Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ketua MUI: Jangan Masjid-Sekolah Disusupi Pengkhianat yang Bicara dengan Israel

 Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim (dua kanan) didampingi Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdun (empat kiri),memberikan keterangan pers usai penyambutan delegasi. Foto: Bayu Pratama S/Antara Foto

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyebut gen Israel sudah mulai bergerak di kampus dan masjid di Indonesia. Ia meminta masyarakat waspada.

"Upaya zionis, agen-agen zionis Israel terus bergerak, karena itulah waspadalah jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, jaga martabat dan kedaulatan bangsa Indonesia dari pengkhianat perjuangan," kata dia dalam kegiatan Sport Solidarity Day yang digelar di Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Minggu (21/7).

Kini, menurut Sudarnoto, sudah ada beberapa warga Indonesia yang jadi pengkhianat dengan melakukan pertemuan dan membuka pembicaraan dengan tokoh dari Israel. Menurut dia, perbuatan itu bertentangan dengan prinsip kemanusiaan yang berlaku di Indonesia bahkan internasional.

"Jangan sampai ada masjid yang disusupi oleh para pengkhianat, jangan ada sekolah yang disusupi oleh pengkhianat. Jangan sampai ada kampus yang disusupi oleh pengkhianat, dan jangan sampai ada ormas apa pun yang disusupi oleh pengkhianat," ucap dia.

"Siapa mereka? Mereka adalah yang sudi untuk berbicara, dipengaruhi dan bekerja sama dengan agen Israel, agen zionis di Indonesia dan di mana saja. Allahuakbar," lanjut dia.

Maka dari itu, Sudarnoto mengajak seluruh elemen masyarakat tetap menjaga semangat persatuan dalam upaya mendukung perjuangan yang dilakukan oleh Palestina.

"Jangan ikuti mereka yang melakukan langkah seperti yang dilakukan oleh zionis Israel. Allahuakbar," kata dia.

Baru-baru ini ramai 5 tokoh Nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Mereka adalah Gus Syukron Makmun, Dr. Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.

Ketua PBNU Gus Yahya Cholil Staquf juga telah meminta maaf atas peristiwa ini. Katanya, mereka pergi tanpa persetujuan PBNU.

Sumber Berita / Artikel Asli : kumparan

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Onlineindo.TV | All Right Reserved