Kekejaman Israel ternyata tak hanya terjadi di Gaza.
Serangan udara terbaru Israel telah menewaskan lima warga negara Suriah di Lebanon, tiga di antaranya adalah anak-anak.
Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) mengatakan pada hari Selasa bahwa ketiga anak tersebut tewas dalam serangan udara Israel "yang menargetkan lahan pertanian di desa Umm Toot".
Sementara dua lainnya ditemukan tewas dalam serangan drone Israel di Jalan Kfar Tebnit, Lebanon selatan.
Dikutip dari Al Jazeera, Badan Anak-anak PBB, UNICEF mengutuk serangan mematikan Israel tersebut.
"Pembunuhan 3 anak lainnya akibat serangan udara hari ini saat mereka dilaporkan sedang bermain di depan rumah mereka di Lebanon Selatan sungguh mengerikan," kata UNICEF.
Kantor berita AFP, mengutip sumber keamanan Lebanon, melaporkan bahwa dua warga Suriah lainnya yang tewas pada hari Selasa adalah "warga sipil" yang bekerja di daerah tersebut dan berenang di sana.
Para saksi mata mengatakan bahwa sepeda motor yang membawa dua orang korban telah menjadi sasaran kedua dari Israel.
Pembunuhan ini terjadi ketika pasukan Israel terlibat baku tembak dengan Hizbullah Lebanon.
Kelompok bersenjata Lebanon mengatakan akan menghentikan permusuhan segera setelah otoritas Israel dan Hamas menyetujui kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri perang.
Data dari Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata (ACLED), menunjukkan bahwa Israel, Hizbullah dan kelompok bersenjata lainnya di Lebanon telah melakukan setidaknya 7.400 serangan melintasi perbatasan sejak perang di Gaza dimulai.
Israel melakukan sekitar 83 persen dari serangan ini, dengan total 6.142 insiden, dan menewaskan sedikitnya 543 orang di Lebanon.
Sementara Hizbullah dan kelompok bersenjata lainnya bertanggung jawab atas 1.258 serangan yang menewaskan sedikitnya 21 warga Israel.
Militer Israel mengatakan pada hari Selasa bahwa angkatan udaranya melancarkan serangan ke beberapa bagian Lebanon selatan setelah mendeteksi lebih dari 50 proyektil dari negara tetangga tersebut.
Militer mengatakan pihaknya menyerang lokasi Hizbullah, termasuk "sel teroris" di daerah Yarin, yang dekat dengan Umm Toot.
Kelompok bersenjata Lebanon mengeluarkan pernyataan setelah itu yang mengatakan bahwa mereka meluncurkan serangkaian “roket Katyusha” ke Israel utara sebagai tanggapan.
Israel juga Gempur Gaza Tengah
Tak hanya di Lebanon, Israel juga mulai menggempur wilayah Gaza tengah pada Rabu dan menewaskan sedikitnya sembilan warga Palestina.
Sementara itu, tank-tank Israel telah merangsek masuk lebih jauh ke Rafah.
Selama 24 jam terakhir, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 81 warga Palestina dan melukai 198 orang, kata Kementerian Kesehatan Gaza.
Kementerian tersebut tidak membedakan antara militan dan warga sipil dalam penghitungan korban.
Dikutip dari Reuters, di Rafah, tank-tank melancarkan serangan di bagian utara kota sebelum mundur.
Militer Israel mengatakan pasukannya "melanjutkan aktivitas operasional yang tepat dan berdasarkan intelijen di wilayah Rafah".
Dikatakan bahwa mereka telah melenyapkan apa yang disebutnya sebagai "sel teroris" dan peluncur yang telah digunakan untuk menembaki pasukan.
Dikatakannya serangan udara telah menyerang 25 target di seluruh Jalur Gaza selama satu hari terakhir dan pasukan terus beroperasi di wilayah tengah, sebagian untuk membongkar bangunan yang digunakan untuk mengawasi tentara.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan bahwa militer telah memperoleh kemajuan signifikan dan tekanan tersebut berhasil.
"Operasi di Gaza telah menghasilkan kondisi yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan pengembalian sandera," kata Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Pada hari Selasa, militer mengatakan telah melenyapkan setengah dari pimpinan sayap militer Hamas dan membunuh atau menangkap sekitar 14.000 pejuang sejak dimulainya perang.
Setidaknya 38.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan balasan Israel sejak saat itu, kata otoritas kesehatan Gaza. Israel mengatakan 326 tentaranya telah tewas di Gaza.