Menyusul pertemuan lima pemuda NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menonaktifkan dua pengurusnya. Kedua pengurus yang dinonaktifkan itu tidak turut pergi ke Israel, melainkan karena diduga terlibat dengan organisasi Pro Israel.
Kedua pengurus MUI tersebut berinisial MAQ dan AR yang merupakan anggota Komisi Fatwa MUI. Ketua MUI bidang fatwa, Asrorun Niam Saleh mengatakan MAQ dan AR dinonaktifkan setelah MUI melakukan konsolidasi internal serta merespons adanya lima Nahdliyin yang bertemu dengan Presiden Israel.
MUI telah melakukan tracing dan profiling terkait dengan organisasi yang terafiliasi dengan zionisme Israel. Keduanya juga kedapatan telah berkunjung ke kedutaan besar Israel di Singapura tahun lalu.
Seperti diketahui, lima Nahdliyin itu adalah Sukron Makmun (PWNU Banten), Zainul Maarif (Unusia), Munawir Aziz (Sekum PP Pagar Nusa), Nurul Bahrul Ulum (PP Fatayat NU), dan Izza Annafisah Dania (PP Fatayat NU). Mereka dikecam karena tidak memiliki perasaan terhadap penderitaan warga Palestina.