Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Mencekam, Demonstran Bangladesh Bakar Penjara, Ratusan Napi Kabur, 50 Orang Tewas

 

Baru-baru ini beredar kabar mencekam di media sosial, hingga media massa soal insiden mencekamnya demo mahasiswa di Bangladesh.

Pasalnya, pengunjuk rasa mahasiswa di Distrik Narsingdi, Bangladesh tengah, dilaporkan telah menyerbu sebuah penjara pada Jumat (19/7/2024).

Dalam keterangan seorang erwira Polisi Bangladesh menyebut, para demonstran tersebut telah membebaskan ratusan narapidana sebelum kemudian membakar penjara.

“Para narapidana melarikan diri dari penjara dan para pengunjuk rasa membakar penjara,” beber petugas polisi yang berbicara tanpa menyebut nama tersebut, kepada Kantor berita AFP.

Bahkan dia mengaku tidak mengetahui berapa napi yang berhasil "dibebaskan" para demonstran. Tapi, polisi tersebut yakin jumlahnya mencapai ratusan.

“Saya tidak tahu jumlah narapidana, namun jumlahnya mencapai ratusan," bebernya. Selain itu, seorang pejabat senior pemerintah di Distrik Narsingdi, Moushumi Sarker, mengonfirmasi pembobolan penjara tersebut kepada AFP.

Tetapi, ia tak bisa memberikan rincian informasi lebih lanjut. Seorang warga Narsingdi yang tinggal di dekat penjara dan menyebutkan namanya sebagai Ripon mengaku, melihat setidaknya 20 orang keluar dari penjara dengan membawa barang-barang mereka di dalam tas.

Sedikitnya 50 orang telah terbunuh di Bangladesh minggu ini setelah polisi meningkatkan tindakan keras terhadap protes mahasiswa yang menyerukan reformasi terhadap peraturan perekrutan pegawai negeri sipil (PNS).

Kemudian, para demonstran protes terhadap pemerintah yang menerapkan kuota PNS hingga 30 persen untuk anggota keluarga veteran perang kemerdekaan Bangladesh 1971.l

Para mahasiswa menilai, sistem kuota diskriminatif dan menguntungkan pendukung Partai Liga Awami yang menjadi "rumah" bagi Perdana Menteri Sheikh Hasina Wazed. Mereka ingin sistem ini diganti berdasarkan prestasi  tv one

Aksi protes mahasiswa di Bangladesh semakin anarkis setelah mereka membakar sebuah gedung stasiun televisi milik pemerintah BTV.

Mengutip AFP pada Jumat (19/7), ratusan pengunjuk rasa menuntut agar perekrutan pegawai negeri dari keluarga veteran dihapus. Mereka bentrok dengan polisi anti huru-hara yang kemudian menembakkan peluru karet.

Massa yang marah mengejar petugas yang mundur ke markas BTV di Dhaka, membakar gedung tersebut dan puluhan kendaraan yang diparkir.

Sebuah postingan di halaman Facebook resmi BTV sebelumnya memperingatkan banyak yang terjebak di dalam gedung, dan meminta bantuan dari pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

Sementara itu, Menteri Penerangan Bangladesh mengatakan ahwa siaran telah dihentikan dan sebagian besar karyawan telah meninggalkan gedung.

Seorang jurnalis senior BTV, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kondisinya sangat rusuh dan banyak rekannya yang terjebak.

"Situasinya sangat buruk sehingga kami tidak punya pilihan lain selain meninggalkan tempat itu. Beberapa rekan kami terjebak di dalam. Saya tidak tahu apa yang terjadi pada mereka," ujarnya.

Total korban akibat kerusuhan di Bangladesh saat ini mencapai 39 orang.

Demonstrasi ini terjadi karena sistem kuota pegawai negeri sipil yang 30 persennya diberikan pada kerabat veteran perang kemerdekaan Bangladesh melawan Pakistan tahun 1971.

Para pengunjuk rasa berusaha untuk menghapuskan sistem ini, dengan alasan bahwa sistem tersebut diskriminatif dan menguntungkan pendukung partai Liga Awami pimpinan PM Hasina, yang memimpin gerakan kemerdekaan.

Meskipun terdapat peningkatan dalam beberapa kesempatan kerja di sektor swasta, banyak yang lebih memilih pekerjaan di pemerintahan karena stabilitas dan gaji yang lebih baik.

Perdana Menteri Sheikh Hasina mendukung sistem kuota, dengan alasan bahwa para veteran berhak mendapatkan penghormatan setinggi-tingginya atas kontribusi mereka di masa perang, apa pun ikatan politiknya.***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved