Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Korban Penyekapan di Duren Sawit Disiksa Tak Manusiawi, Lubang Kelamin Ditaburi Bubuk Cabai hingga Dibakar

Korban Penyekapan di Duren Sawit Disiksa Tak Manusiawi, Lubang Kelamin Ditaburi Bubuk Cabai hingga Dibakar

 JAKARTA - Pemuda berinisial MRR (23), korban penyekapan oleh sekelompok orang di sebuah cafe kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur (Jaktim), ternyata mengalami sejumlah penyiksaan tak manusiawi.

Korban ditelanjangi, tangannya diborgol, dan kakinya diikat kabel. Selain itu, MRR juga mengalami pemukulan secara bergantian oleh lebih dari 30 orang.

"Lubang kelamin dimasukan bubuk cabai, lalu bagian kelamin juga dibakar oleh pelaku," kata kuasa hukum korban MRR, Muhamad Normansyah, kepada wartawan saat dikonfirmasi, Minggu, 7 Juli.

Korban MRR juga mengalami penyiksaan lainnya, bagian putingnya dijepit menggunakan tang potong oleh pelaku.

"Korban dipaksa memakan batu kerikil dan puntung rokok," ujarnya.

Tak hanya itu, korban MRR juga alami luka karena dilempar tabung gas 3 kg di bagian kepala. Sementara sekujur badannya disundut rokok lebih dari 30 titik.

"Korban juga dilempar tong sampah berbahan besi ke bagian muka, dipukul menggunakan asbak beling ke bagian atas kepala, dicambuk menggunakan selang dan ikat pinggang sekujur tubuh," katanya.

Sederet berbagai jenis penyiksaan yang dialami korban MRR berlangsung selama beberapa bulan secara terus menerus.

"Penyiksaan secara terus menerus dalam kurun waktu 3 bulan," ucapnya.

Penyiksaan dan penyekapan terhadap korban MRR ini bermula dari adanya bisnis jual beli mobil antara korban dengan salah satu pelaku berinisial HR.

"Kasus ini dimulai dari adanya kerjasama antara pelaku dan korban, ini sebenarnya bisnis jual beli mobil. Transaksi pertama lancar, kedua lancar, ketiga lancar. Keempat agak mandek karena ada dana yang dipakai oleh korban untuk kebutuhan pribadi yang mendesak," paparnya.

Karena perbuatan MRR itu sehingga memicu amarah dari pelaku. Pelaku kemudian menjebak korban MRR agar mendatangi sebuah cafe di Jalan Pendidikan Raya, RT 03/14, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Namun setibanya korban MRR di lokasi justru disekap oleh para pelaku.

"Dia mengajak korban untuk ke cafe di Duren Sawit. Awalnya diajak bisnis lagi, namun ternyata ini malah disekap disana. Lalu disiksa dengan cara metode penyiksaannya lebih kejam dari jaman penjajahan jaman dulu," tambahnya.

Sederet penyiksaan yang dialami korban MRR membuat keluarganya tersayat. Pasalnya, perbuatan para pelaku sudah terlihat kejam terhadap MRR.

"Kami rasa ini sudah tidak manusiawi ya, kami berharap bahwa proses ini bisa berjalan. Karena disinyalir orang yang menyediakan tempat penyekapan dan penyiksaan ini ada orang hebat lah. Dia orangnya masuk dalam organisasi yang cukup besar di Indonesia. Ini perpeloncoan, disekap dan disiksa bersama - sama," katanya.

Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa menjadi korban penyekapan di sebuah bangunan yang berada di Jalan Pendidikan Raya, RT 03/14, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Selain disekap, korban berinisial MRR (23) juga mengalami penganiayaan dan sejumlah penyiksaan dengan tangan diborgol oleh para pelaku. Beruntung, ketika ada celah untuk melarikan diri, korban berhasil kabur dan kembali ke rumahnya.

Menurut Y, paman korban mengatakan, akibat kejadian itu, keponakannya mengalami trauma berkepanjangan.

"(korban) Terganggu psikisnya. Dia juga di borgol setiap hari (selama penyekapan dan penyiksaan)," ucapnya saat dikonfirmasi VOI,Sabtu, 6 Juli.

Dilansir dari berbagai sumber, seorang pemuda MRR (23) alami luka dan mengalami gangguan psikologis, buntut dari penyiksaan dan penyekapan tersebut.

Kemudian, kasus ini pun telah dilaporkan ke Polsek Duren Sawit Jakarta Timur pada 19 Juni 2024. Laporan teregister dengan nomor LP/B/BG/VI/2024/SPKT/POLSEK DUREN SAWIT/POLRES METRO JAKTIM/POLDA METRO JAYA.

Paman korban, Yusman menjelaskan bahwa, kejadian ini berawal dari kerja sama jual-beli mobil antara korban dengan seseorang yang sudah berlangsung sejak September 2023. "Bisnis sudah terjalin sejak lama. Mereka ini semua sama-sama berteman. Selama ini lancar-lancar saja," kata Yusman saat dihubungi, Sabtu, (6/7/2024). 

Bisnis itu mengalami wanprestasi pada akhir tahun 2023. "Oleh keponakan uang hasil penjualan tidak disetor. Mungkin dipakai dulu. Nah di situ ketahuan," ucapnya.

Yusman mengatakan, terlapor yaitu H kemudian mengajak keponakannya membicarakan masalah keuangan pada 19 Februari 2024. Namun, terlapor R menggunakan cara-cara kekerasan supaya keponakan segera mengganti kerugian.***

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved