaja tersebut dengan motor yang dikendarai Eki. Menurut Aep, ada delapan orang yang mengendarai empat motor mengejar Vina dan Eki.

Lantaran sebagai saksi kunci itulah, Aep kembali dimintai keterangan oleh polisi, setelah sebelumnya 2016 dipanggil polisi.

"Polisi menanyakan apakah kenal dengan DPO yang ketangkap," kata Aep Kamis (23/5/2024).

Aep sudah dipanggil ke Kantor Desa Karang Asih dan Polsek Cikarang Utara untuk dimintai keterangan sebagai saksi.

Polisi menanyakan wajah pelaku Pegi Setiawan, apakah Aep mengenalnya.

Aep mengenal Pegi karena sering nongkrong di warung depan tempat steam mobil dirinya bekerja.

Dia juga mengenal ciri-ciri motor pelaku yakni Suzuki Smash warna pink.

Namun belakangan keterangan Aep ini dipertanyakan banyak pihak.

Termasuk mantan Kabareskrim Komjen Pol Purn Susno Duadji, yang meragukan pengakuan Aep mampu melihat dan mengenali seseorang dari jarak 100 meter pada malam hari.

Lalu, muncul 11 nama pelaku dalam BAP Iptu Rudiana padahal saat itu tidak ada di TKP. Susno menduga Iptu Rudiana mendapatkan nama itu dari Aep.

Tak hanya itu, Susno justru curiga Aep adalah pelaku pembunuhan Vina Cirebon dan Eki. Bukan menuduh, tetapi Susno mengaku memiliki alasan kuat atas argumennya itu.

"Kalau saya jadi penyidik, saya perdalam Aep. Kenapa adanya 11 nama berasal dari BAP Rudiana (ayah Eki). Rudiana tidak ada di TKP," kata Susno, Jumat (5/7/2024) seperti dilansir dari tribunnews

Kesaksian pemandi jenazah bernama nenek Euis itu diungkapkan saat dikunjungi oleh politikus Gerindra, Dedi Mulyadi.

Dari kesaksian nenek Euis tersebut, terungkap bahwa di tubuh Vina tidak ada luka tusuk seperti yang disebutkan Polda Jawa Barat (Jabar) sebelumnya yang menyebut almarhumah tewas akibat ditusuk pedang atau samurai.

Bahkan, nenek Euis juga memastikan tidak ada luka sayatan pada jenazah Vina itu.

"Saat saya mandikan, tidak ada luka tusukan, kakinya remuk semua tuh, terus tangannya senglek (patah)," kata nenek Euis di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi, Jumat (19/7/2024) malam.

Nenek Euis mengatakan, di tubuh Vina juga tidak ditemukan luka tusuk sedikitpun.

Namun, di bagian kepala, nenek Euis mengatakan, terdapat luka di bagian belakangnya, hidung dan telinga Vina juga mengeluarkan darah.

Nenek Euis pun menyebut, polisi berbohong karena mengatakan terdapat luka tusuk di tubuh Vina.

Padahal, ketika jenazah dimandikan olehnya, tidak ditemukan luka tusuk di tubuh Vina.

"Saya mandiin sampai bersih, tak ada luka tusuk, yang ada patah tangan dan kaki," tegas nenek Euis.

"Kongkon mrene polisine, tak jewer pisan (suruh ke sini polisinya, saya jewer nanti), kurang ajar, kok ditusuk-tusuk gimana. Bohong!"***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved