Lima pemuda Nahdlatul Ulama (NU) menyambangi Presiden Israel Isaac Herzog diketahui dari unggahan Zainul Maarif menghebohkan masyarakat Indonesia.
Kunjungan Zainul Maarif dan keempat pemuda NU ini dalam rangka memenuhi undangan bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Hal ini berawal dari sebuah unggahan Instagram cendekiawan salah satu pemuda NU, Zainul Maarif menunjukkan foto mereka berpose bareng Presiden Israel Isaac Herzog.
Zainul Maarif juga menanggapi soal unggahan foto dirinya dan keempat temannya sebagai pemuda NU viral di media sosial dianggap pro Israel. "Untuk mengklarifikasi 'berita liar' yang beredar tentang saya dkk ke Israel-Palestina, saya sudah menulis artikel dan mengirimkannya ke media massa besar. Semoga segera dipublikasikan.
Tunggu saja sambil santai tanpa emosi!," tulis Zainul Maarif salah satu lima pemuda NU itu dikutip dari akun Instagram resminya, Selasa (16/7/2024).
Ternyata Zainul Maarif juga menunjukkan rombongannya mengunjungi Dome of The Rock dikenal sebutan Kubah Batu atau Qubbat As-Sakhrah.
Zainul Maarif melihatkan dirinya mengenakan pakai baju kokoh hijau dan teman-teman pemuda NU menikmati momen mereka berada di Kubah Shakhrah. Lima Nahdliyin itu terpantau sedang beribadah di salah satu batu Kubah Shakhrah.
"Di Qubbat al-Shahra', kawasan Masjid al-Aqsha, Bait al-Maqdis ini, saya merapal banyak doa," tulis Zainul Maarif. Senada dengan sebuah caption Instagram milik Zainul Maarif menyampaikan harapannya pertikaian Israel-Palestina semoga terhenti.
Zainul Maarif turut mengucapkan kunjungan rombongannya dalam membentuk hubungan baik mewakili menjaga keharmonisan antara Indonesia dan Israel.
"Terkait konflik antara Hamas-Israel, dan relasi Indonesia-Israel, saya bersama rombongan berdialog langsung dengan Presiden Israel, Isaac Herzog (yang duduk dengan dasi biru) di Istana Sang Presiden," terangnya di Instagram resminya @zenmaarif dikutip, Senin.
Kemudian, lima warga muda NU itu mengunjungi salah satu ruangan berbentuk gua di permukaan batu besar bagian tengah Dome of The Rock.
Mereka memiliki tujuan untuk berdoa dengan harapan umat Muslim Palestina dan Israel segera berdamai.
"Namun yang paling utama adalah doa bagi orang-orang yang bertikai di Tanah Suci ini: Semoga mereka bisa hidup damai," ungkapnya. Sayangnya batu di Kubah Shakhrah berada dalam bangunan Dome of The Rock yang seringkali dikuasai oleh polisi Israel.
Ini mengingat polisi Israel sempat menyerang jemaah umat Muslim secara brutal saat mereka shalat Subuh pada Rabu (5/4/2023).
Setidaknya pihak Kepolisian Israel pernah melaporkan penangkapan dan mengamankan lebih dari 350 umat Muslim sedang beribadah shalat Subuh. Meski demikian, Dome of The Rock menjadi salah satu tempat bersejarah dianggap penting oleh umat Islam dan Yahudi.
Dome of The Rock atau Kubah Shakhrah Menjadi Rebutan Umat Islam dan Israel Dome of The Rock memiliki keindahan yang terletak di kawasan atau seberang Masjid Al-Aqsa sebagai bangunan tertua umat Muslim.
Kebanyakan orang masih salah mengartikan bahwa Dome of The Rock dianggap sebagai pusat Masjid Al-Aqsa. Padahal Dome of The Rock dan Masjid Al-Aqsa memiliki perbedaan terletak di bagian kubahnya.
Dome of The Rock mempunyai kubah berwarna emas menjadi inspirasi asal usul nama tersebut, sedangkan kubah Masjid Al-Aqsa berwarna hitam.
Dome of The Rock menjadi peninggalan sejarah sebagai tempat yang dibangun pada masa Umayyah sekitar tahun 691 dan 715 Masehi.
Seringkali umat Islam menyebut Dome of The Rock sebagai Kubah Batu, sedangkan umat Yahudi menyebutnya Gunung Kuil (Temple Mount) atau Templum Domini.
Dikutip tvOnenews.com dari berbagai sumber, Kubah Shakhrah nama lain Dome of The Rock mempunyai kepercayaan bagi umat Muslim sebagai tempat saksi Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra Miraj.
Hal itu berawal dari terdapatnya batu dipercaya sebagai pijakan Nabi Muhammad SAW saat menuju langit.
Umat Yahudi mempercayai tempat tersebut sebagai tempat Bait Suci dibangun pertama kali oleh Nabi Sulaiman AS alias Raja Salomon.
Dari peristiwa Isra Miraj, umat Muslim mempercayai bahwa batu dalam Kubah Shakhrah dijadikan pondasi pijakan ketika Nabi Muhammad SAW naik ke langit ketujuh.
Batu Shakhrah menjadi bagian dari surga diterangkan dalam sebuah hadits dari Anas bin Malik berkata: "Sesungguhnya surga merindukan Baitul Maqdis, Shakhrah Baitul Maqdis berasal dari surga, dan ia adalah pusat bumi." Maka ini menunjukkan batu dari surga yang diturunkan ke bumi ada dua, yakni Hajar Aswad di Makkah dan Shakhrah di dalam Kubah Shakhrah kawasan Masjid Al-Aqsa.
Dalam Yahudi, batu ini menjadi titik paling suci bagi kepercayaan umat Yahudi.
Umat Yahudi mempercayai batu itu sebagai saksi tempat Abraham (Nabi Ibrahim) menyembelih putranya adalah Ishaak melainkan Ismail. Dari permukaan batu besar tersebut telah terungkap mempunyai ruang kecil di bagian bawahnya seperti "gua".
Gua tersebut hanya bisa dimasukkan beberapa orang mengingat ruangan tersebut masih terhitung sempit. Ruangan berbentuk gua ini juga menjadi tempat ibadah umat Muslim dan bisa digunakan untuk shalat dan berdoa.