Jembatan Barelang, di Batam, Kepulauan Riau, dirukiah warga. Penyebabnya karena jembatan tersebut kerap dijadikan lokasi bunuh diri.
Rukiah dilakukan warga bersama dengan Yayasan An Nubuwwah Batam. Ketua yayasan Muhammad Candra P. Pusponegoro memimpin rukiah tersebut pada Jumat (18/7/2024).
Candra mengatakan awalnya dia mendapati salah satu pasiennya yang mengalami depresi mengaku mendengar bisikan untuk melakukan bunuh diri di jembatan tersebut.
"Jadi itu tidak hanya satu, dua, tiga orang pasien, tapi banyak sekali pasien seperti itu. Dan itu pasien-pasien kami itu lokasinya agak jauh atau belum pernah ke Jembatan Barelang," kata Candra saat dihubungi kumparan, Minggu (21/7).
Jembatan Barelangmerupakan ikon kota Batam yang kerap dikunjungi wisatawan.
Menurut Candra, semua pasien yang berobat padanya mengaku dibisiki untuk bunuh diri di jembatan itu, padahal mereka belum pernah sama sekali ke sana, tapi mereka tahu di mana lokasi jembatan itu.
"Itu bisikkan-bisikkan gaibnya gitu, was-wasnya gitu," ucap Candra.
Selain dari keluhan pasiennya, Candra juga mengamati tingginya kasus bunuh diri dalam waktu yang berdekatan di jembatan tersebut. Ia pun mengaitkan keluhan pasiennya dengan kasus itu.
Candra lalu salat Istikharah, meminta petunjuk pada Tuhan. Sehingga muncul ide untuk melakukan rukiah pada jembatan tersebut. Caranya dengan menggunakan bacaan dari ayat suci Al Quran dan doa-doa serta zikir kepada objek yang akan dirukiah.
"Nah, kemudian kenapa harus ke Jembatan Barelang? Saya berpikir, mungkin Jembatan Barelang itu kan dibangun tahun 92-98, ya mungkin sebelum itu, atau zaman dulu ada kapal tenggelam terus menyangkut di situ, jenazahnya tidak diketemukan. Atau mungkin ada warga yang meninggal juga tidak diketemukan," tuturnya.
Selain rukiah, Candra juga melaksanakan salat gaib di jembatan tersebut. Tujuannya untuk mendoakan jenazah atau arwah agar mendapat ketenangan.
"Saya lakukan lah rukiah juga doa-doa gitu kan, dari situ kan ada air yang saya siram-siramkan. Air itu sudah saya bacakan ngaji," ungkap Candra.
Alasan lain, kata Chandra, rukiah tersebut dilakukan untuk menghilangkan kesan 'jembatan angker' agar UMKM di sekitar lokasi semakin ramai dikunjungi wisatawan.
"Kan di sana di sebelahnya ada UMKM-UMKM yang berjualan, ada jagung bakar, terus ya, semua yang berkaitan dengan kegiatan sosial, ekonomi, kemasyarakatan di situ kan. Nah tentu, dia kan menurun, yang ini kan kasihan juga," jelasnya.