Pilkada Jakarta hingga kini masih cair, meski belakangan muncul spekulasi Anies Baswedan akan dihadapkan kembali melawan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menanggapi itu, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio alias Hensat, bahkan ragu rematch itu bakal terwujud.
"Kalau rematch Anies vs Ahok agak sulit, karena dua-duanya bukan orang yang bisa maju sendiri," kata Hensat, kepada Kantor Berita Politik RMOL, di Jakarta, Senin (22/7).
DIa juga mengatakan, walaupun Ahok kader PDIP, namun dia akan menghadapi tantangan besar, karena partainya hanya meraih 15 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Berarti partai berlambang banteng moncong putih itu perlu membangun koalisi dengan partai lain untuk mengusung Ahok.
Meski PDIP kembali membangun koalisi serupa seperti Pilpres, yang melibatkan PPP dan Perindo, masih belum cukup, karena kedua partai itu hanya memiliki masing-masing satu kursi di DPRD DKI Jakarta.
"Jadi PDIP harus dapat suara selain itu. Siapa? PKB dan Nasdem memang berani?" Hensat balik bertanya.
Di sisi lain, Hensat memandang Anies Baswedan juga akan menghadapi tantangan berat jika tidak maju dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Sebab, hingga kini Anies secara resmi baru diusung PKS.
"Kalau Anies maju dari KIM, kemungkinan besar PKS juga ikut. Terus yang nemenin PDIP siapa?" founder Lembaga Survei Kedai Kopi itu balik bertanya lagi.