Refly Harun, pakar hukum tata negara, menyarankan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk memberikan dukungan kepada pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman (AMAN) dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta Jakarta mendatang.
Menurut Refly, ini adalah saat yang tepat bagi PKB untuk mengalah demi kepentingan yang lebih besar dan memberikan kesempatan kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang belum pernah mendapatkan peluang yang sama.
“Dalam konteks ini, PKB seharusnya jangan egois dong, karena PKS ini kan partai yang tidak pernah dikasih kesempatan.
Kalau kemarin sudah jelas Anies-Muhaimin. Jadi menurut saya, sangat bagus sekarang diberikan kesempatan kepada PKS,” ujar Refly dalam sebuah wawancara.
Refly menegaskan bahwa kekhawatiran mengenai kemungkinan tidak menangnya pasangan ini karena kedua partai berada dalam spektrum politik yang sama tidaklah berdasar.
Ia menyebutkan bahwa dalam pilpres, faktor figur calon lebih dominan dibandingkan dengan spektrum politik partai.
“Prabowo kanan dimananya, iya kan. Tetapi toh didukung oleh Habib Lutfi, didukung dengan ulama-ulama lainnya dan sebagainya,” jelas Refly.
Refly mengajak PKB untuk bersikap adil dan memberikan kesempatan kepada PKS, mengingat PKS tidak menikmati keuntungan yang luar biasa dalam Pilpres sebelumnya.
Refly juga menyoroti bahwa PKS hanya mendapatkan tiga kursi, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan NasDem dan PKB.
“Jadi kalau kita mau fair, kali ini PKB harus beri kesempatan kepada PKS, apalagi PKS tidak menikmati keuntungan yang luar biasa di Pilpres,” ungkapnya.
“Ketika ikut mencalonkan Anies, karena diambil oleh NasDem yang konon dapet sebelas kursi setelah keputusan MK, kemudian PKB dapat sepuluh kursi dan PKS hanya dapat tiga kursi,” sambungnya.
Refly juga mengingatkan bahwa dalam politik, segala kemungkinan bisa terjadi, termasuk operasi senyap yang bertujuan untuk menggagalkan Anies.
Namun, ia berharap PKB dapat mengedepankan kepentingan bersama dan memberikan dukungan kepada pasangan Anies-Sohibul
“Kalau memang PKB diperintahkan dalam tanda kutip ada ‘operasi senyap’ untuk menggagalkan Anies misalnya, dengan alasan tidak mau PKS, bisa saja terjadi, tapi kita tidak tahu karena dalam politik apapun bisa terjadi,” kata Refly.
Dengan saran yang diberikan oleh Refly Harun, diharapkan PKB dapat mempertimbangkan langkah strategis ini demi kepentingan yang lebih besar dan memberikan kesempatan yang adil bagi semua partai yang terlibat.
Publik akan terus memantau perkembangan ini dan melihat bagaimana PKB dan PKS akan berkolaborasi dalam Pilgub DKI Jakarta mendatang.***